Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
MARS NEEDS MOMS

MARS NEEDS MOMS

Euforia idul fitri sudah berakhir. Acara anjangsana, mengunjungi kakek, nenek, ayah, ibu, om, tante, kakak, adek, sepupu dll sudah terlaksana dengan baik. Perjalanan panjang telah dilakukan dan kini menyisakan rasa lelah. Saatnya beristirahat di rumah...home sweet home. Masih ada sisa liburan 10 hari lamanya. Namun begitu, baru dua hari berada di rumah, anak-anakku sudah boring. Beginilah kalau tinggal di kota kecil minim hiburan, tidak punya XXI. Mungkin televisi menjadi alternatif hiburan bagi anak-anak.

Pukul 6 pagi ini, kakak dan adek sudah stay tune di depan Global TV. Rupanya pagi ini Global menayangkan sebuah film kartun keluarga yang berjudul MARS NEEDS MOMS (iseng aku brosing ternyata ini film lama keluaran 2011). Awalnya aku tidak tertarik sama sekali. Namun, karena kakak dan adek nonton di kamarku, akhirnya aku pun ikutan nonton. Semakin lama aku merasa kisahnya semakin menarik. Akupun mengikutinya :D

Dikisahkan, seorang anak laki-laki berusia 10 tahunan bernama Milo merasa kesal dengan ibunya karena dia tidak dijinkan menonton film zombie kesayangannya di tivi. Milo dan ibunya bertengkar di kamar Milo. Saking kesalnya sang ibu berkata, “Hidupku akan lebih baik jika kamu bisa sedikit lebih penurut.” Karena kesal Milo pun menjawab, “Hidupku akan lebih baik jika aku sama sekali tidak punya ibu.”

Mendengar perkataan anaknya, sang ibu menangis dan pergi meninggalkan kamar Milo. Milo yang merasa berdosa jadi tidak nyenyak tidur. Dia menyesali semua perkataannya. Akhirnya dia memutuskan untuk menemui ibunya, meminta maaf. Namun terlambat. Ketika dia tiba di kamar ibunya, dia melihat sebuah pesawat ruang angkasa telah membawa ibunya pergi. Melihat hal itu, Milo lari pontang-panting mengejar ibunya. Ketika pesawat lepas landas, Milo tersangkut di roda dan akhirnya ikut terbawa pesawat tersebut.

Ternyata, sang ibu diculik oleh alien dari planet Mars. Pimpinan planet itu adalah seorang (seorang, sebuah, atau seekor ya....???) wanita tua berwajah alien. Dia menculik banyak anak dari bumi karena menurutnya banyak orang tua di bumi yang tidak bertanggung jawab. Ibu yang sering menelantarkan anaknya, ayah yang selalu sibuk dengan urusannya sendiri, anak-anak yang terlantar (tapi pada akhirnya pendapatnya ini ditentang oleh anak-anak yang diculiknya karena mereka merasa mereka butuh hidup di tengah keluarga yang penuh cinta). Nenek tua ini membawa anak-anak tersebut untuk diasuh robot-robot di Mars dan menjadi penduduk Mars. Namun begitu, nenek tua ini tetap butuh “sentuhan” seorang ibu. Maka, diculiklah ibu Milo untuk disedot otak dan pikirannya dan dipindahkan ke robot pengasuh (hahh????).

Nah, di sinilah petualangan Milo berawal. Di Mars, dia bertemu seorang lelaki muda yang berjuang melawan alien tersebut. Ibunya juga korban penculikan alien dan tidak berhasil diselamatkan. Melihat Milo, dia pun iba dan membantu Milo berjuang membebaskan ibunya.

Singkat cerita, Milo berhasil membebaskan ibunya dari tahanan alien. Dia beri ibunya helm oksigen agar mereka bisa mengarungi Mars menuju pesawat yang akan membawa mereka ke bumi. Namun sayang, di tengah perjalanan, mereka diserang para robot Mars. Milo yang berlari kencang terjatuh. Helm yang dipakainya pun pecah, tanpa helm itu dia tidak akan bisa bertahan hidup di Mars. Nafas Milo tersengal-sengal. Dia sesak nafas. Ibunya tidak tega melihat nafas anaknya hampir putus. Dia pun melepas helm dan dipasangkan pada Milo. Milo selamat. Sebaliknya, kini ganti sang ibu yang sekarat karena dia tidak mendapat asupan oksigen.

Melihat hal ini Milo pun menangis. “Ibu...jangan tinggalkan aku. Aku cinta ibu. Hidupku tak akan berarti apa-apa tanpa ada ibu di sampingku.” Milo menjerit-jerit, tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan ibunya. Di saat yang genting ini, muncullah lelaki muda sang penyelamat. Dia membawa helm untuk diberikan kepada ibu Milo. Milo dan ibunya selamat. Mereka diantar lelaki muda tersebut kembali ke bumi.

Film ini sangat recommended ditonton bersama keluarga. Meski film lama (6 tahun), animasi pada film ini masih terkesan keren. Gambarnya hidup banget. Namun, hal terpenting dari film ini adalah pesan moral yang terkandung di dalamnya. Pertama, semarah apapun seorang ibu, dia tidak akan pernah tega melihat anaknya menderita. Terbukti, ibu Milo rela melepas helm demi menyelamatkan anaknya. Kedua, semarah apapun anak kepada ibunya, jangan pernah mengucapkan kalimat-kalimat yang bisa menyakiti hati ibunya, atau dia akan menyesal nantinya. Seorang ibu, bagaimanapun cerewetnya (ibu Milo sangat “cerewet” dan disiplin terutama tentang makanan), semua demi kebaikan anaknya. Tak ada seorang pun ibu yang tidak menyayangi anaknya, meski cara mengungkapkan kasih sayang akan berbeda-beda.

Ini adalah sekelumit pengalaman pagiku bersama anak-anak. Bagi yang tertarik untuk menyaksikan film ini, silakan hunting DVD-nya atau mungkin ada di I-flix. Selamat menikmati liburan yang tersisa bersama keluarga. Have a nice day....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sepertinya saya pernah nonton film ini deh. Keren jeng !

07 Jul
Balas

Lumayan mendidik anak2 bu mugi rahayu...

07 Jul

Saya recomended film ini bu. Banyak hikmah yang bisa diperoleh.

06 Jul
Balas

Njih pak yudha.. Terutama utk anak2...

06 Jul

Trims Bu Icha. I search now.

06 Jul
Balas

Selamat searching bu safiroh...

06 Jul

Bagus, banyak pembelajarannya, bu...

06 Jul
Balas

Yupp bu umul... Minggo gugling.. Mumpung msh libur..

07 Jul

Pesan moral film ini memang bagus sekali...agar anak2 tambah sayang ibunya. Ibu begitu berjasa dan sudah banyak berkorban untuk mengurus anak2nya. Sippp

06 Jul
Balas

Benar bu upit... Meski cm kartun, sy ikut terharu ktka sang ibu menangis di balik pintu... Hikshiks...

06 Jul

Anak saya gak pernah betah nonton film berdurasi lebih dari setengah jam. Tapi ia betah sampai akhir film ini...

07 Jul
Balas



search

New Post