Husna Herawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TANPAMU  (Sayang...Aku Terpaksa Tidur di Pondasi Rumah Tetanggaku)

TANPAMU (Sayang...Aku Terpaksa Tidur di Pondasi Rumah Tetanggaku)

Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 5

Seakan-akan lupa akan kehadiran putri kecil kita yang cantik. Spontan aku berlari ke luar rumah bersama kakak dan abangnya ketika getaran dahsyat itu hadir mengguncang semua yang ada.

Astagfirullah…gempa..!”

Kuterbangun dari keterkejutanku, teringat si kecil yang masih tertidur pulas di peraduannya. Spontan aku berlari kembali masuk menjemput dia. Tak sadar dengan keadaan diri yang baru beberapa hari habis melahirkan. Beruntung tidak terjadi apa-apa. Sekali lagi aku mengucap syukur pada Ilahi.

Alhamdulillah, ya Allah…Engkau telah menyelamatkanku dan keluargaku dari bencana ini..”

Tak terasa air mataku berlinang ketika dirimu menghubungiku lewat telepon genggamku. Ku adukan semua ketakutan hatiku kepadamu. Tapi engkau berhasil menguatkanku hingga rasa takut itu berkurang dari hatiku.

Tiba-tiba goncangan itu ku rasakan lagi…

Sontak kami semuanya berlari ke luar rumah dan berlindung di tempat terbuka. Kemudian kami berlindung di bawah tenda sederhana yang terbuat dari kain seadanya. Beruntung buah hati kita tidak rewel seakan-akan mereka mengerti dengan keadaan.

Hatiku mulai cemas. Betapa tidak, senja sudah mulai beranjak. Gelap mulai datang menjelang. Semua listrik padam dan kami tidak tahu harus tidur dimana. Sementara gocangan-goncangan masih terasa kuatnya.

“Ya Allah…kuatkan diriku..” bathinku

Dengan penerangan seadanya akhirnya kami tidur di dalam pondasi rumah tetanggaku. Rumah yang sedang dibangun yang juga roboh akibat gempa tersebut. Dingin dan terus dibuai oleh goncangan gempa yang sesekali datang membangunkan kami.

Lengkap sudah penderitaanku saat itu. Tengah malam si kecil rewel. Entah apa penyebabnya. Mungkin karena tidak terbiasa dengan keadaan yang seperti itu.

“Ataukah dia masih rindu akan kehadiranmu? Ayahnya yang belum sempat juga dia temui..? atau mungkin saja dirimu yang di sana juga gelisah memikirkan keadaan kami..?”

Kontak bathin antara ayah dan anak tidak pernah salah. Tiba-tiba engkau meneleponku. Menanyakan keadaanku… Menanyakan keadaan buah hati kita…Tak dapat ku tahankan lagi…akhirnya kutumpahkan semua kegundahan hati ini padamu. Ku adukan semua penderitaanku.

Dari seberang sana engkau kuatkan hatiku. Engkau ingatkan bahwa ini adalah cobaan dari Allah agar aku bisa menjadi ibu yang kuat, ibu yang tegar dan ibu yang mampu menjaga anak-anaknya ketika suaminya tidak berada di sisinya.

Sontak ku terjaga dari ketidakberdayaanku. Dalam hati ku berdoa:

“Ya Allah…kuatkan diriku dalam menerima cobaan ini..”

Husna Herawati, S.Pd (Guru MIN 3 Padang)

#Tantanganmenulisgurusianake-5-21Februari2020#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Superrr

21 Feb
Balas

Mksh bun...

22 Feb

Ibu yg kuat..

21 Feb
Balas

mksh bun say...

22 Feb

Wah sungguh suatu pengorbanan yg luar biasa, tak terasa aku juga hanyut dalam diksimu adinda ku, tumpahkanlah semua rasa biar hati ini tenang, semangat menulis dan terimalah menulis, dirimu sangat berbakat, buat faksi, fakta dan fiksi.

21 Feb
Balas

Insya Allah ni..ku tunggu bimbinganmu selanjutnya..

22 Feb

Luar biasa, menyentuh dan bermakna yang dalam, ibu tangguh, ibu kuat, ibu hebat, ibu Husna Herawati...

21 Feb
Balas

Alhamdulillah... Mksh bu.. Mhn juga bimbingan dan arahannya nnt ya bu..

21 Feb

Mantappp

21 Feb
Balas

Mksh pak andi..

21 Feb

Kereeeen Bu eraaa... Mebuka kenangan ku.. ketika berada dilantai 2 Gedung gama ketika gempa dahsyat mengguncang.. aku seperti kehilangan arah.. lari dan selalu berlari untuk menyelamatkan diri ini..

21 Feb
Balas

Gempa yg th 2009 ya pak andi... Tp kisah ini ketika gempa th. 2007..

21 Feb

Tunggu kisahku ketika gempa 2009 ya...

21 Feb

Tulisknlh pengalaman itu andi!

21 Feb

Ibu hebat

21 Feb
Balas

Mksh buk..

21 Feb

Sama buk

22 Feb

Mantap

21 Feb
Balas

Mksh pak..

21 Feb

Keren...begitu menyentuh.

21 Feb
Balas

Mksh bu..

21 Feb

Wahh..semakin nih say..ketikan keypadxa,Diriku bisa gak ya???Ha ha haaa..support gw dunk!??!!

21 Feb
Balas

Ya endang, endang juga bagus kok?

21 Feb

Bantu diriku ea uniku syg..

21 Feb

Uni Endang pasti bisa...!

21 Feb



search

New Post