Iis Nuraeni, M.Pd

Kepala SMPN 12 Kota Cirebon ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SERTIFIKAT BUKANLAH CATATAN MALAIKAT

Sudah banyak pelatihan yang diikuti penulis selama menjadi guru. Tak terhitung puluhan bahkan mungkin ratusan sertifikat telah dikoleksi dalam file sertifikat yang penulis miliki. Sertifikat tersebut diperoleh dari berbagai pelatihan di tingkat kota, provinsi, sampai tingkat nasional. Jujur, secara pribadi penulis merasa bangga dengan perolehan sertifikat ini, namun di sisi lain merasa berat dengan tanggung jawab yang dirasakan sebagai konsekuensi logis atas bertambahnya wawasan dan kompetensi yang harus diimbaskan kepada guru lainnya.

Jika ditelisik berdasarkan minat pelatihan dari sisi minat penulis, jenis pelatihan yang telah diikuti oleh penulis ada yang merupakan penunjukan dan penugasan dari dinas pendidikan, ada pula pelatihan yang penulis ikuti atas inisiatif sendiri. Pelatihan yang diikuti atas inisiatif sendiri adalah pelatihan yang menyajikan konten materi kebahasaan, kesasatraan, dan pengembangan kompetensi menulis. Penulis mengikuti pelatihan tersebut atas inisiatif sendiri dengan alasan ketertarikan pada bidang menulis dan kebahasaan terkait dengan profesi sebagai guru bahasa Indonesia. Selain itu alasan ketertarikan lainnya adalah karena penulis sangat menyukai membaca dan menuangkan ide yang kadang-kadang “meledak-ledak” di kepala meminta untuk dicurahkan dalam bentuk tulisan.

Mungkin tidak seperti guru kebanyakan, sertifikat yang diperoleh setelah pelatihan bagi penulis tidaklah begitu penting. Sebab penulis menganggap bahwa selembar kertas tak akan berharga jika pemegangnya tidak dapat membuktikan kompetensi apapun kepada orang lain. Selembar kertas bernama sertifikat dalam pandangan penulis, akan lebih berharga jika dibarengi dengan meningkatnya kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Sertifikat sebaiknya tidak hanya digunakan untuk mengejar angka kredit bagi kenaikan pangkat. Jika seperti itu, sertifikat seolah menjadi sisi material yang akan terus dikejar tetapi pada akhirnya akan mematikan kreatifitas dan kemalasan.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama menjadi guru, sudah bukan rahasia lagi, jika ada guru yang hanya membayar untuk mendapatkan selembar sertifikat, tetapi tidak mau mengikuti kegiatannya. Mereka hanya menitipkan sejumlah uang kepada panitia pelatihan, kemudian mengambil sertifikat atas namanya setelah pelatihan berakhir. Mereka tidak mau mengikuti kegiatannya dengan alasan sibuk mengajar di sekolah. Di sisi lain, penulis jarang sekali menemukan guru yang antusias membayar pelatihan dan mengikuti kegiatannya hingga tuntas, tetapi tidak mengharapkan untuk mendapat sertifikat.

Penulis menyadari bahwa sertifikat diperlukan oleh seorang guru untuk menunjang kenaikan pangkat dan mengembangkan karirnya. Namun demikian, hal ini bukan berarti kita melupakan tujuan esensial dari pelatihan tersebut. Menurut hemat penulis, hal ini bukanlah satu-satunya tujuan dari pelatihan yang diselenggarakan. Sesungguhnya, jika kita membuka hati, banyak tujuan yang bisa dicapai dengan mengikuti berbagai pelatihan. Sekalipun tidak mendapatkan sertifikat seperti yang kita harapkan, ilmu yang bermanfaat tentu saja bisa kita dapatkan untuk terus meng-upgrade kemampuan kita sebagai guru.

Bagi penulis, sertifikat bukanlah catatan malaikat yang akan menuliskan berbagai catatan amal kebaikan dan keburukan yang kita lakukan. Sertifikat hanyalah selembar kertas yang merupakan “simbol bisu” yang tak akan bermakna apa-apa jika yang memperolehnya tidak bisa memanfaatkan ilmu yang ada di dalamnya kepada orang lain untuk berbagi.

#Pelatihan Literasi Guru Pendidikan Dasar Tahun 2017

KSPH Solo, 04 Maret 2017 pukul 15.17 WIB

Iis Nur’Aeni, M.Pd.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa. sangat menginspirasi. Salut

04 Apr
Balas

Sss bu iis...sangat setuju sekali, untuk apa sertifikat pelatihan menumpuk tapi kemampuan nyatanya tidak ada. Apalagi waktu sertifikasi dgn portofolio , seminar dan workshop bak jamur di musim hujan, sertifikatnya juga laris manis...

28 Sep
Balas



search

New Post