MERAPAL MALAM DITITIAN SUNYI
MERAPAL MALAM DITITIAN SUNYI
Karya. Thanil Abu
Hati ini remah terasa menghujam kalbu
Sakit tanpa menghamba belas kasih
Redamkan sunyi di suara hati yang menggebu
Geramkan damba walau asa di raut sedih
***
Sunyi mengembara di lara yang tak menentu
Berbagi cinta tak ada seorangpun mau peduli
Bayang menghias netra yang tak menyatu
Meleburkan jelaga di kebisuan yang membuli
***
Kini diam dalam seribu luka yang terpendam
Nyaris tersabit oleh sembilu bermiang duri
Merapalkan kalimat disudut baca yang buram
Kata mengeja menyulam alarm rindu sendiri
***
Bias purnama diselah ranting mulai pudar
Merambah sinar tanpa ada bayang merona
Hirap sudah tertelan angan yang tak berpendar
Bingkai kasih membisu, meredup dan merana
***
Biakan engkau menjadi binatang jalang
Dari selaksa kumpulan lumpur terbuang
Namun jiwa dan semangat bangkit berjuang
Tercumbana harum aroma, tiada terbilang
Parigi Moutong, 16 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen puisinya sahabat baikku. Permainan kata yang indah memesona.. Sukses selalu
Mantap karyanya Pak Thanil, salam sehat dan sukses selalu
Keren menewen mas. Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi yang keren.
Puisi tercipta dengan kesungguhan berkarya. Totalitas. Bait-bait ya menarik. Lembut menyaji dan menghantar perasaan.
Indahnyaaa setiap diksinya pasti memukau. Sukses sllu mas Tanil
Puisi yang selalu indah dengan untaian diksi yang menawan. Salam sukses Pak Hustanil. Tetap sehat dan semangat berlitetasi
Karya-karyanya semakin keren, sukses Pak Hustanil
Dobel jempol selalu untuk puisinya. Semoga sehat selalu, Ustaz Thanil.
Puisi yang sangat indah dan mantap pak Abu semoga semakin susess
Kini diam dalam seribu luka yang terpendamnyaris tersabit oleh sembilu bermiang duri..Keren dengan diksi luar biasa..sukses selalu pak Tanil