Ida Kholidah, S. Ag.

Wanita sunda ini lahir di kota simping Purwakarta pada tanggal 1 Desember 1976 dari keluarga petani pasangan alm. H. Anwar Ghozali dan Hj. Nunung Robi’ah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA CINTA HARUS MEMILIH
Menjaga diri dari pergaulan bebas, pacaran dan zina

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH

Salah satu unsur terpenting dalam hidup ini adalah CINTA. Kehadiran manusia di dunia karena cinta, manusia bisa bertahan hidup karena cinta dan kesuksesan seseorang didukung oleh cinta, Cinta yang di berikan oleh sesama makhluk dan yang paling besar adalah cinta sang Khalik yakni Allah SWT kepada manusia. Dari sedikit saja sifat maha pengasih-Nya yang Allah berikan kepada manusia maka manusia hidup berkasih sayang di muka bumi.

Cinta membuat manusia berusaha membahagiakan pasangan dan keluarganya. Cinta juga yang membuat manusia menghambakan diri, mencintai Allah dan Rasul-Nya serta memohon kepada Allah SWT untuk di kumpullan di syurga-Nya kelak. Hidup dengan cinta akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan. Namun sebesar apapun kecintaan manusia kepada sesuatu termasuk cinta kepada kekasih tidak melebihi cintanya kepada Allah swt yang telah menciptakan manusia dan cinta. Ketika cinta kepada Allah telah merasuk dalam hati, lalu membuahkan halawatul iman (kemanisan iman), maka Allahlah segalanya bagi hati tersebut.

Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman (Ketika) Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke Neraka” (Hadis Riwayat Bukhari, Kitab Iman, Bab Manisnya Iman).

Itulah pokok keimanan, yaitu ketika Allah adalah segalanya baginya dengan menomorsatukan cinta Allah dan mengalahkan seluruh bentuk kecintaan lainnya yang bertentangan dengannya.Karena cinta Allahlah, kita harus memilih kebenaran dan meninggalkan kebatilan. Hanya demi Allahlah seorang mukmin rela meninggalkan seluruh catatan kelamnya, walaupun berat dirasa.

Bagi remaja, tentunya merasakan ada cinta dan kasih sayang adalah hal yang paling menyenangkan. Akan tetapi, adanya perasaan tersebut bisa membuat mereka terjebak dalam perilaku pacaran, sedangkan Padahal pacaran adalah awal dari pergaulan bebas atau gaya hidup yang tidak dibatasi dengan aturan, norma agama, dan norma susila (baca: Pergaulan Bebas dalam Islam) dan pacaran yang tanpa batas adalah pintu untuk bisa membuka pada pergaulan yang bebas yang mengarah kepada zina.

Walaupun perasaan cinta ini adalah fitrah, bagi remaja yang masih belum matang pemikiran dan kedewasaaannya tentu pacaran bukanlah langkah untuk menuju pernikahan, melainkan untuk kesenangan dan memenuhi perasaan semata. Jika tidak dikontrol dan dipupuk oleh nilai-nilai agama maka akan menjadi kerusakan dan kehancuran.

Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah memberikan perintah untuk menjahuhi zinah. Allah melarang manusia untuk mendekati zina dan melakukannya. Untuk mendekati zinah saja tidak boleh apalagi melakukannya.

Larangan berbuat zina dan hukumannya sangat jelas tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits, salah satunya dalam surat Al-Isra ayat 32 yang artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." Dalam ayat lain, Allah SWT mengecam keras para pelaku zina bahkan mengancamnya dengan hukuman rajam atau dilempar batu sebesar kepalan tangan. Baik bagi laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah yang kemudian disebut dengan zina muhsan. Sementara itu, bagi pelaku zina yang belum menikah atau zina gairu muhsan dijanjikan deraan masing-masing seratus kali sebagai balasan atas kemaksiatan mereka. Allah SWT berfirman dalam surat An Nur ayat 2, Artinya: "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman." Hal ini kemudian ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW. Berikut bacaannya, Artinya: "Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah memberi jalan keluar (hukuman) untuk mereka (pezina). Jejaka dan perawan yang berzina hukumannya dera seratus kali dan pengasingan selama satu tahun. Sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam." (HR Muslim). Hukuman bagi pelaku zina tersebut, ditafsirkan oleh Al Quran Kementerian Agama (Kemenag), agar disaksikan oleh banyak orang. Sedikitnya tiga atau empat orang dengan tujuan menjadi efek jera bagi pelakunya serta pelajaran bagi mereka yang menyaksikannya.

Mengutip buku Hikmah di Balik Perintah dan Larangan Allah oleh Alaidin Koto, akibat dari zina lebih banyak memberikan dampak negatif bagi diri sendiri maupun keluarga para pezina. Selain itu, buku ini menyebut, perbuatan zina menempatkan pelakunya seperti hewan yang tidak mengenal mana yang baik dan mana yang buruk dan larangan zina untuk membedakan manusia yang hidup dengan norma-norma hukum, adat istiadat, dan agama dari binatang. Dengan menjauhi zina, umat muslim juga sebetulnya dapat memperoleh banyak hikmah dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Seperti, mengantarkan pada derajat manusia yang tinggi karena mematuhi aturan Allah SWT maupun memupuk cinta dan kasih sayang dalam pernikahan yang sah. Di samping itu, menghindari zina juga dapat diartikan sebagai menjaga diri dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh zina dan pergaulan bebas. Akibatnya pun tidak hanya merugikan diri sendiri namun, juga keluarga dan masyarakat sekitar. Untuk itulah, Al Quran memuat larangan zina dan pergaulan bebas secara tegas. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga diri dari ergaulan bebas, pacaran dan zina :

Melakukan Aktifitas Produktif Bergaul dengan Orang-Orang Shaleh Menghindari Perzinahan Menghindari Hal-Hal yang Berbau Pergaulan Bebas Tidak Membiarkan Diri Kita Terlalu Larut Pada Lawan Jenis Mengisi Pikiran dengan Hal-Hal Positif Mempersiapkan Karir daripada Pacaran Memahami Konsekwensi dari Pacaran Mempelajari Hal Baru Memperdalam Ilmu Agama

Wallaahu a’lam

Baarakallah lanaa wa lakum

#Salam Literasi: Indonesia_Berkarya !!! Referensi

https://muslim.or.id/24215-karena-cinta-aku-harus-memilih-1.html

https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghindari-pacaran

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5952205/larangan-zina-dan-pergaulan-bebas-dalam-islam-seperti-apa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post