Menulis Seadanya
Saya menulis tulisan ini mulai jam 22.45 WIB. Ditayangkan di Gurusiana sekitar 23.10 WIB lebih hari ini. Ya karena ide seadanya. Seandainya tidak seadanya, pasti sudah tayang jam 00.01 tadi malam. Paham kan makna seadanya? Ya benar. Tulisan yang isinya tentang buntu ide. Jika tidak buntu, pasti judulnya keren. Misalnya 3R Untuk Konsekuensi Anak. Atau Ide Jitu Menulis Berkualitas. Sedangkan tulisan ini berjudul Menulis Seadanya. Ya beginilah tulisannya.
Hari ini padat aktifitas dari pagi sampai malam. Pertama, membuat soal untuk penilaian akhir tahun (PAT). Kedua, membuat sketsa pembuatan video pembelajaran. Ketiga, mendampingi anak mengerjakan tugas mewarnai kursus online. Keempat, mengedit video ujian praktek siswa kelas VI. Kelima, takziyah ke teman yang anaknya meninggal dunia. Ketujuh, melatih menghafal surat-surat pendek, asmaul husna, do’a pendek, dan lagu tentang guru anak saya yang mau wisuda RA.
Menulis seadanya ini muncul akibat padat aktifitas. Ide menulis tak kunjung ada, mampet. Mungkin karena otak dan badan fokus pada aktifitas tersebut. Biasanya tidak seperti ini. Ide muncul begitu saja. Misalnya ketika di sekolah, ide menulis tentang guru. Ketika di kawasan kuliner, muncul ide menulis makanan di sana. Buka website parenting, ide menulis tentang parenting anak. Begitu mudahnya ide menulis hadir. Nah! Hari ini muncul ide menulis seadanya. Cukuplah untuk ditulis. Asik juga ternyata menulis seadanya.
Maaf! Menulis seadanya ini bukan tulisan ngasal lo ya. Tulisan yang penting ada, bukan! Hadirnya tulisan ini juga memerlukan pemikiran. Bagaimana pemilihan katanya. Bagaimana cara menyusun kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Serta bagaimana penyusunan antar kalimat dan paragraf bisa menyambung. Jadi, sekali lagi saya bilang, menulis seadanya bukan menulis abal-abal. Namun, tetap menggunakan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Menulis seadanya ternyata asik juga. Ide dan menulis seadanya. Namun, kaidah penulisan tidak seadanya. Harus tetap berpedoman kepada PUEBI dan KBBI. Artinya, boleh saja menulis seadanya, tetapi pedoman penulisan tetap pada yang benar.
Gaes! Sekian tulisan seadanya ini. Sampai jumpa pada tulisan yang tidak seadanya. Yaitu tulisan yang renyah dibaca dan berdaging isinya. Mari budayakan membaca supaya literat! Karena dengan banyak membaca akan menambah wawasan pengetahuan dan informasi. Sehingga menulis seadanya tidak akan pernah ada.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Apa adanya keren apalagi betulan
Apa adanya tapi keren banget, mengalir apa adanya. Semoga sehat selalu
Haha...tulisan luar biasa ni Pak
Walau dibilang seadanya tetapi kenyataannya tak seadanya. Sukses selalu buat Bapak Imam Ghazali
Terima kasih pak. Salam literasi!
Keren ulasannya bu
Terima kasih bu
Keren ulasannya bu. Mantap
Hey Pak Imam mohon maaf salah sebut. Salam literasi
Waakakaaaa.....ya bu