Siti Maspupah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

JANGAN DIBACA

Bagian 1.

SEMAKIN CINTA

Hari ini, kuputuskan untuk sekedar jalan-jalan menyusuri jalan raya kota Tauco tercinta.

Naik angkot (angkutan kota) trayek 02B dari tempat kerjaku (sekolah), seperti biasanya sang angkot yang bercat merah, dan separo bagian bawah warna hijau itu membawaku ke tempat tujuan.

Ada rasa kangen menggunung di dada ini setelah sekian lama tak menaikinya (biasanya pake motor, diojeg suami). Ongkosnya masih tetep sama, jauh dekat 3.000 perak.

KAGET.... Dengan rute tidak biasanya. Dulu trayek 02B dari tempat kerjaku (pasirsembung), melewati terminal jebrod (terminal dalam kota, dan luar kota). Kemudian melewati Pasirhayam, Cikaret, Joglo, terus kantor pos, dan melewati Pendopo ( kantor Bupati).

Kali ini ada yg berbeda, dari Joglo, menuju arah kiri Cimaya (Jln Siti jenab), Pasarean Agung, jln Suroso melewati Pasar Induk lama, dan tibalah di jalan raya utama (toko Lili). Turunlah aku di perempatan lampu merah. Bukan hanya angkot yang rutenya berubah tetapi tatanan kota nampak terlihat rapi.

Terlihat lampu lampion di sepanjang jalan sebelah kanan, bergelantungan berbentuk bulat dgn desain yang antik. Parkir mobil dan motor yg semula biasa di sebelah kanan sekarang di sebelah kiri. Taman di pinggir trotoar ditanami tanaman bunga dan pohon2 yang menawan. (Walau belum semua berbunga). Sampahpun tidak banyak berserakan di jalan.

Dulu pasar Bojongmeron yg sangat crowded, hari ini tertata rapi, berkonsep taman. Pohon2 besar menambah suasana sejuk jika kita berjalan di sepanjang yg dulu pasar Bojongmeron tersebut. Pedagang kaki lima tidak berjualan di trotoar sehingga pejalan kakipun dapat asyik menikmati perjalanannya.

Ooohh pemandangan yg sangat indah...

Walau masih ada yang mengganjal pikiranku. Setidaknya ini perlu diapresiasi. Berbagai kemajuan sudah terlihat walaupun masih banyak yang harus ditingkatkan. Seperti, masih terlihat para Satpol PP yg bejaga2 di jalan raya. Pun sebenarnya saya masih bingung. "Mau menjaga apa para satpol PP berada di Jalan Raya?". Itu yg ada di benakku.

Saya berhusnudzon. Keberadaan mereka di jln raya mungkin mau memberikan pelayan prima. Jika ada warganya yg membutuhkan bantuan. Walau dalam benak hati saya paling dalam (smoga salah) jangan2 keberadaan mereka untuk menjaga taman agar tidak dirusak, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, menjaga pedagang kaki lima agar tidak jualan di trotoar lagi dll.

Ya memang negara kita masih harus diatur. Karena tingkat kesadaran masyarakat (contoh membuang sampah pada tempatnya) masih rendah.

Terlepas dari itu semua, saya yakin Pemimpin daerah Cianjur mempunyai Visi-Misi yg luar biasa untuk kemajuan kota yg punya slogan CIANJUR JAGO ini.

Ini awal yg baik. Semoga saja pemimpinnya amanah, masyarakatnya teratur, makmur, dan semoga makin Kamashur. (Maaf saya tidak sedang berkampanye dan bukan tim sukses).

Ternyata aku baru sadar. Cianjur kota yang mempunyai beras PANDAN WANGI ini sudah banyak berubah. Selama ini aq sangat 'lauleu' (sangat jadul), 'kudet' dengan kotaku sendiri. Hampir berbulan2 tempat yg sering kulewati dan ku tuju hanyalah rumah-tempat kerja.

Bersambung... #iie

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Buat penasaran aja Bu Siti. Mana nih tulisannya? Ditunggu kejutannya ya.

04 May
Balas

Makasih pak Yudha,. baru buat sampe bag.2 nich.

04 May



search

New Post