Idra Putri

Bertugas sebagai Guru di MTsN 1 KOTA PADANG sejak 2009 berasal dari nagari dingin Tanjung Bonai Lintau - Kabupaten Tanah Datar - Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

MULAI TERBIASA

Tantangan Menulis Ke-190

Beberapa tahun terlewati, Ica sydah duduk di kelaa dua esempe. Tugas membuat sala lawuak terus kulakoni, meskipun teman- teman se usia sering mengolok- olokku dengan istilah gadis sala lawuak. Awalnya Aku agak risih dan marah, namun setelah dipikir tidak ada salahnya juga, toh memang Aku penjual sala lawuak. Bahkan di komplek pun kami satu-satunya pembuat sala.

"Lihat tuh gadis sala lewat", teman- teman kelas dari geng yang mengaku cantik menyindirku. Sindirin seperti ini sering kali ku dengar. Tidak hanya dari teman perempuan namun juga dari teman laki- laki. Bahkan Aku sering menangis di wc sekolah karena sakit hati. Untunglah Mira menasehatiku untuk selalu bersabar menghadapi olok-olokkan teman.

Sore itu Aku menjemput uang sala lawuak ke komplek tetangga. Memang warung tersebut sudah menjadi langganan sala sejak nenek masih hidup. Di warung tersebut Aku berpapasan dengan Cindy teman sekolah yang sering mengejek.

"Wah kebetulan ada gadis sala lawuak tuh", sindir Cindy kepada temannya. Aku hanya fokus ke tujuan awal. Setelah menerima uang hasil penjualan sala dari pemilik warung Aku melangkah pergi. Tak ku sangka Cindy dan teman- temannya menarik bajuku. Aku pun mundur beberapa langkah. Cindy memegang tanganku sambil berucap kasar.

"Hei gadis sala lawuak, sombong ya, mentang- mentang ada uang", Cindy memberikan kode agar kedua temannya mengambil uang dari dompetku. Mereka melakukan perintah cindy. Aku mencoba untuk berontak tapi tenagaku kalah oleh ketiga lawan.

"Hei Cindy, kenapa jahat sama teman", teriakan pemilik warung mengagetkan Cindy dan teman- temannya. Aku nersyukur dikagetkan pemilik warung. Akhirnya uang yang diambil teman Cindy dikembalikan.

"Sesama teman tidak boleh saling bully. Ica gadis baik. Diusianya segini sudah mau bekerja keras demi keluarganya. Kalian apa ?", pemilik warung panjang lebar terus menasehati Cindy dan teman- temannya. Aku hanya diam mengamati wajah Cindy dan kawan- kawannya memerah karena malu.

"Sekarang kalian minta maaf sama Ica", mereka pun satu persatu mengulurkan tangan kepadaku. Kami saling bersalaman.

"Icha, Cindy minta maaf ya, sory banget selama ini mengejek dan memanggil dengan gadis sala lawuak", Aku terharu dengan kalimat Cindy.

"Aku nggak apa- apa dipanggil gadis sala lawuak. Itu sudah biasa karena memang keluargaku hidup dari membuat dan menjual sala lawuak:, Akupun berlalu dan pulang.

Tamat

Padang, 31 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya. Sala lawuak tuh apa ya bun ?

01 Nov
Balas



search

New Post