MULAI DARI SEKARANG
MULAI DARI SEKARANG
“Mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang”, itu sepenggal kalimat yang selalu terngiang-ngiang di pikiran. Ucapan Kyai Abdullah Gymnasiar atau dikenal dengan AA Gym itu sangat menginspirasi untuk melakukan sesuatu, terutama yang baik ya ... dari sekarang dan diawali dari diri kita. “Diawali dari diri kita”, di lihat dari susunan kalimatnya menunjukkan perbuatan itu besifat kolektif, berupa ajakan, dan diri kitalah yang mengawali. Proses mengawali itu tidak berangkat dari kesempurnaan, tapi niat kuat dan action pertama itu yang menjadi bukti kesungguhan kita, kesiapan kita, dan juga keyakinan kita untuk melangkah dan menapaki jalan itu. Perencanaan sebaik apapun ketika di terapkan di lapangan pasti akan mengalami pergeseran, karena bersinggungan dan bersentuhan dengan lingkungan dan situasi serta kondisi yang melingkupinya. Perencanaan itu perlu, tapi mengawali itu lebih penting, dan apa gunanya perencanaan katau tidak diawali, “muspro” kata orang jawa.
“Mulai dari sekarang”. Bentuk kegiatan apapun ketika disodorkan kepada kita untuk memulainya dan sekarang, pasti dalam pikiran dan lubuk hati kita mengatakan apa mungkin, masih kurang ini, kurang itu, waktunya mendesak, jadual saya padat dll. Ketika jawaban itu menang dan menjadi pembenaran atas sikap kita, maka moment itu is lost, kesempatan itu hilang dan tidak tahu lagi kapan akan datang, bener .... tidak ???? ucapan khas AA Gym. Mulai itu ya dari yang kecil ... manusia dapat membaca dengan lancar pasti awalnya belajar dari a, b, c dan seterusnya, anak ayam menetas tidak langsung seperti betinanya atau ayam jagonya, sebesar apapun anak sapi tetap itu lebih besar induknya. Ada ungkapan manis dari Mother Theresa, “Jangan mencari yang besar-besar, cukup mengerjakan yang kecil-kecil dengan cinta yang besar. Makin kecil yang kita hadapi harus makin besar cinta yang kita berikan”. Ciuiiii..... mantap.
Sebagai ilustrasi, masyarakat akan membangun sebuah masjid yang sangat besar, di desanya ...., berkapasitas 1.500 jamaah. Apakah semuanya di awali dari yang semuanya besar juga ? ya tidaklah ... dari segi finansial misalnya, jamaah ada yang menyumbang seribu, duaribu, limaribu bahkan ada yang menyumbang limaratus rupiah. Apakah itu besar .. ? tapi kalau itu rutin ... luar biasa banyaknya. Setelah sedikit demi sedikit terkumpul, dimulailah peletakan batu pertama. Pa Kyai, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat di undang untuk peletakan batu pertama masjid di desa itu. Dalam peletakan batu pertama, apakah Pa Kyai memegang dan meletakkan batu yang paling besar dalam pondasi itu ? ya .. tidaklah ... “diawali dari batu kecil yang sarat makna dan cinta, serta harapan yang besar”.
Minggu Pagi, 6 September 2020, 07:07
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayo mulai sekarang,, jangan menunggu lagi. Keren pak, salam literasi dan salam kenal
Trims bu, masih belajar. Salam kenal jua
mantap sekali ulasan Bapak.sukses dan semangat selalu Bapak
Mulai dr huruf A
Abdul Aziz a semua itu
kapan lagi.? jangan remehkan hal hal kecil yg mungkin dipandang sebelah mata...mantaps kang ibnu..
Yap bund, justru kemasukan benda kecil biasanya memandang dh sebelah mata. Kelilipen.
mantap pak...barakallah
Trims supportnya salam kenal
Sangat memotivasi Pak Ibnu ...