BOYOLALI-Kegiatan menulis buku yang diikuti ratusan peserta kalangan pendidikan dari berbagai daerah, dengan target waktu penulisan hanya 3 hari 2 malam sungguh heboh!. Pasalnya, kegiatan Mediaguru Writing Camp 5 Jateng yang diselenggarakan di Wisma Kemenag RI “Armina” Kota Boyolali dari tanggal 12-14 Januari 2018 ini, banyak sekali kejutan tugas dari narasumber dalam setiap sesi kegiatan dalam waktu terbatas, seperti menulis 10 halaman dalam waktu setengah hari. Alhasil, riuh pun terjadi, khawatir tugas tidak dapat terselesaikan. Namun, narasumber seperti Eko Prasetyo, Pemred Mediaguru dan Andi Muhammad Yasin terus dan terus mengeluarkan sejuta jurus motivasi. Benar-benar memupuk penulis awam maupun professional untuk berkarya menulis dan membuat buku.

“Menjadi guru inovatif dan tidak stagnant.” Ya, ungkapan salah satu peserta, seorang ibu muda penuh ceria, Asih Andriyani, S.Pd.SD, M.Pd. guru SD Negeri Nusawungu 05 Cilacap sekaligus Dosen di Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto. Beliau juga berharap ilmu yang diperoleh nantinya, sebagai sarana memfasilitasi teman-teman untuk dapat menulis dan berkarya.

Tidak kalah menariknya yang disampaikan oleh Drs. Sarono, M.Hum. tokoh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo yang tenang dan berwibawa menyampaikan, “Tujuan mengikuti pelatihan ini untuk mengetahui trik-trik pelatihan buku”. Luar biasa!

Begitu pun yang dilontarkan oleh Sukirnadi, S.Pd., guru SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Sukoharjo. Beliau dengan penyampaian yang rendah hati, merasa begitu awam hal tulis-menulis, akhirnya mulai mengeluarkan ide dan gagasannya, “Mencari imu dan pengalaman menulis karena saya merasa tidak tahu tentang ilmu menulis.”

Selaras yang disampaikan pula, Tugiati, S.Si, guru SMA 1 Karangrayung Grobogan yang sebelumnya juga mengikuti Pelatihan menulis di Ungaran, “Saya ingin dapat menulis dengan cepat dan berharap difasilitasi melalui Mediaguru untuk dapat menulis buku” begitu ungkapnya disertai dengan pandangan mata yang berbinar-binar.

Tempat yang nyaman, suasana menyenangkan, dan penuh keakraban, membuat para peserta semakin bersemangat, tertantang untuk merangkai kata demi kata membentuk karya bermakna dalam bentuk cerpen, puisi, best practice, kumpulan soal, buku teks, dsb. (Mrfh)