husnul hafifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Suuzon

Suuzon

Oleh Husnul Hafifah

(Pentigraf)

Bik Momoen akhirnya sadar jika kematian akan datang kapan saja dan di mana saja. Yang masih hidup hanyalah menunggu antrean saja. Dia pun move on, terlebih Kang Paijo suaminya sekarang di dapuk sebagai Kepala Dusun. Bik Momoen pun aktif berkegiatan di desanya. Bu Kades sering melibatkannya dalam berbagai kegiatan. Dari PKK, yasinan mingguan sampai pada pertemuan bulanan di kecamatan. Bik Momoen pun naik kelas, dari istri Kasun bertambah jabatan menjadi sekretaris PKK desa.

Seiring berjalannya waktu Bik Moen yang sederhana dan lugu, Pergaulan dengan komunitas PKK tingkat kecamatan membuatnya mengubah penampilan. Ia pun bisa berdandan, berkenalan dengan kosmetik DRwskincare dari paket bedak dan lipstik serta jlentreh lainya. Kang Paijo sempat pangling, deg degan juga dibuatnya. Hatinya juga cemburu. Kang Paijo tak ingin Momoen yang kian bersinar berpaling pada laki laki lain. Kang paijo pun berpesan pada Momoen "Bok ya klo dandan buat suami saja jangan buat suami orang. " Bik Momen cuma mesam mesem dan mengiyakan dengan syarat uang belanja ditambah untuk anggran make upnya.

Senja ini bik Momen tak seperti biasanya. Wajahnya ditekuk uring uringan. Kang Paijo di sebelahnya diabaikan. Hatinya dongkol, uang 250 ribu di dompetnya raib entah kemana. Kang Paijo pun jadi tertuduh. Siapa lagi yang mengambilnya kalo bukan Kang Paijo. Toh di rumah kan cuma aku berdua begitu kata suara hatinya. Merasa ada yang tidak beres kang Paijo pun buka suara "Ada apa toh Moen?" Si Momoen tetap diam seribu bahasa. Tuduhan pada kang Paijo buru buru ditariknya sebelum mencuat kepermukaan. Istigfar ingat akan uang di dompetnya (kemarin) dipakai bayar bedak DRwskincare. Ups!

Bondowoso, 24062020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab bun, salam

24 Jun
Balas

Trima kasih salan balik

24 Jun

Untung belum ngomong langsung ke suami.. bisa2 perang tu. Salam sukses selalu buat Ibu

25 Jun
Balas

Wah,,pak Paijo pelupa ya,,keren bun

24 Jun
Balas

he he efek kinclong lp sm bini sendiri

24 Jun

wah parah nih perubahan momoen, ayo kembali lagi seperti momoen yang dulu, kasihan suaminya..eh saya kok es mo si.. inikah hanya cerita...heeheh salam

24 Jun
Balas

Salam balik...Momoen yg dulu ndak pke DRw bunda ha ha

24 Jun

He he he efek kinclong

24 Jun
Balas

Hahaha, Buk Momoen sudah lupa.

25 Jun
Balas

Aduh...lupa lagi...kereen tulisannya,bu

24 Jun
Balas

Makasih mbak Cicik...

24 Jun

Mantap Bu.... ambil pelajarannya

24 Jun
Balas

betul pak...lewat sastra mencoba menyampaikan pesan moral.

24 Jun



search

New Post