Eko Imam Suryanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Metode pengajaran

METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pendidikan Islam di sekolah formal hingga saat ini masih belum menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pendidikan lainnya di Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang bermutu dan kompetitif baik ditingkat dasar maupun tinggi masih dapat dihitung dengan jari. Masih banyak aspek yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan Islam, di antaranya yaitu persoalan profesionalisme tenaga pendidik yang masih jauh dari harapan, dan metode pembelajaran yang monoton, masih bersifat konservatif, kurang kreatif, dan masih mementingkan kemajuan dibidang kognitif saja.

Begitu juga dalam pelaksanaan pembelajaran saat ini, khusunya dalam pendidikan agama Islam, masih didominasi oleh pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approach). Sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approach) masih merupakan teori dan konsep yang belum terintregasi secara menyeluruh dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

Hal utama yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi problematika di atas adalah bagaimana meningkatkan pemahaman peserta didik tentang mata pelajaran agama Islam dan meningkatkan motivasi mereka, sehingga terbentuklah sebuah kesadaran dalam diri mereka bahwa apa yang telah mereka pelajari harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, disamping memiliki sumber daya yang memadai, seorang guru harus lebih kreatif untuk mengembangkan metode pendidikan yang lebih variatif dan juga memperhatikan pendekatan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik (student centered approach).

Sebagai komponen ilmu, metode dapat mengantar suatu proses pendidikan dapat mencapai tujuan pendidikanya dengan cepat dan tepat. Hal ini akan terjadi bila mana metode pendidikan dan pengajaran ini sejalan dengan substansi dan tujuan. Di samping itu, metode juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka dari itu seorang pendidik harus menguasai banyak metode pembelajaran, sehingga ia dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dalam dunia pendidikan Islam, proses dan tujuan pendidikan hendaklah sesuai dengan al-Quran dan Hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam. Dalam ke dua sumber hukum tersebut pastilah terdapat landasan yang kuat tentang metode pendidikan, sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad kepada kaum muslimin pada waktu tersebut, dan agar dalam proses pendidikan dapat mencontoh kesuksesan Nabi Muhammad dalam berdakwah, mendidik, dan mengajar para sahabat beliau itu. Maka dari itu, melaui kajian tafsir tematik , tulisan ini bertujuan untuk mengungkap metode pendidikan yang terdapat dalam al-Quran, serta menggali hadits-hadits yang relevan dengan metode tersebut.

SUMBER HUKUM AL QUR AN TENTANG METODE

1. Surat al-Baqarah ayat 189

۞يَسۡ‍َٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡأَهِلَّةِۖ قُلۡ هِيَ مَوَٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَٱلۡحَجِّۗ وَلَيۡسَ ٱلۡبِرُّ بِأَن تَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰۗ وَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِنۡ أَبۡوَٰبِهَاۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

ألم تر إلى الذي حآج إبراهيم في ربه أن آتاه الله الملك إذ قال إبراهيم ربي

Artinya :

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

2. Surat Al -Baqarah ayat 258

ألم تر إلى الذي حآج إبراهيم في ربه أن آتاه الله الملك إذ قال إبراهيمربيالذييحييويميتقالأناأحييوأميتقالإبراهيمفإنالله يأتي بالشمس من المشرق فأت بها من المغرب فبهت الذي كفر والله لا يهدي القوم الظالمين

Artinya :

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan (AL _Baqarah ayat 258)

3. Surat Al – Mukminun ayat 84-87

سيقولونللهقلأفلاتتقونقلمنربالسماواتالسبعوربالعرشالعظيمسيقولونللهقلأفلاتذكرونقللمنالأرضومنفيهاإنكنتمتعلمون

Artinya :

84. . Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui ? 85. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat ? 86. Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar ? 87. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa ? (QS Al-Mu’minun : 84-87)

PEMBAHASAN

Perkataan “metode” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu“metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang diterjemahkan sebagai cara. Sedangkan dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kat seperti kata al-thoriqoh, al-manhaj, dan alwashilah. Al-thariqoh berarti jalan, al-manhaj berarti system, dan al-washilah berarti mediator atau perantara. Sedangkan secara terminology metode adalah suatu jalan yang ditempuh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu baik dalam lingkungan ataupun dalam perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya. Ada pula yang mendefinisikan bahwa metode adalah suatu cara kerja yang sistematis seperti cara kerja ilmu pengetahuan.

