idawati

TERINSPIRASI UNTUK MENULIS Ting ting tanda wa masuk berbunyi di androidku. Tak menunggu lama langsung ku buka. Terlihat status dari teman group menshare kegiat...

Selengkapnya
Navigasi Web

menjaga lisan

MENJAGA LISAN

Semoga tulisan ini menambah bacaan serta dapat mengajak kepada kebaikan khususnya kepada penulis and forgive me about my oral

Jagalah lisan banyak bicara banyak tak elok , petuah orang tua zaman dahulu yang melekat hingga kini . Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi sebagai interaksi social diantara sesama yang tak luput dari segala bentuk ucapan . Tentunya kita berharap dapat senantisa berkomunikasi secara baik . Alat komunikasi paling utama yang di gunakan pastilah lidah dan bibir dalam untaian lisan berbingkai kata-kata . selama hampir 24 jam sehari lisan kita menunjukkan fungsinya sebagai alat perantara , kepada kebaikan atau sebaliknya .

penggunaan lisan dapat mencerminkan kepribadian pemiliknya . berbicara dengan santun menunjuk si pemilik lisan orang yang tenang sebaliknya lisan yang sering muncul kasar dan ceriwis menunjukkan pemiliknya sedikit garang dan sebagainya .di sisi lain hanya dengan mengandalkan lisan dapat membuat orang lain bahagia dan sebaliknya dapat menyakiti orang lain , bisa membuat orang menangis di saat yang sama pula dapat membuat orang tertawa atau tersenyum . ada banyak kasus lisan berdampak kepada terjadinya permusuhan atau sebaliknya menciptakan suasana damai . Islam mengajarkan keutamaan menjaga lisan , tertera dalam alqur’an surah Al-Isra ayat 36 yang berbunyi “dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya , sesungguhnya pendengaran , penglihatan , dan hati , semuanya itu akan di mintai pertanggung jawaban “ . Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak membicarakan sesuatu yang kita tidak mengetahui asal usul berita tersebut , jangan menyebar gossip yang belum jelas kebenarannya . Sebaiknya kita tidak menyampaikan apa yang di dengarkan kepada orang lain ,dalam konteks sesuatu yang menjadi bahan obrolan . Menghindari sikap berlebihan dalam mengobrol sebagai salah satu cara mengurangi kecendrungan terhadap keburukan lisan . ada pepatah berbunyi “lidah lebih tajam dari pedang “ secara fisik luka yang timbul oleh pedang dapat di obati berbeda dengan luka yang timbulkan oleh lisan tak cukup mudah untuk di obati . meski terkadang secara lahirnya telah meminta maaf namun memafkan bukan berarti melupakan apa yang telah terjadi .Sungguh menjaga lisan dari perkataan yang dapat menyakiti orang lain sebahagian kita sangat sulit untuk di lakukan . selain hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang lumrah di kalangan umum , si pemilik lisan sendiri tidak memiliki kemauan yang kuat untuk meninggalkannya . Tidak sedikit pula lisan menjadi malapetaka bagi pemiliknya , laksana ungkapan “mulutmu harimaumu” oleh karenanya berhati-hatilah terhadap lidah yang tak bertulang mengeluarkan lisan dari bibir agar tidak mencelakai si pemiliknya sendiri. Dan berbicara lah dengan hal yang baik-baik karena ucapan dapat berfungsi sebagai doa .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paparan luar biasa dan sarat makna untuk jaga lisan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

12 Oct
Balas



search

New Post