Husnul Hafifah

Hari Ahad sejatinya oleh kebanyakan para ibu digunakan untuk istirahat dari rutinitas kerja. Yah bisa dibuat bermanja manja, merawat diri ke salon kecantikan, ke spa, jalan -jalan dsb. Tapi tidak demikian halnya dengan saya , selain memang ada pendemi covid 19 salon kecantikan, tempat spa tutup.

Setiap Ahad saya juga meliburkan asisten rumah tangga. Bagaimanapun dia juga manusia butuh istirahat. Jadilah hari Ahad bagi saya adalah hari super sibuk. Kerjaan rumah tangga kembali pada si nyonya rumah. Dari buka mata hingga tutup mata.

Seperti hari ini, usai salat subuh dan dzikir pagi suami mengingatkan "jangan lupa ada orang kerja di sawah" . Dalam diam saya mengiyakan, walau hati sebelah agak grundel. He he lupakan keinginan bermalan- malas dan bermanja. Saya harus memasak buat mereka. Belum lagi urusan verifikasi dan validasi berkas usul TF guru non PNS yang separuh jalan dan update SIMPEG yang belum kesentuh. Hem...perlu tarikan napas panjang. Semoga bahagia menyertainnya.

Jika tak ada pesan khusus biasanya saya tidak langsung menyibukkan diri di dapur. Apalagi kedua anak yang di rumah sudah besar. No. 1 ada di luar kota, ada covid, Sejak pertengahan Maret kemarin tidak bisa pulang. Ahad begini biasanya anak anak yang di rumah berkreasi sendiri menyiapkan sarapannya .

Yang cowok no.2 misalnya. Baru usai menempuh semester 4, di Universitas Malang. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olah raga. Perkuliahan semester 4 sejak 19 Maret dilaksanakan secara daring. Awal Juni semua matkul sudah rampung, nilai matkul yang tempuhnya sudah keluar. Alhamdulillah IPnya sangat memuaskan (3.7). Tapi tidak puas kuliah semester ini tak dapat apa-apa kecuali penyelesaian tugas saja, katanya.

Di sudut dapur saya sudah disambut tumpukan piring, sendok dkk, bekas makan malam ditambah lagi perabot kotor dan berantakan mulai dari atas kompor, meja masak menuju tempat cuci piring. Mengantre seperti truk gandeng. Kemarin sore Jejaka saya no.2 semenjak ujian akhir kampusnya usai, entah bosan di rumah tanpa kegiataan ia lebih sering mondar mandir ke dapur. Berbekal tutorial you tube ada saja yang dicobanya. Mulai dari dalgona, eskrim dan masakan anak melineal lainnya.

Kemarin sore Ia bikin empek empek. Aneh, masakan hasil sentuhan tangannya laris manis. Tak kalah rasanya dengan jualan di kaki lima. hanya satu kekurangannya. Pelupa !

Usai masak masak, selalu lupa merapikan kembali semua alat dan bahan yang digunakannya. Kacau dah dapur mamanya. Bertambah tambahlah tugas mamanya. Seperti tape recorder yang selalu menyetel kaset yang sama. Tak bosan mengingatkan , menyuruh berberes dan merapikannya.

Kota tape, 14 Juni 2020