Sedangkan pendidikan atau pembelajaran itu dalam arti luas adalah suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup

pengetahuanya, nilai dan sikapnya serta ketrampilanya. Semua itu bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.

Jadi, berdasarkan masing-masing pengertian dari metode dan pembelajaran tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian metode pembelajaran adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuanya, nilai serta sikapnya, dan ketrampilanya yang bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.

1.Metode tanya jawab

Metode tanya jawab terdapat pada QS. al-Baqarah ayat 189. Pada ayat tersebut terdapat tiga keterangan, yaitu tentang pertanyaan sahabat tentang hilal beserta jawabannya, keterangan tentang memasuki rumah melalui pintunya, dan perintah bertakwa kepada Allah. Mengenai masalah yang pertama dijelaskan pada kalimat pertama dalam ayat ini, yaitu یسئلونك عن الأھلةyang artinya mereka bertanya tentang bulan sabit. Dari hal ini kita mengetahui terjadi tanya jawab antara sahabat dengan Nabi Muhammad saw. Mengenai sebab turunya ayat ini Muhamad al-Alusy Abu Fadl menerangkan dalam kitabnya bahwa Ibnu Asakir menceritakan dengan sanad dhoif bahwa Mu’ad bin Jabbal dan Tsa’labah bin Ghanam bertanya kepada Rasul : Ya Rasulallah Bagaimana keadaan hilal yang nampak dan muncul kecil seperti benang, kemudian bertambah besar, rata dan bulat, kemudian terus menerus berkurang dan mengecil sehingga kembali seperti semula, bulan itu tidak menetapi pada bentuk yang tetap (satu bentuk)? Kemudian turunlah ayat tersebut.

terdapat hadits :

عَنْ أبي هُريْـرةَ قالَ قالَ رجُلٌ يا رسُولُ اﷲِ مَنْ أَحَُّ ق النَّ اسِ بِحسْنِ ُّ الصحْبةِ؟ قالَ أُّ مكَ ثُمَّ أُّ مكَ ثُمَّ أُّ مكَ ثُمَّ أَبُـوْكَ ثُمَّ أدْناكَ أدْناكَ

SAW, kemudian ia bertanya, wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak aku hormati?AADra BeliauArtinya : ' Dari Abu Hurairah menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab: Ibumu, ia berkata, kemudian siapa? Beliau menjawab: kemudian bapakmu, kemudian saudara

terdekatmu.” (HR. Bukhari :5626)

sArtinya : Dari Abu Hurairah

Hadits di atas menerangkan tentang seorang sahabat bertanya kepada rasulullah tentang masalah sillaturahim dan adab. Kata “rajul” dalam hadits tersebut yang dimaksud adalah mu’awiyah bin Khayidah.

Dari keterangan tersebut baik dari al-Quran maupun dari kedua hadits di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad saw juga menggunakan metode Tanya jawab dalam memperikan pengetahuan kepada para sahabat dan hasilnya jga para sahabat mampu untuk memahami dari keterangan yang diberikan oleh Nabi. Metode bertanya ini untuk mengajak si pendengar agar fokus dengan pembahasan. Metode tanya jawab, apakah pembicaraan antara dua orang atau lebih, dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik tertentu. Metode dialog berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya.

