Mendengar kata "warteg"  pasti tak asing lagi di telinga kita, karna kebanyakan kita sudah tahu istilah warteg ini adalah akronim dari warung tegal. sebutan untuk sebuah warung makan yang dimiliki mayoritas kaum urban yang datang dari daerah Tegal Jawa Tengah.

     Warteg mulai menjamur di sebagian kota khususnya di wilayah  jabodetabek sekitar tahun 90-an ketika banyak kaum urban yang ingin mengadu nasib di kota, keberadaan warteg menjadi salahsatu alternatif tempat makan yang menyediakan berbagai varian menu laukpauk yang cukup banyak dengan harga yang relatif lebih murah terjangkau untuk kalangan masyarakat bawah sampai kalangan menengah. Dari tukang becak, tukang ojek, buruh, karyawan, ibu rumah tangga bahkan para pegawai kantoran pun banyak yang membeli makan di warteg ini.

     Alhasil, bisnis kuliner satu ini tak pernah sepi pengunjung setiap harinya karna menyediakan makanan pokok sebagai kebutuhan setiap orang seperti nasi dan laukpauk yang beraneka ragam, yang di antaranya : telur dadar, telur balado, tempe oreg, ayam goreng, tumis kangkung, sayur asem, ikan bandeng goreng serta menu lainnya yang rasanya sangat cocok dengan lidah masyarakat sekitar Jabodetabek.

     Warteg pada masa dahulu kondisinya sangat sederhana hanya sekedar warung kecil dengan etalase kaca yang berisi berbagai macam lauk yang didesain dengan meja didepannya, tempat duduknya juga sederhana dengan hanya memakai bangku panjang dari kayu papan. Terkesan menjadi warung nasi yang murahan, kumuh dan kotor dengan cahaya lampu seadanya.

     Namun para pengusaha warteg masakini terus berinovasi menjadikan warteg sebagai salahsatu tempat makan yang nyaman dengan menata lebihbagus lagi, sebagai contoh ada salahsatu pengusaha warteg yang mampu menghadirkan warteg yang bersih, rapi, sehat dan lebih terang lampunya yaitu pengusaha Warteg Kharisma Bahari.

     Sebagian orang sudah mengetahui keberadaan warteg kharisma bahari  ini dengan ciri khas warna bangunan hijau dan kuning cerah terkesan lebih bersih dan dan sehat. Bahkan program terbarunya mampu mengantarkan pengusaha ini menjadi pengusaha yang mendapatkan rekor muri sebagai pengusaha warteg yang mempunyai banyak cabang di wilayah Jabodetabek. 

Bahkan pemgusaha ini punya slogan yang sangat keren yaitu menjabodetabekkan warteg serta mewartegkan Jabodetabek, seperti mencontoh slogan penerintah pada masa orde baru yaitu memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Bahkan sekarang sudah membuka kemitraan usaha warteg yang sampai saat ini sudah mencapai 167 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Bravo warteg kahrisma bahari !

Bekasi, 05 Maret 2022

Tulisan seorang pelanggan warteg