Ida Nur Faozi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Malaikat Ibu-ibu di Tengah Kebun Sawit

Pusing, bingung, dan cemas itu ketika tiba-tiba gas habis saat baru akan memasak.Masak sayur bening tiba-tiba garam habis. Mau goreng ikan ternyata bumbu kurang lengkap.

Ya, itu baru sebagian kecil permasalahan yang sering muncul pada saat proses perjuangan seorang ibu untuk memasak di pagi hari. Yang tadinya semangat sudah berapi-api untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan si kecil, gara-gara hal sepele seperti itu bisa membuat semua semangat tadi hilang! Api semangat yang tadinya membara padam seketika! Muka yang tadinya ceria sekarang cemberut dan emosi! Kalau saja ada alat canggih yang dapat mendeteksi, mungkin sudah kelihatan asap mengepul dari kepala ini!

Belum lagi melihat jam dinding yang menurutku berputar tidak seperti biasanya. Jarum-jarumnya bergerak semakin cepat dan lebih cepat layaknya seorang pemain bola yang lari mengejar bola untuk segera digolkan ke gawang lawan.

Byuhhhhh....

Keringat menetes. Cemas, emosi, khawatir, campur jadi satu. Kemacetan pemikiran terjadi di otakku. Butuh polisi lalu lintas untuk membuyarkan semua kemacetan ini. “Ohhh... Tolong!!!!”

Sekarang, apa masalahnya???

Mungkin bagi kamu yang tinggal di kota, yang tinggal di tempat yang ramai, yang dekat dengan pusat perbelanjaan, yang listrik selalu menyala, itu bukan suatu masalah.

Tetapi bagiku??

Aku tinggal di tengah kebun sawit. Mau ke pasar jaraknya 17 kilometer. Tidak semua kebutuhanku dan keluargaku dapat diperoleh dengan mudah di sini kalau hanya berdiam diri di rumah saja. Tukang sayur kadang lewat kadang tidak. Kalaupun lewat belum tentu sayuran yang kuinginkan ada. Di sini listrik juga dibatasi. Di sini aku merantau, jauh dari keluargaku. Coba bayangkan kamu berada di posisiku!

Okelah, terlepas dari semua itu, hidup di sini itu tidak seseram yang dibayangkan sebelumnya kok.

Aku selalu ingat kalimat ini, “Merantaulah, ketika kamu meninggalkan ibumu, di sana kamu juga akan menemui ibu yang menyayangi kamu seperti ibumu sendiri”. Kalimat tersebut ternyata benar. Aku pergi merantau ke sini meninggalkan keluarga asliku di Jawa, tetapi di sini aku menemukan keluarga baru yang sangat baik. Teman-teman yang sudah kuanggap seperti kakak dan adikku sendiri, bahkan terkadang seperti ibu sendiri.

Mak Janti. Begitu orang-orang memanggilnya di sini. Wanita berperawakan tidak terlalu tinggi, badan tidak kurus dan juga tidak gemuk. Dia memiliki sebuah warung kecil di samping rumahnya. Jaraknya sekitar 500 meter dari tempatku tinggal.

Dari luar warung tersebut terlihat seperti warung kecil yang menjual berbagai macam jajanan untuk anak-anak. Itu yang terpikirkan olehku dulu. Akan tetapi tahukah kamu? Ternyata, di dalam warung tersebut, isinya hampir sama dengan isi sebuah pasar. Bahkan lebih.

Mak Janti melayani pemesanan barang apapun. Mulai dari bawang dan tomat hingga kulkas dan laptop. Menerima pembelian cash maupun kredit. Bahkan menerima hutang! Yang lebih membuatku kagum lagi, dia juga melayani pembelian paket masakan dan juga ikut menjadi koki ketika di rumah tetangganya ketika ada acara yasinan atau hajatan!

Ketika kamu hanya bilang “Mak Janti, pesan bahan soto untuk 100 orang.” Maka Mak Janti langsung meluncur ke pasar untuk membelikan semua itu, mulai dari bahan utama sampai bumbu-bumbunya.

Itulah salah satu hal yang membuatku merasa nyaman di sini ketika menghadapi masalah-masalah seperti tadi. Itulah mengapa bagiku Mak Janti seperti malaikat bagiku dan teman-temanku di sini.

Mak Janti, sehatlah selalu. Jangan pusing mengurusi permintaan pesanan belanjaan kami. Hidup Mak Janti!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

pengalaman hidup yang luar biasa. sangat inspiratif. btw, kenapa tulisannya dicetak tebal semua?

27 Jul
Balas

Jadi tahu perjuangan berat kaum ibu di sana. Luar biasa

27 Jul
Balas

"“Merantaulah, ketika kamu meninggalkan ibumu, di sana kamu juga akan menemui ibu yang menyayangi kamu seperti ibumu sendiri” Filosofi yang membuat orang yang merantau jadi kuat. Keren.

27 Jul
Balas

Mak Janti ku, Pahlawanku. keren ceritanya, Bu. Lanjutkan.

27 Jul
Balas

Indah dan uniknya hidup di alam raya. Bahagialah dan semangat ! Salam.

27 Jul
Balas

Mamake Ida TOP! Keren ngene tulisane. Mulai sekarang, nggawe soal cerita dewe ya!

27 Jul
Balas

Hehe ga tau ini pak...kayaknya kesalahan copy paste..nanti saya benerin lg.. Mksih...

27 Jul
Balas

Hihihihi

30 Jul
Balas



search

New Post