Ichsan Hidajat

Write. Just write....

Selengkapnya
Navigasi Web
Perihal Kamar Mandi

Perihal Kamar Mandi

Perihal Kamar Mandi

#Tantangan Menulis 30 Hari

#tantangangurusiana

Hari Ke-14

Siapa yang tak akan nelangsa melihat kamar mandi dibongkar. Daun pintunya dicampakkan. Tembok dindingnya remuk remek dihujani hantaman godam. Rebah wadah airnya. Keramik lantainya terbang jadi puing. Jadi keping. Jadi beling. Atapnya bolong, tengadah ke langit biru kosong.

Padahal pelik hidup kamu tanpa kamar mandi.

Hari ini sekawanan orang merampas kesempatan kamu untuk lolos dari balut debu, lumur daki, luntur pupur, kilap minyak, dan kelupasan garing kulit ari. Membuang kemerdekaan kamu untuk polos telanjang, sember bernyanyi seraya leluasa mengejek cermin bugil pada dindingnya. Lekat lemak di perut dan lipatan paha. Kurap dan bercak di lekuk ketiak. Parut luka. Serabut bulu di beberapa penjuru. Kerut keriput. Wajah mulai kisut. Atau kacanya yang kusut. Kamu nyengir sedikit kecut. Mengendusi bau hangus jasad kamu sendiri yang seharian dipanggang matahari.

Lalu sabun. Lalu sampo. Lalu odol. Obat kumur. Dan gosok-gosok. Garuk-garuk. Sikat-sikat. Dan segala-gala gerak. Cur-cur pancuran. Air panas. Air tak panas. Kucur. Guyur. Basah. Basuh. Banjur. Dan hanyutlah pergi semua yang lacur.

Hanya kamar mandi yang bisa melakukan itu.

Kamar mandi adalah sebenarnya muara. Ujung perjalanan. Kampung halaman tanpa jadwal macet lebaran. Kamu mudik, pulang, menjenguk kemalangan, menempah nyaman, menumpah amarah. Lantas satu-satu rahasia manusia diungkap. Lembar-lembar dendam direndam. Bentang kebohongan dibilas deras menerobos celah pembuangan. Pakaian dan makian benamkan ke nganga keranjang. Kapstok tak kuasa menggantung terlalu banyak dusta dan penyangkalan.

Kamar mandi adalah cipratan pikiran-pikiran tanpa prasangka. Jernih, polos, dan jujur. Setidaknya apa adanya. Setidaknya beberapa saat yang tidak terlalu lama. Sumber gagasan senewen Archimedes, inspirasi jahat Agatha Christie dan imajinasi tapis A.A. Navis. Segala konsep yang hebat, yang paling waspada atau yang paling brengsek tumbuh berkecambah di kamar mandi. Berdaun, Bercabang, beranting-ranting. Subur tumbuhnya karena basah tersiram-siram.

Keluar dari kamar mandi kamu cantolkan lagi rupa canggih kepura-puraanmu. Sebagaimana orang-orang lain, yang sedang tidak di kamar mandi. Padahal kamu ingin segera meluahkan rencana membenahi dunia yang kamu khayalkan tadi. Atau berdiam mengekal, hibernasi kalau bisa, di dunia-kamar-mandi, bunker paling sembunyi, tak berhasrat untuk migrasi ke kamar tidur, ruang tamu, garasi, atau ruang resepsi. Dan dari dalam sana, siapa tahu, bisa mengubah dunia.

Siapa tidak akan merasa nelangsa tak berdaya menyaksikan pekerja bangunan dengan semena-mena datang, tanpa sapa pagi dengan roti kering dan dua teguk kopi, meruncingkan mulut dan bersiul, bercanda sebegitu ringannya lalu mengayun-ayun palu besi, menancapkan runcing beliung. Menggasak kamar mandimu.

Kamar mandimu berdarah. Mengaduh. Tapi tak bisa melawan.

Benarlah, pelik hidup kamu tanpa kamar mandi.

@15022020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post