KERINDUAN DI TUJUH MUSIM CINTAMU
Tatap matamu menebas nuraniku
setengah meminta kepadaku untuk menghentikan pena,
untuk menghentikan tarian musim panas yang menghentak jiwa
“Kapan ini akan berakhir?” sudut matamu mulai berbicara
mataku menjengkali wajahmu, menatapi kerinduan
menghapus keresahan
yang selalu ku peluk dalam mimpi semalaman
“Aku tak bisa berhenti!” bisikku pada bulan,
penaku adalah tarian kerinduan di tujuh musim cintamu
di belahan hati yang mengikuti kemanapun aku pergi
sayang,
biarlah cinta kita terangkum dalam purna
menjadi sumpah abadi yang bersemayam dalam kata
menjadi lukisan zaman yang terbingkai dalam pustaka penuh makna
Cirebon – Kuningan, 1 November 2017
Untuk Sahabat MG
Mas Eko Prasetyo
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereenn
makasih pa