Hari ini Rabu, 15 Maret 2017 pukul 14.00 adalah batas akhir alias deadline menggumpulkan naskah buku bagi guru-guru yang akan mengikuti acara Gebyar Literasi MediaGuru. Gebyar Literasi MediaGuru merupakan acara puncak prestasi dimana para guru telah berhasil menulis satu buku karya mereka sendiri. Gerakan Satu Guru, Satu Buku yang digagas oleh MediaGuru ini telah menginspirasi guru untuk menulis buku karya mereka sendiri. Mereka kini telah membuktikan bahwa guru bisa menulis buku, menulis buku itu mudah.

Tak kurang dari 100 guru telah menyelesaikan buku karya mereka sendiri. Bahkan diantara guru tersebut ada yang telah selesai menulis dua buku, tiga buku hasil karya mereka sendiri. Padahal Gerakan Satu Guru, Satu Buku (SAGUSABU) ini baru dilaunching sekitar bulan Januari 2017 yang lalu. Namun karena mereka memiliki mimpi yang sama, mereka memiliki tujuan yang kuat ingin menulis buku, maka tantanggan, rintangan dan kesibukan mereka sebagai guru tak menghentikan langkah mereka untuk memiliki buku karya mereka sendiri.

Saat deadline disampaikan hari ini, saya menyaksikan dan merasakan bagaimana para guru tersebut terlarut dalam suka cita karena telah berhasil menyelesaikan buku karya mereka. Bahkan ada yang histeris sampai berteriak kegiranggan, hingga membuat rekan-rekan mereka terkejut. Namun setelah diberitahu bahwa dia histeris karena berhasil menyelesaikan menulis buku karya mereka sendiri, spontan rekan guru tersebut juga merasa terharu dengan keberhasilan teman seprofesinya. Energi positif itupun telah menebarkan virus diantara guru-guru teman mereka. Mereka pada bertanya, bagaimana bisa menulis buku, ajari aku dong?

Tentu saja energi positif ini harus terus dikembangkan di kalangan guru, bahwa menulis buku itu mudah. Guru pasti bisa menulis buku, setiap hari guru berinteraksi dengan anak didik, setiap hari guru mengajar pasti ada sesuatu yang berharga perlu ditulis, agar bisa berbagi dengan yang lain.

Buku-buku karya guru ini berbagai macam judul dan temanya. Mereka bebas menulis sesuai dengan passion, hasrat mereka masing-masing. Ada guru yang menulis buku teks pelajaran yang akan digunakan untuk mengajar murid-muridnya di sekolah. Selama ini murid-murid belajar di sekolah dengan buku karya orang lain yang tidak mereka kenal. Tentu motivasi belajarnya akan berbeda jika mereka belajar dengan menggunakan buku teks karangan guru mereka sendiri. Siswa semakin percaya dengan kemampuan gurunya, siswa semakin sayang pada gurunya, dan jika ada kesulitan guru pun lebih mudah menjelaskan karena buku tersebut hasil karya mereka.

Selain itu, ada juga yang menulis buku tentang pengalaman mengajar, suka duka berinteraksi dengan siswa di sekolah setiap hari. Ada juga guru yang menuliskan pengalamannya saat keluar negeri dalam rangka studi maupun dalam rangka mendampingi siswa-siswinya di kancah laga internasional. Bagi penggemar karya sastra bisa menikmati buku karya guru dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi serta kata-kata bijak juga ada dalam deretan buku-buku karya para guru tersebut.

Meski mereka, para guru ini masih penulis pemula, namun karya mereka sangat bagus, anda dijamin akan termehek-mehek saat membaca novel ataupun cerpen yang mengharu birukan kisahnya.Banyak kisah-kisah inspiratif maupun pengalaman mengajar yang ditulis guru yang mesti diketahui oleh guru yang lainnya. Anda mesti mendapatkan buku-buku karya guru ini.

Kini para guru juara ini tengah menantikan karya mereka yang sedang proses naik cetak. Belum pernah sepanjang sejarah ini, guru beramai-ramai, ratusan jumlahnya, bersuka cita bersama karena berhasil menulis buku karya mereka sendiri. Mereka telah berhasil memecahkan rekor dalam sejarah pendidikan di Indonesia.

Selamat buat anda semua keluarga besar Media Guru, saya pun merasa senang kita bisa sama-sama berkarya lewat MediaGuru. Menyaksikan dan menggalami bersama bagaimana suka dukanya agar buku ini selesai ditulis. Harus rela meninggalkan keluarga, mengikuti writing camp demi mengejar sebuah mimpi bersama MediaGuru, menerbitkan buku.

Alhamdulillah, kini buku telah selesai ditulis, namun bukan berarti berhenti berkarya. Terus menulis menghasilkan buku-buku lainnya.

Saya merasa senang bisa ikut berkontribusi dalam even akbar ini dengan menghadirkan sebuah buku, Karena Guru, Saya Bisa.

Sampai jumpa di acara Gelar Literasi MediaGuru di Bulan Mei.