Anak adalah idaman bagi setiap orang yang sudah berkeluarga. Seperti saya dan suami yang sudah mendapat titipan seorang anak laki-laki yang super lincah. Alhamdulillah semua harus disyukuri. Meski kadang ketika badan lelah, ia mainan sendiri dan semua keadaan rumah bak kapal pecah .

Kadang emosi menyulut ketika dia tidak segera melaksanakan perintah. Mandi misalnya. Lama sekali mengajaknya mandi. Bahkan hampir setengah jam atau bahkan satu jam baru dia mau beranjak untuk pergi mandi. Namanya anak-anak pasti mempunyai segala keunikannya. Termasuk ia belum bisa mengucapkan kata dengan jelas pada kata yang mengandung huruf r.

Membaca , mencari informasi tentang itu, kami pun ingin supaya ia segera bisa lancar berbicara. Mulai dari pijat telinga seperti yang disampaikan di media yang pernah kami baca. Akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke fisioterapis.

Sekarang kami tau penyebabnya. Dan terapinya akan dilakukan tiap satu minggu sekali. Semoga ia segera lancar berbicara dan tidak belibet lagi dalam menyampaikan sesuatu. Kata fisioterapis nya , ia sudah lumayan banyak perbendaharaan katanya jadi itu suatu hal yang luar biasa jika dilihat kendalanya. Alhamdulillah, semoga dengan terapi ini, semua harapan kami bisa terwujud.

Kembali lagi dengan kelincahannya. Anak kami termasuk anak yang tidak bisa diam. Bahkan ia suka sekali bermain dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Semoga ini mengasah otaknya. Namun, kami jg perlu menumbuhkan konsentrasinya. Karena ia belum bisa berkonsentrasi dalam waktu yang lama.

Kemarin, sepulang ia sholat magrib di masjid, seperti jadwal biasanya yang pertama adalah mengaji. Untuk mengaji konsentrasi terlama adalah 15 menit. Jadi saya harus benar-benar serius supaya dia bisa fokus dalam mengaji. Selanjutnya hafalan surat pendek. Kami membaca bersama-sama. Kadang ia membaca dan saya menyimak. Sedikit demi sedikit semoga hafalannya makin lancar.

Setelah sholat isya, saya mengajaknya menggambar dan menceritakan gambar yang kami buat. Semoga kegiatan ini juga mengasah otaknya. Dengan menyibukkan nya dengan berbagai kegiatan diharapkan, si kecil bisa mengurangi kegiatannya bersama gadget.

Sebagai orang tua, masih banyak yang harus kami pelajari untuk mendampingi si kecil menjadi pribadi yang cerdas dan sholih. Peningkatan kesabaran juga perlu ditingkatkan. Semoga kami bisa menjaga amanah ini untuk menjadi generasi Qurani. Aamiin.