Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kajian Ahad Pagi: Dosa dan Tobat

Kajian Ahad Pagi: Dosa dan Tobat

Manusia tuh tempatnya salah dan dosa. Yupp, saya yakin kita semua sering mendengar ungkapan itu. Allah SWT membekali manusia dengan akal dan nafsu. Nafsu-lah kadang-kadang yang menjerumuskan kita ke arah dosa. Bukankah Adam dan Hawa dulu terusir dari surga juga karena nafsu, terperdaya bujuk rayu setan? Ribuan nikmat mereka dapat di surga. Hanya satu hal yang terlarang: buah kuldi. Namun, justru mereka tidak bisa menahan diri dari larangan itu. Itulah fitrah manusia. Namun, Allah SWT Mahapemurah. Dia masih membuka pintu tobat bagi Adam dan Hawa sehingga mereka dijanjikan bisa kembali lagi ke surga, nanti setelah yaumul kiamah.

Kalau nabi (Adam) saja bisa berbuat dosa, apalagi kita manusia biasa. Namun, sama halnya dengan nabi Adam, Allah SWT juga memberi kesempatan kita untuk bertobat atas dosa-dosa kita selama nafas masih melekat di badan. Ada beberapa cara bagi manusia untuk bertobat atas dosa-dosanya. Pertama, banyak istighfar. Manusia tetaplah manusia. Sebaik apapun dia, tidak menutup kemungkinan untuk tergoda nafsu syaitan. Jika itu menimpa kita, segeralah beristighfar, mohon ampun kepada Allah. Ibarat kaca yang bening, tiupan angin kadang akan melekatkan debu di permukaannya. Jika dibiarkan, lama-lama debu akan menebal dan susah dibersihkan. Ngetel kalua pinjam istilah orang Jawa. Manausia bisa menghapus debu yang menempel di hati dengan banyak-banyak beristighfar. Astaghfirullahaladziim…

Tips kedua dalam bertobat adalah melakukan amal kebajikan. Kita ambil contoh, missal suatu hari kita bangun kesiangan, sholat subuhpun hampir bersamaan dengan waktu dhuha. Segeralah beristighfar kemudian lanjutkan dengan beramal sebagai wujud penyesalan kita atas kekhilafan kita. Kita bisa bagikan makanan ke fakir miskin atau melakukan amal-amal lain sejenis. Inshaallah, dengan bertindak demikian, kita bisa berharap Allah akan mengampuni dosa kita dan lebih menjaga kita dari perbuatan dosa.

Ketiga, berjanji tidak mengulanginya lagi atau yang biasa kita kenal dengan tobat. Setelah beristighfar dan beramal agar dosa kita terhapus, kita juga harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Jangan seperti istilah orang Jawa kapok lombok. Hari ini kapok (tobat), besok mengulanginya lagi. Begitu seterusnya. Tobatlah dengan tobat semurni-murninya, taubatan nasuha. Semoga Allah SWT mendengar tobat kita dan mengampuni segala dosa kita.

Sebegitu sayangnya Allah SWT pada hambaNya hingga Dia memberi kemudahan jalan bagi manusia untuk bertobat. Namun demikian, masih saja ada manusia yang tidak/ belum ingin bertobat. Selalu saja ada alasan bagi umat manusia untuk bertobat. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penghalang bagi manusia untuk bertobat. Pertama, menganggap enteng dosa. Fitrah manusia selalu meremehkan hal-hal kecil. “Alaa….dosa kecil aja kok.” Mungkin itu yang terbersit dalam benak manusia. Padahal, seperti diuraikan di atas, debu tipis di atas kaca bisa menebal kalau kita lalai membersihkannya. Demikian juga dosa. Dosa yang kita anggap remeh bisa jadi akan menjadi penghalang kita menuju pintu surga. Naudzubillah….

Penghalang kedua adalah kePEDEan manusia yang menganggap hidup masih lama. Setan memang diciptakan untuk menganggu hidup manusia dan mengajak manusia ke arah keburukan. Begitulah, terkadang manusia menyadari sudah melakukan suatu kesalahan. Namun, ketika akan bertobat, setan selalu dengan bisikan bahwa hidup ini masih panjang, akan selalu ada waktu untuk bertobat. Hingga tanpa disadari ajal sudah datang menjemput tanpa memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat. Sesal sajalah yang tertinggal, terbawa ke alam sana. Sungguh, manusia akan masuk kegolongan yang merugi karena mengikuti tipu daya setan.

Terlalu optimis mendapat pengampunan dari Allah, menjadi penghalang berikutnya bagi manusia untuk bertobat. Dosa apapun yang kita lakukan, yakinlah bahwa Allah Mahapengampun. Itu tidak salah. Selama dosa yang kita perbuat bukanlah dosa syirik, ampunan Allah selalu ada. Sayangnya, hal ini justru membuat manusia menunda-nunda saat untuk tobat karena yakin bahwa kapanpun kita ingin tobat, Allah pasti menerimanya. Kalau memang demikian, kenapa tidak disegerakan saja tobatnya? Jangan sampai rasa optimisme tersebut menghalangi niat kita untuk bertobat hingga didahului oleh kedatangan malaikat maut.

Berlawanan dengan kondisi di atas, penghalang keempat bagi manusia untuk bertobat justru karena manusia merasa terlalu pesimis mendapat pengampunan dari Allah. Terkadang, saking besarnya dosa kita, kita jadi malu untuk memohon ampun, takut Allah takkan mengampuninya. Heyy, bukankah kita percaya kalau Allah Mahapengampun? Come on….wake up, guys….

Penghalang terakhir bagi kita adalah lingkungan tempat tinggal kita. Hidup di lingkungan yang buruk bisa jadi menghalangi kita untuk bertobat. Katakanlah, si Fulan punya kebiasaan buruk menenggak miras. Suatu ketika dia menyadari bahwa hobinya itu salah, dilarang agama. Sekuat tenaga Fulan ingin berhenti dan bertobat. Namun sayang, dia tinggal di lingkungan yang tidak mendukung, yang selalu memberi pengaruh buruk padanya. Sulitlah dia bertobat. Oleh karena itu, kalau memang punya kesempatan memilih tempat tinggal, pilihlah lingkungan yang bisa membawa pengaruh baik baik kita dan keluarga kita. Pepatah Arab mengatakan, jika ingin wangi bergaullah dengan penjual minyak wangi. Jika bergaul dengan pandai besi, kau hanya akan bau asap. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang memberi pengaruh baik, bukan sebaliknya, menjadi orang yang mudah terpengaruh hal buruk.

Pengajian Ahad pagi masjid Attaqwa,

12 Agustus 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post