Tadi siang saya menghadiri undangan Parenting dari SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Sebenarnya saya tidak diundang. Acara itu untuk orang tua siswa kelas 1-5 sementara anak saya kelas 6 (yang punya acara sendiri pagi hari namun saya tidak bisa hadir). Judul acara menarik, Menjadi Orang tua Bijak di Era Digital dengan nara sumber seorang motivator nasional: Okstatika Badai Nirmala (kak Okta). Karena tertarik dengan temanya, saya pun minta ijin pada ustadzah agar bisa hadir. Alhamdulillah diijinkan.

Ada banyak materi yang disampaikan. Salah satunya tentang tipe-tipe orang tua (materi-materi lain akan saya tulis secara terpisah).

Menurut kak Okta, setidaknya ada 3 tipe orang tua.

Pertama, Orang tua tipe LAUNDRY. Anda tahu pekerjaan laundry, bukan? Mencuci pakaian-pakaian kotor, setelah bersih dan wangi diserahkan kepada yang punya untuk kemudian menjadi kotor lagi dan dimasukkan laundry lagi. Begitu seterusnya. Nah, orang tua jenis ini ibaratnya sama dengan pengguna jasa laundry. Memasrahkan anak untuk dididik para guru/ ustadzah di sekolah. Orang tua sanggup dan rela membayar mahal yang penting hasilnya bagus, anak dididik dan diajari banyak hal di SEKOLAH. Hanya di sekolah. Mengapa? Karena orang tua masa bodoh, tidak mau menerapkan disiplin di rumah seperti yang sudah diajarkan di sekolah. Istilah Jawa-nya pasrah bongkokan pada guru/ ustadzah.

Tipe kedua adalah tipe MERCU SUAR. Sifat mercu suar yang menjulang tinggi dengan congkaknya, merasa seolah-olah dialah sang penyelamat kapal padahal kakinya menginjak-injak bumi. Orang tua tipe ini selalu menuntut anaknya sempurna dalam berbagai hal. Anak harus pandai segala macam disiplin ilmu dan keterampilan tanpa mau memahami bakat dan minat anak. Anak di-les-kan ini itu, ke sana kemari dengan dalih demi masa depan. Agar anak bisa berprestasi optimal. Padahal, dengan atau tanpa sadar itu dilakukan demi sebuah prestise, ambisi pribadi semata. Orang tua ingin gengsinya naik jika semua orang tahu anaknya hebat. Terkadang anak yang hidup di lingkungan orang tua semacam ini merasa tertekan.

Tipe terakhir adakah tipe AIR. Anda tahu sifat air? Air bentuknya selalu berubah sesuai dengan tempatnya. Orang tua tipe air adalah orang tua yang bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan anaknya. Orang tua jenis ini tidak memaksakan kehendak pada anaknya. Mereka bisa memahami kemampuan dan kemauan anak namun tetap mengontrol perkembangan anak. Bisa dibilang tipe ini adalah tipe ideal.

Setelah mendengar paparan kak Okta, saya jadi berpikir, jadi orang tua apakah saya selama ini? Sudahkah saya menjadi orang tua bertipe air? Atau jangan-jangan saya adalah ibu laundry bahkan ibu mercu suar? Bagaimana dengan anda? Tipe orang tua apakah anda?

Hhmm...apapun tipe anda, masih ada waktu untuk memperbaiki diri. Marilah kita merefleksi apa yang sudah lakukan pada anak-anak kita. Semoga, ke depan kita bisa menjadi orang tua panutan yang bisa mencetak generasi-generasi handal.

Bojonegoro, 13 Mei 2017.