Idra Putri

Bertugas sebagai Guru di MTsN 1 KOTA PADANG sejak 2009 berasal dari nagari dingin Tanjung Bonai Lintau - Kabupaten Tanah Datar - Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pak Arang

Tantangan Menulis Ke-198

Beberapa bulan berlalu, Pak Arang masih kukuh dengan sikap cueknya bahkan cenderung lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan tanggung jawabnya sebagai pimpinan. Beberapa kali teman se profesi mengaku sudah sering menegurnya namun hasilnya tetap nihil. Pak Arang tetap semuanya.

Hari itu ada peninjauan kegiatan lapangan orang pimpinan wilayah. Pak Arang sudah kasak kusuk mempersiapkan semuanya agar terlihat sempurna. Bahkan ruangan yang biasanya digunakan untuk para guru diambil alih untuk dijadikan ruangan wawancara. Pak Arang selaku bertindak semuanya. Sementara para bawahan hanya busa gigit hari melihat cara bertindak atasan.

"Siapkan semuanya, saya mau pimpinan melihat kesempurnaan kita", kalimat Pak Arang menjadi cambukkan bagi anggotanya agar mau berkorban tenaga.

"Bapak Ibu pastilah dapat sertifikatnya. Jangan kuatir begitu", kalimat Pak Arang hanya diam melihat orang yang seharusnya menjadi panutan malah memberikan contoh kurang baik.

Bersamaan dengan kedatangan pimpinan wilayah, pimpinan kabupaten juga datang berkunjung bersama kepala Bagian. Pak Arang tetap cuek bahkan hanya pimpinan wilayah yang terlayani dengan baik, sementara pimpinan kabupaten hanya tersenyum masam ditemani guru ketika peninjauan tersebut.

Usai berkeliling, pimpinan kabupaten meminta guru agar tetap menjaga kebersihan, mendidik dengan baik dan dengan hati nurani. Bahkan kalimat pembinaan tersebut sudah disampaikan kepada Pak Arang, namun jawabannya tidak sesuai harapan.

Hari berikutnya Pak Arang seolah lupa dengan tugas dan tanggungjawabnya. Tidak ada perubahan sama sekali. Bahkan Pak Arang jarang berada di tempat, setiap hari katanya ada dinas luar. Begitulah Pak Arang yang selalu membenarkan sikapnya.

"Perrsiapkan siswa, kita akan lomba. Saya mau kita mengalahkan sekolah lain", kalimat Pak Arang hanya didiamkan bawahannya. Mereka sudah tahu tabiat Pak Arang yang suka memerintah dan menyombangkan diri. Para bawahan tidak mengindahkan perintah Pak Arang. Hal itu membuatnya Pak Arang yang enggan dibantah.

"Kami bukanlah bawahan yang seenaknya bisa Bapak perintah", kalimat balasan Andy cukup membuat Pak Arang terdiam. Namun karena egonya Pak Arang mulai naik pitam.

"Kalian para bawahan harus patuh perintah atasan, atau kalian saya kasih rapor merah diakhir tahun nanti", Pak Arang mulai melontarkan ancaman. Padahal dalam pembelajaran harusnya seorang guru bisa memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Namun dalam kasus Pak Arang dan bawahannya justru terjadi sebaliknya. Pak Arang langsung masuk ke dalam ruanganya karena beberapa guru mulai berdatangan.

Bersanbung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post