Icha Hariani Susanti

Icha adalah alumni Unesa yang sekarang menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 4 Bojonegoro. Sebelumnya, selama belasan tahun dia pernah mrngabdi di SMPN 2 Kedungad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pak Soegiri

Pak Soegiri

"Mengapa kamu kasip?" Ini adalah pertanyaan sederhana yang selalu dilontarkan pak Soegiri, guru kelasku, saat aku duduk di kelas 3 SDN Kapasari X/ 301 Surabaya. Pertanyaan sederhana yang bikin hati para siswa yang datang terlambat berdebar-debar. Bagaimana tidak, beliau adalah sosok guru yang sangat disiplin yang tidak segan memberi hukuman jika siswanya datang terlambat. Namun, di balik sosok pak Soegiri yang kadang nampak "sangar" di hadapan kami, diam-diam aku menyimpan berjuta kekaguman pada beliau. Pun demikian teman-temanku.

Beliau adalah guru multi talenta. Di mata kami, beliau adalah sosok yang serba bisa. Pernah suatu ketika beliau meminta kami mengeluarkan buku gambar kemudian beliau meminta kami mengikuti langkah-langkah yang beliau contohkan.

"Buat garis lurus. Tambahkan lengkungan. Tambahkan bulatan... " begitu perintah beliau. Dan.... Tanpa aku sadari, tiba-tiba di buku gambarku sudah terpampang gambar lelaki naik vespa. Tentu saja aku takjub melihat hasil karyaku tersebut. Selanjut, beliau meminta kami menambahkan gambar latar dan mewarnainya agar menjadi gambar yang lebih cantik. Awesome.

Di ketika yang lain, pak Soegiri meminta kami membawa cangkang telur ayam yang sudah tidak ada isi namun bentuk harus utuh. Hanya boleh ada lubang kecil di atasnya, untuk mengeluarkan isinya. Masih jelas dalam ingatanku, ibuku yang kerepotan memenuhi kemauan pak Soegiri. Esok harinya, beliau (lagi-lagi) membimbing kami.

"Gambarkan mata, hidung dan alis. Gunting kertas manila menjadi topi kerucut. Ikatkan benang pada sebatang lidi panjang."

Jreng... Jreng... Tak dinyana, kami bisa membuat boneka badut dari cangkang telur. Amazing. Tak hanya itu, aku semakin dibuat bangga karena beliau memilih lima karya terbaik yang menjadi raja dan ratu. Karyaku termasuk salah satunya. It's really unforgettable.

Di lain waktu, beliau membuka-buka majalah Mentari. Kala itu sudah ada *kegiatan literasi* di kelas kami. Masing-masing dari kami diwajibkan membaca satu majalah yang dibagikan gratis oleh sekolah. Diam-diam, aku mengamati apa yang beliau lakukan. Nampaknya beliau sedang membaca solmisasi lagu. Sebuah lagu baru yang beliau pun tidak tahu sebelumnya. Tak berapa lama, beliau meminta kami membuka majalah di halaman yang memuat lagu tersebut. Diajarkanlah kami lagu itu... Di bawah sinar matahari pagi... Wajah berseri-seri.... Kita semua tiap hari mandi... Di sungai bersih suci... Di mata Icha kecil, hal itu sangat mengagumkan. Hanya dengan melihat angka-angka, beliau bisa menyanyikan lagu tersebut. Sungguh hebat luar biasa.

Itu semua adalah kisah menyenangkan yang aku alami ketika duduk di bangku kelas 3 SD. Ada pula pengalaman yang "menyeramkan". Pak Soegiri hobi banget menyuruh kita menghafal. Puisi, pantun bahkan perkalian pun harus kami hafal di luar kepala. Jika siang itu beliau memberi tugas menghafal, malam harinya kami harus jungkir balik menghafalkannya. Mengapa? Karena beliau demen banget kasih surprise. Memanggil satu nama untuk maju menghafal.

"Hariani... Ucapkan perkalian 3!"

Akupun mau gak mau harus maju dan berucap, "Satu kali tiga sama dengan tiga. Dua kali tiga sama dengan enam..."

Jangan sampai tidak hafal karena beliau akan menghukum kami dengan cara berdiri di depan kelas lamaaaaa... Sekali. Malu dan capek, bro! Serem deh.

Syukurlah, selama duduk di kelas 3, aku tidak pernah dihukum seperti itu. Malah, aku selalu dapat hadiah buku dan macam-macam alat tulis karena aku selalu rangking 1😎

Itu semua menjadi kenangan indah yang tak terlupakan selama aku sekolah di bangku SD.

Pak Soegiri.... Cara bapak yang keras mendidik kami, tidak lantas membuat kami menjadi cemen. Tidak membuat orang tua kami protes dan demo berjama'ah. Justru, karena bapaklah, kami jadi pandai berhitung, cakap dalam menghafal, terampil membuat prakarya.

Pak Soegiri, begitu besar jasa bapak bagi kami. Terima kasih untuk semua keterampilan dasar yang bapak ajarkan pada kami, yang akhirnya menjadi modal besar kami untuk berkembang di tahap-tahap selanjutnya.

Pak Soegiri, kami yakin Engkau kini pasti sedang bahagia di surgaNya.

Pak Soegiri kami bangga pernah jadi muridmu... Kau sungguh penuh inspirasi.

Bojonegoro, 25 November 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post