Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Digital Literacy

Digital Literacy

Jaman semakin berkembang. Saat ini segala macam bentuk informasi dapat diakses kapanpun dan di manapun. Keberadaan internet dan gadget semakin mempermudah hidup manusia untuk mendapat info terupdate. Hanya dengan sekali klik menggunakan ujung jari kita bisa berbagi berbagai macam ilmu dan informasi dalam waktu yang singkat, dalam hitungan detik. Amazing!

Namun sayang, segala fasilitas yang disediakan oleh tekhnologi masa kini tidak diikuti dengan “kejelian dan kecermatan” para penggunanya. Kadang, tanpa berpikir panjang, orang dengan mudahnya berbagi berita dan informasi tanpa mau (setidaknya) mengonfirmasi kebenaran berita itu. Apakah itu berita nyata atau hanya hoax? Apakah itu berita baru atau sudah basi. Bahkan ada juga pengguna yang sangat tidak bertanggung jawab. Ketika ditegur tentang “ketidakbenaran” kabar yang dia bagikan, dengan enteng dia menjawab, “Saya kan hanya share. Jangan salahkan saya dong…” Huff, kalua sudah ketemu makhluk macam ini, rasanya saya pingin gigit sandat jepit dehh…

Dua hari ini, saya hampir kemakan berita aspal, asli tapi palsu. Beritanya sih asli, namun sudah basi. Berita pertama tentang “Jatuhnya Kotak sang Merah Putih” yang dibawa paskibra, yang saya dapat dari Whatssapp Group (WAG) kemarin sore. Seseorang berbagi video youtube tentang hal itu, dibumbui dengan kalimat-kalimat hoax “pertanda akan jatuhnya rezim lama”. Esok paginya, ketika ngobrol dengan dua rekan kerja, saya bercerita kepada mereka sembari menunjukkan video tentang tragedi tersebut. Kami bertiga heboh. Beruntung saya tidak serta merta menshare broadcast (BC) tersebut. Ketika saya sedang sendirian, saya tersadar, “Kalau berita itu benar, harusnya hari ini sudah ramai viral. Kok sekarang masih sepi-sepi saja?” Segera saya tanyakan hal tersebut ke mbah gugel. Alamaak….ternyata itu berita basi yang terjadi tahun lalu. Sontoloyo…. dalam hati saya mengutuki teman yang share video tersebut. Segera saya kirim pesan WA kepada dua rekan tadi untuk meralat obrolan kami pagi tadi. Tujuan saya, agar kabar bohong itu berhenti sampai di situ, tidak semakin menyebar ke mana-mana.

Sore ini, kembali saya lihat video aspal menyebar di WAG. Video yang menceritakan tentang rencana Mendikbud Muhajir untuk menghapus mata pelajaran Agama bagi siswa sekolah umum. Jedarr….seketika ramailah WAG kami. Banyak komentar datang silih berganti. Saya tidak mau terkecoh untuk kedua kalinya, maka saya pilih diam sembari mengamati video tersebut dan kroscek di mbah gugel. Lagi-lagi saya menemui kenyataan bahwa itu adalah video basi. Ada running text di bawah video tersebut yang mengindikasikan bahwa berita itu dirilis di tahun 2017. Berita yang sudah beredar tahun lalu. Terlalu! Entah apa maksud orang yang reshare berita basi macam itu.

Eh, ada juga contoh lain. Kali ini berbentuk teks. Seringkali saya menerima BC dengan mengatasnamakan agama (umumnya islam), yang mengajak seseorang untuk melakukan ibadah tertentu. Sebenarnya gak ada yang salah sih, mengajak orang ke arah kebaikan. Sayangnya, si oknum menshare BC tanpa melihat tanggal. Misal, BC tentang ajakan berpuasa Rajab yang dishare di bulan Muharram. Benar-benar konyol!

So, guys…. Pliss be wise in sharing anything. Yang cerdas, cermat dan bijak jika ingin berbagi sesuatu. Jangan grusa-grusu berbagi tanpa memastikan kebenaran suatu berita. Cek dulu sumbernya, bisa dipercaya atau tidak. Tanggal berita, baru atau basi. Berita asli atau hanya hoax. Jika tidak yakin dengan keabsahan suatu berita, plis, berhenti sampai di kita saja berita itu. Jangan sebar ke mana-mana. Di jaman yang serba digital seperti sekarang ini, melek aksara saja belum cukup bagi kita. Kita harus lebih memahami digital literacy alias melek literasi. Dengan demikian, kita tidak akan mudah termakan oleh berita hoax yang tidak jelas kebenaran. CMIIW ya guys…. Ciaoooo……

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, hati-hati dalam dalam member

19 Aug
Balas



search

New Post