Ida Nusraini

Menulis adalah tentang kesungguhan untuk memulai dan konsistensi untuk tidak berhenti....

Selengkapnya
Navigasi Web

SATU MURID, DUA HARI, SERIBU GURU

Saya ingin menamai hari dua ini dengan hari paling emosional seumur hidup. Berlebihan?. Saya rasa tidak. Saya tenggelam dalam lautan emosi tak bertepi. Beribu nama emosi menunjukkan diri dalam rupa paling mempesona. Pecah, membuncah memenuhi rongga dada. Saya terpana, laksana mengapung dalam ruang hampa udara. Terpesona pada seribu guru yang memunculkan diri disekeliling dengan cara tidak terduga.

Bagaimana tidak? Seorang guru yang muncul mengajarkan cara memecahkan gerbang batu. Gerbang kaku bernama ragu terhadap kemampuan diri sendiri. Mendengar cerita darinya bagai dinamit terbakar sumbu. Meledak, menggelegar, menyentak kesadaran bahwa saya harus berani melakukan sesuatu. Bukan untuk dipuji, namun untuk memuliakan diri sendiri. Bukan sekedar hidup lalu mati seperti manusia pada umumnya. Namun hendaknya meninggalkan “jejak” karya abadi walau raga mati kehilangan nyawa.

Hadir lagi guru berikutnya. Merapalkan mantra-mantra sakti diselingi gelak tawa. Menurutnya menulis sedemikian lezatnya. Kriuk, renyah, maknyus layaknya Mie Aceh yang mengepul tersaji di atas meja. Sedap menggugah selera. Komentar positifnya berhasil membuat tersenyum para penulis pemula. Terbakar semangat untuk menulis dengan segala kemampuan yang ada. Tidak punya idepun merupakan sebuah ide juga, katanya. Biarkan setiap tulisan menemui takdirnya.

Ajaibnya adalah ketika semua sekelilingku menjelma menjadi guru. Ketika muncul satu persatu mengajarkan ilmu dengan berbagai cara dan rupa. Bagaimana tidak terpesona?. Semua cerita begitu istimewa, menggugah selera berkarya. Membakar semangat untuk dapat menulis juga. Ada cerita yang dari awal sudah merindingkan bulu roma. Ada cerita yang mengalirkan airmata. Ada cerita menyesakkan dada. Prihatin. Inspirasi. Semangat. Membakar tekad. Melawan. Bertahan. Jatuh. Bangkit. Terluka. Tangis. Senyum. Tawa. Memaafkan. Menerima. Tergugah. Pengorbanan. Ketegaran. Kesetiaan. Kepasrahan. Dan begitu banyak kata yang menunggu kalimat untuk menjadi cerita.

Sulit untuk tidak terpukau, bukan? Jika sebelumnya gagap, terperangkap dalam ruang gelap. Mempunyai 76+1 alasan untuk tidak menulis mulai hari ini. Maka setelah dua hari ini, sungguh keterlaluan jika satu murid dari seribu guru untuk tidak bangkit memperbaiki diri. Jadi, tunggu apa lagi?. Haruskah menunggu seribu guru lagi?. Tidak mesti, karena tekad untuk menulis terlanjur terbakar mulai hari ini.

Salam Literasi!.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dahsyat. tulisan yang sangat berenergi

20 Nov
Balas

terima kasih Pak Leck. Gurunya itu lho....

20 Nov

Sy suka liku puncak, lembah, palung dan bukitnya, mengantarkan sampai memetik bintang di jagat raya Hebat bunda!

20 Nov
Balas

Wah ... Luar biasa tulisannya... Baru 2 hari bersama Pak Leck.

20 Nov
Balas

terima kasih pak syukri, satu dari seribu guru...

20 Nov

Wah ... Luar biasa tulisannya... Baru 2 hari bersama Pak Leck.

20 Nov
Balas

Terbakar bakar semangat bu membaca tulisan keceh.

20 Nov
Balas

Ah jadi malu...

20 Nov

Luar biasa Bu

20 Nov
Balas

Terima kasih bu...

20 Nov

Terima kasih bu...

20 Nov

Semangat sekali menulisnya Hebaaat tulidannya bgitu runtut.... Menginspirasi kita semua

20 Nov
Balas

Terima kasih. Baru mencoba memulai koq bu...

20 Nov

luar biasa bahasanya runtut tak bertepi, seperti penyair dari romawi, selamat datang di dunia kepenulisan yang abadi

20 Nov
Balas

Alhamdulillah, guru ke 1001...

20 Nov

Luar biasa...

20 Nov
Balas

wa iyyaki..

20 Nov
Balas

Keren....

20 Nov
Balas

Terima kasih...

20 Nov

Terima kasih...

20 Nov

Wuih. . . Tertamparlah diriku. Tercambuklah diriku. Semangatnya ibu kita satu ne. Menabur bara mengobarkan inspirasi & semangat menulis. Tulis & gulis meski tanpa ide. Akhirnya akan jadi tulisan jua. Makasih bu ida. . .

20 Nov
Balas

masama bu....

20 Nov

masama bu....

20 Nov

Saya terpukau bu.. Barakallah..

20 Nov
Balas

Ternyata kita bisa saling menginspirasi....mantap bu kece badai...

20 Nov
Balas

terimakasih bu..

20 Nov

very niceeee.... i like this deeeek.....

20 Nov
Balas



search

New Post