Husnul Abid

Sebagai Pendidik memiliki peran yang penting dalam transfer Knowladge kepada peserta didik. Lika-liku Pendidik banyak di jumpai ketika masuk dalam kegiatan bela...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibu, oh Ibu

Setelah bermain bersama teman-temanya di lapangan, sang anak pulang ke rumah dengan perut keroncongan. Setibanya di rumah, karena merasa lapar, sang anak langsung pergi ke dapur dan mengambil nasi di dalam rice cooker seperti biasanya. Tiba-tiba Sang anak memanggil ibunya.

Anak; " ibu mana nasinya, kok gak ada!"

Ibu ; " yo nek njero rice cooker ndok ( ya ada di dalam rice cooker nak)", jawab ibunya dari kamar mandi sedang mencuci.

Anak ; " lho masak aku di suruh makan beras," tanya lagi sang anak.

Ibu ; " maksude opo tho ndok, mosok anak di pakani beras, emange pitek ( maksudnya apa nak, masak anak di suruh makan beras, kayak ayam), jawab Ibunya dengan nada keras.

Beberapa menit kemudian sang ibu keluar dan menghampiri sang anak dengan kesal. Tiba-tiba sang ibu kaget ternyata apa yang dikatakan anaknya itu benar. Di dalam rice cooker hanya ada beras dan air.

Anak ; " tu kan bener, mek ono beras ambek banyu tho nek njero rice cooker" ( benar kan, hanya ada beras dan air di dalam rice cooker) kata sang anak kepada ibunya.

Ibu ; " lho, nasinya mana!" Sang ibu merasa bengong sendiri.

Ternyata beras yang di masak oleh sang ibu di dalam rice cooker belum di pencet tombol On nya. Sehingga nasinya belum matang.

Ibu ; " ya Allah, ndok tibake ibu masak sore wingi dorong di jeglek, makane dorong mateng Sampek saiki. Ampun-ampun.. ibu wes pikun ndok-ndok. Hhhhhh... (Ya Allah, nak ternyata ibu masak kemarin sore belum sempat mencet tombol on, jadinya nasinya gak matang).

Anak ; " ealah bu-bu, yawes endi duite tak tumbas segi nok warung, aku kleson Iki ( ya ibu, ya udah mana uangnya saya beli nasi di warung, saya sudah kelaparan).

Begitulah seorang ibu, dengan begitu banyaknya kegiatan di rumah, mulai dari mencuci, memasak, mencari uang, merawat anak, dan seterusnya. Hal-hal yang sudah terbiasa di lakukan terkadang juga masih kelupaan. Maklum lah... Ibu kan wanita wonder women. Semua dilakukannya sendiri. Hhhh.

So, mari kita jaga ibu kita, kita rawat dan kita perhatikan, sebagaimana mereka merawat kita waktu kecil sampai kita bisa sukses.

اللهم اغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا وارحمهم كما ربينا صغارا. آمين

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post