Ibuguruumi

Umi Kulsum, S.Pd. Saat ini mengajar di SMKN 1 Jombang, mengampu Bahasa Inggris. Mendirikan SDIT Al Ummah bersama tim tahun 2000. Mendirikan PAUD di rumahnya sej...

Selengkapnya
Navigasi Web
GOMBALKU DAN GOMBALNYA (bagian 2)
https://pixabay.com/id/photos/mawar-bokeh-jantung-pesan-cinta-3121239/

GOMBALKU DAN GOMBALNYA (bagian 2)

                Butuh waktu sebelas tahun bagi Mas Budi untuk bisa mengimbangi ekspresifnya saya.

                “Lama sekali, ya. Sebelas tahunan.” Kami membahasnya suatu waktu.

                “Iya, ini muridnya yang lambat atau gurunya yang gagal?”

                “Hahaha.”  Kami tertawa bersama. Isi WA Mas Budi lebih berwarna warni. Ada kejutan-kejutan diksi yang sesekali membuat saya terkekeh geli.

                Misalnya  yang begini.

                “Sedang di mana say?”

                “Di ruang kurikulum. Kenapa?”

                “Kirain mau jawab : ‘Dihatimuuuh..’”

                Bhahaha. Dia yang lebay, saya lempeng saja.  Kali lain, tetiba ada  WA dari Mas Budi.

                “Hallo Cantik...” Tumbeeeeen. Dulu saya pernah tanya, kenapa dia jarang memuji cantik? Mas Budi senyum-senyum saja.

                “Digombalin kok mau!” Bisiknya. Oh, oh. It means, maknanya adalah: saya tidak cantik. Baik. Tidak apa. Yang penting kami saling cinta pakai  bingit.

                Sapaan  ‘cantik’ di atas saya balas dengan : “Hallo Ganteeeeeeng!” Lalu saya hujani dengan emot kecup, berjajar panjang. Mas Budi membalasnya dengan emot tertawa.  

                Beberapa hari lalu, pagi hari, saya sedang asyik dengan tanaman vinca.

                “Ayo olah raga,” Mas Budi menyolek bahu saya.

                “Ntar, masih urus ini dulu.”

                “Ayolah, yuk!”

                Saya menurut. Mas Budi sudah siap dengan sepatu olah raga, melakukan pemanasan di dekat pohon jambu.

                “Lari? Atau jalan?”

                “Jalan saja ya?”  Saya menawar. Sudah lama tidak jogging, sepertinya kaki kaku-kaku.

                “Jalan cepat?”

                “Secepat apa?”

                “Secepat langkahku mengejar hatimuuuu!” Bhahaha.

                Ya Allah, terkejut akutu. Ini kemajuan keren bagi lelalki yang cool, pendiam, anteng, datar macam Mas Budi. Dia bisa spontan ngegombal begitu dengan kalimat agak panjang.

Kalimat gombal Mas Budi tidak membuat saya jadi lebih cantik. Tetap begini saja. Yang membuat saya tampak manis karena  tertawa. Tawa itu membuat jiwa lapang, gembira, dan mengalirkan energi baik dalam hati. Berikutnya jalan cepat keliling kompleks diwarnai percakapan ringan dan riang.

Saya pernah diskusi dengan dokter jiwa tentang kepribadian histrionik. Gangguan kepribadian ini banyak menimpa perempuan. Kalau ingin tahu lebih jauh, silakan cari di internet. Intinya, perempuan dengan kasus ini ingin menjadi pusat perhatian. Ia punya kegairahan yang harus tersalur. Yang perlu dilakukan suami jika isteri memiliki kepribadian histrionik adalah sering-seringlah menggombalinya.

Wahai Bapak-Bapak, sudahkah menggombali isteri hari ini?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahaaa... Jadi kepingin digombali sama suami juga

04 Jul
Balas



search

New Post