Metode tanya jawab juga disebut dengan metode dialog, tentang dialog dapat dilakukan oleh seseorang dengan orang lain, baik mendengar langsung atau melalui bacaan. Pembaca dialog akan mendapat keuntungan berdasarkan karakteristik dialog, yaitu topik dialog disajikan dengan pola dinamis sehingga materi tidak membosankan, pembaca tertuntun untuk mengikuti dialog hingga selesai. Melalui dialog, perasaan dan emosi akan terbangkitkan, topik pembicaraan disajikan bersifat realistik dan manusiawi. Dalam Alquran banyak memberi informasi tentang dialog, di antara bentuk-bentuk dialog tersebut adalah dialog khitâbi, ta’abbudi, deskritif, naratif, argumentatif serta dialog nabawiyah. Metode tanya jawab, sering dilakukan oleh Rasul saw. dalam mendidik akhlak para sahabat. Dialog akan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka pahami. Pada dasarnya metode tanya jawab adalah tindak lanjut dari penyajian ceramah yang disampaikan pendidik. Dalam hal penggunaan metode ini, Rasulullah saw. menanyakan kepada para sahabat tentang penguasaan terhadap suatu masalah atau beliau ingin memberikan pengertian dengan menyampaikan pertanyaan dahulu untuk memfokuskan para sahabat dan menarik perhatian mereka, sehingga muncul rasa ingin tahu mereka terhadap informasi yang akan disampaikan oleh beliau. Metode tanya jawab merupakan metode yang memungkinkan adanya komunikasi langsung yang bersifat Two wag traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa, sehingga komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Adapun metode ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa, untuk merangsang siswa berfikir dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum paham.

Dengan demikian metode tanya jawab memang dapat menjadi sebuah metode yang menarik dalam pembelajaran, karena peserta didik akan menjadi aktiv dengan memberikan pertanyaan atau memberikan jawaban tentang apa yang mereka ketahui. Sehingga pengetahuan yang mereka dapat lebih bisa tertanam dalam pikiran mereka dan mereka akan terbiasa dalam menjawab soal-soal ketika dilaksanakan ujian. Tentunya metode ini dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing.

2. Tujuan metode Tanya jawab

Adapun tujuan penggunaan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajar adalah untuk :

1) Menyimpulkan materi yang telah lalu. Setelah guru meguraikan suatu persoalan, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab oleh siswa, sedangkan hasil jawaban yang benar/betul disusun dengan baik sehingga merupakan ikhtisar pelajaran yang akan menjai milik siswa .

2) Melanjutkan pelajaran yang sudah lalu. Dengan mengulang pelajaran yang sudah diberikan dalam bentuk pertanyaan, guru akan dapat menarik perhatian kepada pelajaran yang lalu.

3) Menarik perhatian siswa untuk menggunakan pengetahuan dan pegalaman.

4) Memimpin pengalaman atau pemikiran siswa. Ketika siswa menghadapi suatu persoalan maka pemikiran siswa dapat dibimbing dengan mengajukan pertanyaan-pertayaan atau seorang siswa yang tidak memperhatikan pembicaraan guru yang dapat mengusahakan supaya perhatiannya kepada keterangan-keterangan guru dengan mengejutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan.

5) Menyelangi pembicaraan untuk merangsang perhatian siswa dalam belajar sehingga dengan demikian ada kerjasama antara siswa dengan guru dan dapat menimbulkan semangat siswa.

6) Meneliti kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang dibacanya atau ceramah yang sudah didengarnya.

KESIMPULAN

Dari berbagai uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa terdapat beberapa metode pendidikan dalam al-Quran di antaranya : metode bercerita (QS. Huud ayat

120), metode tanya jawab (QS. al-Baqarah ayat 189), metode hikmah, nasehat, diskusi (QS. an-Nahl ayat 125), dan metode demonstrasi (QS. al-Kahfi ayat 77), dan hal itu dikuatkan dengan berbagai hadits yang sesuai dengan metode-metode tersebut.

Sebenarnya masih banyak metode-metode pendidikan yang terkandung dalam al-Quran yang belum terungkap dalam tulisan ini. Semoga tulisan ini ikut mewarnai dalam pemahaman al-Quran tentang pendidikan, sehingga dapat menjadi manfaat bagi pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Ath-Thobarii, Abu Ja’far Muhmaad ibn Jarir. 1996. Tafsir Ath-Thobari ; Jami’ul BAyan Ta’wilul Qur’an. Bairut-Libanon : Darul kutubul Ilmiuah.

Munib, Ahmad dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang UPK MKK Unnes.

SM, Ismail. 2008. Strategi Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group.

al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. 1987. Shohih Bukhari. al-maktabah ats-Tsamilah.

ar-Razi, Muhammad bin Umar. Mafatihul Ghoib. al-Maktabah ats-Tsamilah.

Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post