"Pagi, Anak-anak..." sapaku pada siswa 7F, anak waliku.

"Seperti rencana kita dulu, awal bulan depan kita akan outing. Inshaallah tabungan kita cukup."

"Horeee..."

Riuh rendah suara siswa-siswaku, senang nampaknya mendengar kabar dariku.

"Eheemm.... Dengar dulu. Ada dua alternatif tujuan, ke Jatim Park atau ke wisata alam laut dan air terjun. Kita harus pilih salah satu" ujarku.

"Jatim Park, Bu..."

"Gak, mahal! Ke laut saja, lebih asyik."

Kelas mulai gaduh karena masing-masing siswa punya pendapat beda.

"Baiklah anak-anak. Dengarkan ibu. Kita voting saja ya. Yang dapat suara terbanyak yang akan menjadi tujuan kita. Semua tujuan ada plus minusnya. Jatim Park bagus. Banyak wahana yang bisa kalian nikmati. Namun, harga tiket mahal. Jika kalian pilih Jatim Park maka makan siang menjadi tanggungan kalian sendiri."

"Obyek wisata alam relatif lebih murah tiket masuknya. Jika kalian pilih ini, maka kalian free tiket masuk dan makan siang. Gimana? Kita vote ya. Tapi ingat, apapun hasil voting, semua harus biar menerima dengan legowo. Tidak boleh nggrundel apalagi mundur. Mundur berarti harus ikhlas tabungan hangus. "

Beberapa saat kemudian...

"Nah, dari hasil voting ternyata 12 siswa pilih Jatim Park sedang yang 20 memilih ke wisata alam. Berarti kita sepakati tujuan kita ke wisata alam ya..."

"Horeee.... Pilihanku yang menang..." beberapa siswa berteriak sembari mengejek temannya yang kalah voting.

"Bu, jadi kita yang tadi pilih Jatim Park harus bawa bekal makan siang sendiri? Kan tadi katanya yang ke Jatim Park tidak dapat jatah makan siang" Dewa bertanya ragu-ragu.

Belum sempat aku menjawab, Dinar menyeletuk, "Ya iyalah... Salah sendiri tadi pilih Jatim Park. Sekarang rasakan akibatnya. Wekk..."

"Dinar, gak boleh gitu sama temannya. Hayo, dijaga sikapnya" aku ingatkan Dinar dengan lembut.

"Bukan begitu Dewa. Meski kamu tadi tidak pilih wisata alam, kamu tetap dapat hak untuk menerima jatah makan siang. Tadi kita voting kan untuk menentukan mana tujuan terbaik di antara dua tujuan yang sebenarnya sama-sama baik. Kalau ternyata pilihanmu kalah tidak berarti kamu kehilangan hakmu untuk menerima fasilitas. Tho kamu juga ikut andil patungan. Ada tabunganmu juga di situ. Kalian semua paham, kan?"

"Paham Buuuu..."

"Baiklah kalau begitu. Mulai sekarang segera persiapkan diri agar nanti kita bisa bersenang-senang bersama-sama menikmati acara outing kita. Terimakasih sudah bersikap manis dan bisa saling menghargai hari ini. Ibu bangga dengan kalian."

Segera aku berlalu meninggalkan kelas dengan senyum lega, bahagia dan bangga. Bangga punya siswa-siswa imut yang bisa berpikir dewasa.

Anak-anak.... Ibu sayaaangg kalian😘