Husni Mubarrok

Alhamdulillah, sudah 12 buku solo diterbitkan. Ia mulai tertarik di dunia literasi di akhir tahun 2016. Ketika guru dan siswa saling bercermin (Quanta) adalah k...

Selengkapnya
Navigasi Web
JADILAH ASING UNTUK KEBAIKAN  Tantangan hari ke-72

JADILAH ASING UNTUK KEBAIKAN Tantangan hari ke-72

JADILAH ASING UNTUK KEBAIKAN

Tantangan hari ke-72

 

Husni Mubarrok

 

 

Menjadi pribadi asing bagi lainnya, tentu bukanlah perkara mudah. Apalagi yang dilakukannya, bukan kebanyakan pada umumnya. Hampir sebagian dari kita, lebih suka bertindak atau berbuat seperti yang kebanyakan orang lain melakukannya. Saat yang kita perbuat itu tidak umum dilakukan orang kebanyakan, biasanya kita merasa canggung, merasa aneh atau merasa asing terhadap diri sendiri dan berasa tidak enak dengan sesama.

 

Persoalan berbeda atas tindakan kita yang saya maksud dalam tulisan ini adalah yang berkonotasi positif bukan yang negatif. Menjadi berbeda dari yang lainnya karena telah berbuat maksiat dan dosa, sementara teman lainnya berbuat baik, bukanlah masuk pada topik pembahasan yang saya tulis ini. Bukan, bukan demikian. Namun yang saya maksudkan adalah menjadi berbeda dari kebanyakan akibat tindakan baik, bukan perbuatan buruk.

 

Jika ada penjual yang rela meninggalkan kesibukannya dipasar saat sedang ramai demi memenuhi panggilan azan tuk menunaikan sholat tepat waktu, maka Dialah pedagang yang asing itu. Jika ada seorang pemuda yang dengan gigihnya rajin memakmurkan masjid, aktif berjamaah, hati dan pikirannya lebih banyak terpusat ke rumah Allah daripada terlena dengan pergaulan bebas yang kerap mendera pada teman seusianya, maka Dialah pemuda yang asing itu.

 

Jika ada seorang gadis yang dengan teguhnya berpenampilan islami, menjaga auratnya dengan berjilbab sesuai syar'i, Dia tak berpacaran, menjaga pergaulan dan kesuciannya ditengah maraknya pergaulan bebas dan mode fashion yang kerap menggoda. Mungkin ia dianggap aneh, kampungan, gadis tak gaul bahkan sering tersisih dari pergaulan temannya, maka Dialah gadis yang asing itu.

 

Jika ada seorang pejabat yang sudah bergelimang pangkat dan berkedudukan hebat, namun hati dan pikirannya tetap merakyat, gemar bershodaqoh dan berinfak, tak pernah sombong apalagi riya', tetap santun dan rendah hati, maka Dialah pejabat yang asing itu.

 

Sahabat, memang tak mudah menjadi pribadi yang asing itu ditengah himpitan dan godaan lingkungan yang kerap menyilaukan hati dan mendera pikiran. Tantangan berbuat baik dan amal sholeh, selalu pada awalnya berat. Hal ini tentu jauh berbeda dengan saat akan berbuat keburukan, godaannya selalu diawali dengan kesenangan dan bumbu-bumbu kebahagiaan.

 

Saat pedagang meninggalkan dagangannya yang laris dan pembelinya yang banyak demi memenuhi panggilan Tuhan, tentu pedagang tadi telah berjuang mengorbankan laba dan keuntungan yang besar yang akan didapatkan. Belum tentu pula kesempatan ini akan diperolehnya setelah sholat. Namun keyakinan mendapatkan laba dan keuntungan yang besar dari Tuhannya lebih diprioritaskan dari segalanya.

 

Seorang pemuda yang taat beribadah rela meninggalkan kesenangannya bergaul bebas dengan teman-temannya, terkadang hinaan dan cacian kerap diterimanya terkadang pula tersisih dari pergaulan lingkungannya yang menganggapnya "Aneh, asing" dan sebagainya. Demikian pula dengan seorang gadis yang tak mau pacaran, mungkin ia juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan sang pemuda. Dianggap gadis kampungan, gadis tak gaul dan tak jarang diabaikan.

 

Sadarlah kawan. Tak perlu resah dan gelisah, apalagi berputus asa dan kecewa. Tetaplah menjadi asing atas nilai-nilai kebaikan yang kita lakukan meski lingkungan tak ramah dan godaan yang tak bersahabat.

 

Biarlah anjing mengonggong, kafilah tetap berlaku. Biarlah lingkungan terus mencemooh atas perilaku baik kita. Asalkan iman dan keyakinan kita pada Tuhan tetap teguh terpelihara pada relung jiwa.

 

Rasulullah saw., pernah bersabda "Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang yang asing atau seorang musafir!" Dalam hadist yang lain, Rasulullah bersabda "Islam itu awalnya asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu?". Lantas sahabat bertanya siapakah orang asing itu, ya..Rasulullah? "Merekalah yang melakukan perbaikan ketika orang-orang telah rusak.".

 

Tantangan hari ke-72

#Tantangan MediaGuru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post