Tagur hari ke-15 Duduak sarumah
Duduak sarumah berasal dari bahasa Minang, duduak artinya duduk, sarumah artinya satu kampung jadi, duduak sarumah dapat diartikan duduk dalam sebuah rumah untuk melaksanakan musyawarah yang di pompin oleh niniek mamak dan diikuti oleh warga satu kampung.
Duduak sarumah ini biasanya dilaksanakan oleh orang minang di beberapa daerah tertentu, duduak sarumah dilaksanakan apabila ada yang akan melaksanakan pesta atau baralek, sebelum duduak sarumah belum dibolehkan untuk memasang pelaminan, mamak( mamak adala saudara laki-laki dari ibu ) akan menemui ninik mamak/datuk untuk memberitahu bahwasannya akan melaksanakan pesta, setelah itu niniek mamak / datuk yang akan memerintahkan bawahan atau anggotanya untuk memberitahu warga kampung bahwasannya akan melaksanakan duduok sarumah pada waktu yang ditentukan, biasanya duduok sarumah dilaksanakan di malam hari,karena pada malam hari bisa dikatakan tidak ada kegiatan
Duduok sarumah bertujuan untuk memberitahu keluarga satu kampung bahwa akan diadakan pesta, duduok sarumah juga bertujuan untuk memusyawarahkan jadwal gotong royong, diantara pekerjaan yang di gotong royongkan mengambil kelapa dari batangnya beserta mengupas kulitnya, mengambil nangka dan juga memasang tenda memasak, dan semua itu merupakan pekerjaan bapak - bapak / laki -laki, sedangkan ibu - ibu / perempuan memasak makanan untuk pesta seperti rendang, sambal, gulai, sayur, nasi dan sebagainya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar