Nama saya Ma’rifah, S.Pd., lahir di Kebumen, 22 Januari 1985. Saya menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Guru Kelas SD, lulus dari program D2 tahun 2007 dan selesai program S1 tahun 2010. Pada tahun 2010 saya diangkat menjadi CPNS dan di tempatkan di sekolah yang berlokasi di luar kecamatan tempat saya tinggal, yakni di Kecamatan Karanganyar dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari rumah. Saya mengajar sebagai guru kelas V di SD Negeri 1 Jatiluhur Karanganyar Kebumen.

Jika diminta menulis buku, saya ingin menulis buku cerpen anak, buku dongeng, menulis kumpulan puisi, buku cara mengajar IPA yang menyenangkan, buku ajakan bagi guru untuk melaksanakan praktikum saat KBM.

Alasan saya ingin menulis buku tersebut yaitu mendekatkan anak dengan buku cerita, dongeng, puisi, maupun buku pelajaran dengan cara yang menyenangkan akan menambah kegemaran anak untuk membaca, membentuk budaya literasi seperti yang digencarkan oleh pemerintah. Dan bagi pendidik sendiri dapat menambah wawasan dan pengayaan untuk selanjutnya ditularkan kepada siswa.

Buku yang ingin saya tulis linier dengan bidang keilmuan saya yaitu bidang kependidikan.

Tujuan saya menulis buku yaitu untuk menyalurkan pengalaman, ide, dan gagasan kepada orang lain khususnya bagi peserta didik. Dengan menulis buku, semua orang dapat membacanya kapan pun dan di manapun tanpa harus face to face menceritakan satu per satu secara lisan kepada orang lain. Selain itu, menulis sebagai salah satu bentuk pengembangan diri.

Masalah yang saya hadapi di tempat kerja saat ini yaitu keterbatasan waktu, di satu sisi ingin mendampingi siswa full time, dengan praktikum di berbagai mata pelajaran tapi di sisi lain ada administrasi khususnya sebagai operator sekolah yang terkadang ada tugas-tugas yang harus diselesaikan sesuai deadline karena di SD sebagian besar tidak ada Tata Usaha (TU). Selain itu, sekolah juga belum memiliki jaringan wifi dan terkadang sinyal HP pun sulit padahal bukan area pegunungan. Meski begitu, akan tetap berupaya agar tupoksi dan tugas tambahan berjalan lancar. Masalah lain yakni perlu adanya peningkatan minat baca siswa terhadap buku-buku bacaan yang ada dengan program pembiasaan.

Penulis yang saya kagumi salah satunya yaitu Eko Prasetyo dengan karyanya “Membaca atau Binasa!” meskipun saya sendiri baru membaca judul bukunya saja namun, itu ibarat peringatan keras bagi semua ‘yang tidak suka membaca’. Beliau memiliki semangat gigih membudayakan gerakan literasi bersama rekan-rekan pejuang literasi. Dengan membudayanya gerakan literasi ini akan membawa dampak positif terhadap perkembangan literasi di nusantara.

Buku yang saya tulis sebelumnya yaitu “Terbang dengan Landasan Berbatu” yang saat ini sedang dalam tahap revisi dan berharap ke depan dapat menulis lebih banyak buku.

Cukup atau tidaknya penghasilan tergantung pada tingkat rasa syukur seseorang. Semakin banyak berusaha, terus menambah ilmu, disertai rasa syukur, kita mendapatkan lebih dari kata cukup. Namun semua orang tentunya ingin diberikan rizqi yang lebih karena dengan lebihnya rizqi itu dapat menjadi perantara rizqi bagi yang lain.

Sebagai pendidik, saya belum memiliki usaha sambilan. Saya sangat senang jika nantinya dapat memiliki usaha sambilan yang berkutat pada ‘share’ ilmu salah satunya yakni dengan menulis buku.