IMAM GHAZALI

Penulis Sedehana asal Jawa Timur

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengajar dan Mendidik Itu Jangan Sekedar Kewajiban, Kebutuhan!
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi

Mengajar dan Mendidik Itu Jangan Sekedar Kewajiban, Kebutuhan!

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-51

Sesuai judul, tiga keywords dari tulisan ini. Mengajar, mendidik, dan kewajiban. Penulis mengartikannya sebagai berikut. Mengajar adalah proses pemindahan pengetahuan (transfer of knowledge). Mendidik adalah proses pembentukan sikap dan tingkah laku (transfer of value). Kewajiban merupakan hal yang hanya mengutamakan pemenuhan saja. Selesai dipenuhi, ya sudah. Tidak ada pemikiran mendalam hal yang harus dilakukan. Biasanya ini dilakukan hanya karena takut pada peraturan dan pengawasan saja. Yang mengawasi tidak ada, maka mengajar yang dilakukan biasa saja, kadang meremehkan.

Mengajar dan mendidik dalam tulisan ini khusus di sekolah. Sebuah lembaga yang berisi warga sekolah. Seperti Kepala sekolah, Guru, Tenaga kependidikan, dan siswa. Sehubungan dengan mengajar dan mendidik, yang dimaksud guru. Sedangkan yang diajar dan dididik adalah siswa. Keduanya harus ada. Ditambah lagi fasilitas lainnya. Seperti kelas dan lingkungan sekolah. Jika salah satu tidak ada, maka tidak akan terjadi mengajar dan mendidik.

Mengajar dan mendidik itu jangan sekedar kewajiban, tetapi kebutuhan! Artinya, tidak hanya menggugurkan kewajiban. Karena jika itu, maka guru yang penting datang ke kelas. Mengajar selama berapa jam pelajaran. Bel berdering tanda pelajaran selesai, maka selesai pula tugasya. Dia tidak mengajar dengan sepenuh hati. Proses belajar mengajar dilakukan seadanya. Yang penting sudah berada di kelas. Masalah kebutuhan siswa yang sebenarnya dalam pembelajaran tidak dipikirkannya. Ruang kelas seperti kelas biasa. Tidak ramai dengan pajangan hasil karya siswa. Tempat duduk berbentuk konvensional bukan model pembelajaran aktif. Pembelajaran 100% berpusat pada guru (teacher centered) bukan pada siswa (student centered). Tidak berbasis merdeka belajar.

Mengajar itu kebutuhan. Guru melaksanakan tugasnya bukan sekedar karena SK mengajar yang diterima dan regulasi lainnya. Namun, juga berdasarkan panggilan hati nurani. Dia tidak hanya sekedar datang ke kelas sebagai pemenuhan tugasnya. Melainkan dengan persiapan matang. Menguasai psikologi pembelajaran, perkembangan anak, psikologi anak, pedagogik, andragogi, Pakemi (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan inovatif), pembelajaran berbasis IT dan digital, dan tentunya administrasi pembelajaran sebagai perlengkapan dan rambu-rambu dalam mengajar.

Mendidik itu kebutuhan. Ranah ini seputar sikap atau akhlak. Guru mendidik siswa dengan membentuk akhlaknya. Mendidik itu bukan kewajiban. Karena jika itu, guru hanya melakukan inti-intinya saja. Sehingga saat terjadi penyimpangan sikap pada siswa, tidak akan ambil pusing. Prinsipnya, siswa itu bukan anaknya. Yang penting sudah sering mengingatkan. Sebaliknya jika kebutuhan, maka mendidik dilakukan dengan sepenuh hati. Guru akan memberikan teladan dalam bentuk tindakan dan ucapan. Setiap ada siswa yang berbuat tidak terpuji, guru terpanggil untuk menyelesaikannya sampai tuntas. Pendekatan penyelesaian berbasis mendidik dan hati ke hati, bukan berbasis kekerasan.

Yang terpenting, guru mengajar dan mendidik sebagai kebutuhan berbasis ikhlas. Yang dilakukannya tidak ingin dipuji. Pujian yang berasal dari kepala sekolah, teman guru dan tenaga kependidikan, dan siswa. Tidak pamer kepada siapapun dalam bentuk ucapan dan tindakan. Serta tidak minta penghargaan. Seandainya diberikan penghargaan bukan karena permintaannya, itu lain lagi.

Guru yang mengajar dan mendidik karena kebutuhan, efeknya sebagai berikut. Pertama, tenang dan damai dalam menjalankan tugasnya. Kedua, banyak disukai guru dan warga sekolah lainnya. Ketiga, diliputi rasa optimis dan puas. Keempat, selalu semangat dan tidak pernah putus asa. Keempat, menerima saran dan kritikan membangun dengan sangat baik. Kelima, akan menjadi budaya dan karakter bukan hanya saat di sekolah, tetapi di rumah dan masyarakat. Keenam, mendapatkan pahala melimpah.

Itu saja! Terima kasih sudah membaca. Semoga memahami yang dimaksud dalam tulisan ini. Marilah mengajar dan mendidik bukan sekedar kewajiban, tetapi kebutuhan! Salam mencerdaskan anak bangsa!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post