Catatan Ramadhan 1438H:

Husain Yatmono

Menjelang puasa Ramadhan mungkin anda mendengar kata Rukyatul Hilal. Tahukah anda apa yang disebut dengan rukyatul hilal itu? Rukyatul hilal adalah proses melihal bulan sabit (hilal) sebagai tanda masuk bulan baru Qomariyah (hijriyah). Untuk melihat hilal ini, yang bentuknya tipis seperti sabit dan berlangsung singkat, memang tidak mudah. Untuk bisa melihat hilal diperlukan perhitungan (hisab), perlu ilmu falakiyah atau astronomi untuk mengetahui posisi bulan dan matahari berada dalam satu baris (konjungsi/ijtima’). Dari waktu konjungsi ini akan diketahui kapan perkiraan hilal tampak, pada ketinggian berapa derajat, pukul berapa dan arah mana pandangan mata kita diarahkan. Ilmu astronomi atau falakiyah ini sudah lama dipakai dan dikembangkan oleh kaum muslimin untuk menentukan peredaran bulan serta matahari.

Menjelang bulan Ramadhan 1438H, tepatnya pada akhir bulan Sya’ban, yang bertepatan denga hari Jum’at, 26 Mei 2017, dilakukan rukyatul hilal di sejumlah daerah di Indonesia untuk memastikan awal bulan Ramadhan. Salah satu lokasi yang dijadikan lokasi rukyatul hilal ada Bukit Condrodipo yang berada di desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kab. Gresik Jatim.

Bukit Condrodipo setiap tahun dipakai untuk rukyat hilal baik untuk menentukan awal bulan Ramadhan maupun akhir bulan Ramadhan. Pada hari Idul Adha pun tempat ini juga dijadikan rujukan untuk menentukan Hari Raya Idul Adha. Dari tempat ini pula para pemburu hilal yang berada dalam Lajnah Falakiyah Nahdtul Ulama (LF NU) Kab. Gresik sering melihat hilal dan melaporkannya kepada Kementrian Agama setempat.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penulis selalu ikut serta dalam proses rukyatul hilal ini. Selain karena lokasi Bukit Condrodipo dekat dengan rumah, ini juga merupakan fardu kifayah bagi kaum muslimin untuk mencari info tentang bulan Ramadhan. Memang saat ini, dengan kehadiran teknologi informasi dan teknologi internet, kita dengan duduk di rumah bisa dengan mudah mendapat info tersebut. Bahkan dengan smartphone, kita bisa berselancar mencari info tentang rukyatul hilal ini.

Namun ada suasana yang berbeda saat anda bisa mengikuti proses rukyatul hilal secara langsung dari lokasi. Terlebih jika anda berhasil melihat hilal dengan mata anda sendiri, sensasinya jadi beda. Hal ini pernah saya rasakan saat mengikuti rukyatul hilal Ramadhan tahun lalu. Waktu itu untuk bisa melihat hilal secara langsung, saya harus mencoba menggunakan teropong berkali-kali. Jika anda tidak terbiasa mengintip lewat teropong, maka akan kesulitan menemukan gambar bulan sabit tersebut. Setelah diajari oleh ahlinya, barulah saya bisa melihat melalui teropong, sebuah benda berbentuk bulan sabit yang melengkung kecil warna putih namun dia menyala, bersinar. Setelah itu, mencoba mengalihkan pandangan dengan mata telanjang, alhmadulillah bisa melihat dengan langsung pada posisi yang telah terekam dalam memori, nampak jelas sekali. Waktu itu adalah rukyatul hilal menentukan akhir bulan Ramadhan, jadi suatu momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh kalayak ramai karena mereka ingin berlebaran Idul Fitri.

Pada kesempatan rukyat hilal kali ini untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1438H, yang dilaksanakan di Bukit Condrodipo, saya belum berhasil melihat hilal karena posisi di lokasi rukyat mendung. Namun sejumlah perukyat pemburu hilal berhasil melihatnya, baik dengan menggunakan mata telanjang maupun, sejumlah teropong yang disediakan.

Perukyat yang menyatakan melihat hilal pun disumpah di depan Pengadilan Agama yang memang setelah disediakan tempatnya untuk mengelar sidang penentuan hasil melihat hilal di lokasi. Sejumlah pengurus LF NU Gresik, Ketua PCNU Gresik, Pejabat di Kemenag Kab. Gresik, Kanwil Departemen Agama Propinsi Jatim, Kapolres Gresik serta sejumlah ulama, kyai, ormas Islam, masyarakat umum hadir di Bukit Condrodipo untuk mengikuti rukyatul hilal ini.

Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, ada yang utusan dari LF NU di beberapa kabupaten di Jawa Timur, utusan ormas Islam, utusan pondok peseantren, perguruan tinggi mereka belajar bersama untuk melakukan rukyat hilal. Sebagian dari mereka datang dengan membawa sejumlah teropong, santri pondok pesantren mereka praktek lapangan mengaplikasikan ilmu falakiyah yang telah mereka pelajari di pondok selama ini.

Mungki n selama ini anda hanya mendapatkan informasi rukyatul hilal dengan membaca berita, tapi tidak pernah hadir ke lokasi rukyat langsung. Sekali-kali anda perlu hadir ke lokasi rukyat hilal agar bisa merasakan sensasinya melihat hilal. Ratusan orang dan media datang ke lokasi proses rukyatul hilal agar bisa melaporkan peristiwa langka ini kepada kalayak ramai yang sedang menunggu info di depan televisi atau melalui smarphone mereka.

Alhamdulillah, pada puasa Ramadhan 1438H ini, kaum muslimin bisa berpuasa secara bersama-sama, pada hari Sabtu, 27 Mei 2017. Ormas Islam Muhammadiyah telah memutuskan berdasarkan metode hisab mereka bahwa puasa Ramadhan tahun 1438H, jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2017. Selamat berpuasa Ramadhan, semoga anda bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik, menjadi orang-orang yang bertakwa sebagaimana diwajibkan puasa Ramadhan bagi kaum muslimin. Anda pun akan tetap istiqomah melaksanakan amalan-amalan terpuji tersebut pada sebelas bulan yang akan datang di luar bulan Ramadhan.

26/05/2017