Lamtarida Rosdiaty

Nama saya Lamtarida Rosdiaty, biasa dipanggil Ida. Lahir di Medan, tanggal 3 Desember 1970. Saya guru Bahasa Jepang. Saya memiliki seorang suami dan 2 orang ana...

Selengkapnya
Navigasi Web

Saya dan Oldyna (bagian 2)

#TantanganGurusiana

Biasanya saya sebelum memutuskan apakah siswa ini memang tepat dijadikan perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba pidato atau tidak dengan cara mewawancaranya. Dari hasil wawancara itu dapat disimpulkan apakah ceritanya itu dapat dijadikan naskah pidato atau tidak. Waktu itu saya menemukan ada dua cerita yang layak dimasukkan, tapi saya harus memilih satu di antaranya. Dan yang saya pilih adalah Oldyna. Karena saya lebih suka dengan sikapnya dan saya yakin dia mampu menghafal teks yang berdurasi 4 sampai 5 menit.

Saya pun mulai membimbingnya dan mengajarinya step demi step. Awalnya memang agak berat dan masih salah-salah dalam menghapal beberapa paragraf. Namun lama kelamaan hapalannya semakin lancar. Ekspresinya menjadi lumayan baik ketimbang sebelum sebelumnya. Saya pun merasa senang.

Namun pada waktu itu saya agak bingung terhadap pimpinan yayasan. Waktunya untuk lomba sudah mendekat. Namun tiket pesawat belum ada dibeli. Padahal saya pikir kalau jauh-jauh hari pesan tiket mungkin harga tiket akan lebih murah. Tapi ternyata sehari atau dua hari sebelum berangkat, baru dibeli tiketnya. Maka tak heran kalau harga tiket pesawatnya mahal. Pulang pergi 1 orang kena sekitar satu juta delapan ratus ribuan kali 3 orang. Belum biaya makan dan tempat penginapan. Mungkin Bapak yayasan kami masih mikir-mikir apakah kami jadi diberangkatkan atau tidak.

Saya ingat waktu itu sebelum dibeli tiket pesawat, Ibu koordinator yaitu istrinya sendiri menjumpai saya dan mengatakan untuk apa pergi. Belum sempat saya ngomong, Bapak yayasan suaminya langsung menarik dia pergi. Seolah-olah suaminya tahu kalau istrinya tidak setuju saya membawa 2 murid untuk ikut lomba ke Bandung. Saya maklum pasti karena memikirkan biaya yang keluar untuk kami bertiga. Saya, Oldyna dan Sarah. Akhirnya kami bertiga pun berangkat ke bandara yang itu masih bandara Polonia. Dengan restu Bapak yayasan, kepala sekolah, keluarga, terutama Tuhan.

Medan, 11 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post