HUSTANIL ABU, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HARAPAN DAN PENANTIAN DI BINGKAI PELANGI SENJA

HARAPAN DAN PENANTIAN DI BINGKAI PELANGI SENJA

HARAPAN DAN PENANTIAN DI BINGKAI PELANGI SENJA

Oleh. Thanil Abu

Senja mengibas malam, meronakan cahaya jingga untuk mengurai dan berpamitan kepada bagaskara. Halimunpun enggan membisik awan, seakan mereka merasakan jiwa dalam kehampaan cinta yang menyatu. Redup redam cuaca mengintai malam ingin membisikan jiwa yang berkalut raga. Sang rembulanpun malu menyapa malam, untuk membiaskan sinar terangnya, menghibur kegelapan buana yang tersungkup rindu yang mendalam.

Redupnya hati yang tak tersinari oleh bayang sang rembulan membuat kegelisahan yang membuncahkan kerinduan, mulai pergi terabrasi oleh sumpah kemunafikan. Diujung jalan ini, bertahun berlalu, pernah cinta berikrar, kini tinggal kenangan kepalsuan belaka. Mira kembali mengulas kenangan yang pernah terjalin bersama Arya. Dalam dekapan hangat tangan Arya membelai mesra rambut ini, mengencup kening ini, mengucapkan tali cinta sehidup semati. Namun kenangan itu hilang bak tersambar petir di siang bolong. Kemanakah dirimu? lupakah engkau pada janjimu? tak terasa butiran mutiara suci mengalir membasahi pipi beningnya yang montok. 139 Dalam raut wajah yang masih bersimbah air mata Mira menankangkan pikirannya. Disapunya seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ah, ! mengapa dada ini semakin berdebar? Apakah masih ada rasa yang yang tumbuh disisa penghianatan asmara? Andaikan saja Arya ada didekatnya, Mira akan melumat habis dengan kata kata penghianatan. Namun orang yang ia dambakan telah pergi bersama cinta yang tak membekas. Mira mulai melupakan Arya bersama cinta yang penuh kepalsuan, cinta itu telah pergi entah kemana rimbanya. Dia seakan takmau larut dalam kesedihan, yang berkepanjangan. Dalam bulir kisah yang pernah terjalin indah, membawa dua insan dalam taman hiburan jiwa berkelana dan mengembarakan kalbu itu, kini mulai redup dalam lubuk hatinya. Menatap mentari yang bersinar membawa harapan cinta berdendang dalam tabir gemualainya asa yang akan datang. Biarkan harsa menjanardanakan hati untuk menyongsong amor keabadian jiwa. Mira ! janganlah engkau patah semangat, teruslah bangkit raih kebahagian walau bukan dengannya. Kata itu mengiang dalam telinga Mira seakan menjadi pemicu dan bangkit dalam keputusasaan. Nostalgia indah bersama Arya tinggal kenangan yang mengukir kesedihan tanpa bias pelangi senja.

Parigi Moutong, 25 September 2022

BIODATA PENULIS Penulis memiliki nama lengkap Hustanil Abu. S.Pd. Nama pena Thanil. Abu. lahir di Paranggi, kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, pada tanggal 05 September 1968. Saat ini penulis menjabat sebagai guru SD Negeri Silanga. Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. sekarang. Penulis telah menghasilkan puluhan antologi antaranya story of love, Penantian panjang, Renjana dalam gores, Rinduku membahana, Pendar Ramadhan colorful Ramadan, Penantian Panjang, Pesona kilau Purnama, Bahagia hingga senja dan masih banyak lagi antologi lainnya. serta buku tunggal Pionir cinta, Bismillah cinta, Harapan, cinta dan do’a. Penulis bisa dihubungi via Email pribadi: [email protected] atau WA: 081245299632

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow cerita dan kisah yang keren Pak Abu

30 Sep
Balas

Kereen dan mantap

25 Sep
Balas

Wauw...keren bgt mas Tanil. Slmt & sukses trs

30 Sep
Balas

Indahnya...jadi terbawa arus kisah asmara

14 Oct
Balas

Luar biasa Sang Pujangga idola

26 Sep
Balas

Setahu saya naskah untuk No Baper tidak boleh diposting di media lain (termasuk Gurusiana) sebelum terbit bukunya. Mohon maaf jika saya gagal paham dengan aturan Noi Baper. Salam literasi.

30 Sep
Balas

Keren diksinya. Puitis, Ustaz Thanil. Semoga sehat selalu.

30 Sep
Balas

Keren ceritanya. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.

30 Sep
Balas



search

New Post