Senyum itu ada, ketika mereka diperlakukan sama, asa itu akan tercipta ketika mereka mendapatkan pembelajaran, dan cita kan tergapai ketika kesempatan juga diberikan. Berkunjung ke Radar Banyuwangi merupakan salah satu bentuk pembelajaran di luar kelas dengan harapan mereka juga bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka antusias dalam menyimak paparan yang diberikan pihak Radar Banyuwangi. Meskipun guru harus mengisyaratkan beberapa istilah yang sulit mereka baca melalui bibir(membaca bibir) pembicara.

Kunjungan ke Radar Banyuwangi yang dilakukan bersama sekolah sekitar yang notabenenya sekolah favorit di kota ini turut memberikan energi positif bagi mereka. Mereka bisa berkenalan walaupun dengan berbahasa isyarat, beberapa siswa dari dari sekolah non luar biasa juga asyik belajar bahasa isyarat dengan bantuan tulisan di handphone.

Mereka memang memiliki keterbatasan(tunarungu), namun di balik keterbatasan inilah yang kadang justru mengejutkan kita tentang kemampuan mereka. Hal ini terbukti ketika pembelajaran di kelas, mereka kesulitan dalam menceritakan kembali sebuah teks yang baru dibacanya dengan berisyarat, namun ternyata pada beberapa anak mampu bercerita dengan memanfaatkan bahasa tubuhnya(boleh disebut dengan berpantomim).

Melihat mereka tersenyum dan bersemangat merupakan asupan nutrisi bagiku, seorang guru di sekolah luar biasa. Mereka selalu menginspirasiku. Bersama mereka aku bahagia, bersama mereka aku berkarya.