Oleh : Husnul Hafifah

Sebelum pandemi covid 19 si Daring dan si Luring adalah dua sahabat guru. Yang namanya sahabat sudah pasti suka duka selalu dilalui bersama. Sahabat sejati begitulah julukan pas buat mereka. Ketika Daring mau ngajar misalnya si luring pasti akan menemani, entah itu sekedar menyiapkan coretan kertas atau secangkir teh manis. Demikian pun dengan si Luring saat melakukan aksinya di kelas, si Daring membantu Luring tuk lebih menyemangati para murid si luring agar lebih semangat entah itu dalam Quizziz atau sekedar memotivasi murid Luring agar belajar di rumah.

Rupanya kehadiran pandemi covid, secara tak sengaja menjadikan keduanya berubah. Ada benih benih kecemburuan antara keduanya. Luring menduga sahabat berubah dan mulai sombong, banyak tingkah dan tak peduli lagi pada Luring. Pun Daring menduga sahabatnya menjauh, lemot tak bisa diajak kompromi. Keserasian dan kompakan mereka tak ditemui di era pandemi.

Menyongsong era new normal Daring dan Luring bertemu di PJJ (pembelajaran jarak jauh). Luring awalnya mau menghindar, minder pada si Daring yang terlihat penampilannya nan kian bersinar apalagi dia kabarnya tak pernah sekalipun melewati giatnya dengan webinar. Sadar jika Luring tak merespon dirinya, Daring mendekat menyapa si Luring, ngobrol seperti biasa seakan tak ada lagi jarak antar mereka terlebih saat Daring berbisik "aku di protes banyak emak, katanya BLT tak cukup untuk beli paket data, aku ikut kamu saja!

Bondowoso, 23062020