Iis Nuraeni, M.Pd

Kepala SMPN 12 Kota Cirebon ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TERSESAT DI JALAN YANG BENAR

Bagi sebagian orang, tersesat adalah sebuah peristiwa yang tidak diinginkan dan mendatangkan kekhawatiran. Namun hal ini tidak berlaku untuk saya, terutama berlaku dalam “kesesatan” yang membuat saya merasa nyaman dan bahagia saat ini.

Dalam episode kehidupan yang saya jalani, ada dua hal yang membuat saya tersesat yeng membahagiakan. Hal pertama adalah “tersesat” menjadi guru dan yang kedua adalah “tersesat” dalam rimba menulis. Mengapa saya anggap ini tersesat? Beginilah ceritanya.

Menjadi guru bukanlah menjadi cita-cita pada masa kecil saya seperti umumnya cita-cita “kids jaman now”. Sejak kecil saya bercita-cita menjadi polwan (polisi wanita) sebab saya mengidolakan ayah yang bekerja sebagai polisi. Saat itu saya merasa bahwa menjadi polisi wanita akan tampak gagah dan luar biasa mengagumkan. Dalam setiap mimpi malam hari, saya selalu bermimpi mengenakan seragam polwan suatu hari nanti.

Seiring berjalannya waktu dan usia, pandangan hidup pun berubah. Saya masuk sekolah keguruan sejak jenjang SMA. Saat itu orang tua saya sering mengatakan bahwa mereka bukan orang tua yang berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan sekolah saya. Ayah hanyalah parjurit biasa yang gajinya pun pas-pasan untuk makan sebulan. Singkatnya mereka meminta saya secepatnya bekerja setelah tamat sekolah nanti.

Selain itu saya mulai berpikir bahwa profesi yang paling tepat bagi perempuan adalah menjadi guru. Seorang guru akan memiliki banyak ilmu untuk mendidik anak-anak, termasuk anaknya. Guru pun akan banyak memiliki waktu luang untuk keluarga selain harus bekerja. Tetapi takdir berkata lain, selepas sekolah keguruan, saya diterima sebagai mahasiswa di IKIP Bandung yang tentu saja menjadi kesempatan langka saat itu.

Berbekal keinginan kuat, saya didukung orang tua untuk menimba ilmu meski harus tertatih-tatih dalam biaya. Akhirnya melalui perjuangan panjang, saya pun lulus kuliah S-1 di IKIP Bandung dengan mendapat beasiswa ikatan dinas yang kemudian diangkat dan ditempatkan sebagai seorang guru PNS di sebuah SMP di DKI Jakarta (lalu berpindah ke beberapa sekolah di Kota Cirebon).

Inilah “tersesat” pertama yang paling membahagiakan dalam hidup saya. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena diberi anugerah untuk menjadi seorang guru. Sebuah profesi sederhana yang mengantarkan saya memiliki berbagai kisah berharga yang tidak akan bisa terlupakan sepanjang hidup.

Hal kedua “tersesat” dalam hidup saya adalah dalam rimba raya membaca dan menulis. Kebiasaan saya membaca dan kecanduan akan menulis telah saya lakoni sejak kuliah. Selain karena tuntutan perkuliahan saya di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung, kegemaran saya membaca menulis juga disebabkan kecerewetan saya yang berlebihan. Saya berpikir, lebih baik cerewet berpanjang-panjang dalam menulis dari pada “ngobrol ngalor-ngidul” tak ada bekasnya.

Nah, ketersesatan saya dalam membaca dan menulis ini mengantarkan saya pada rejeki yang teramat besar. Saya bisa terkenal bak guru selebriti, saya bisa sering menginap di hotel-hotel bagus “gratisan” karena undangan berbagai kegiatan. Puncaknya, saya mendapat penghargaan sebagai Juara Pertama Olimpiade Guru Nasional Tahun 2016 dan mendapat kesempatan jalan-jalan serta belajar ke Negeri Tanah Datar alias Belanda.

Bukan tanpa alasan saya menjadi juara OGN, saat itu salah satu tantangan uji kompetensi yang diberikan juri adalah menulis artikel populer dan artikel ilmiah. Nah, itulah yang membuat saya besar hati memenangi kompetisi, sambil berbisik dalam hati “Wah ini sih gue banget!”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

gue demen gaya lu. emang teopebegete

29 Oct
Balas

hehehe.....gue jadi malu nih. Thanks pak guru!

30 Oct

Ringan..renyah... inspiratif...

29 Oct
Balas

terima kasihhh bu guru syantiiiiikkk

30 Oct

Ringan..renyah... inspiratif...

29 Oct
Balas

Saya mah tersesat naik motor. Hehe..

29 Oct
Balas

tersesat ning kemakmuran ya pa RW?

30 Oct

suka neng,gaya bertuturnya,menginspirasi, masih ada waktukah untuk nenek2 macam saya berkarya diarea tulis menulis?

29 Oct
Balas

pasti bisa bunda any, yakinlah akan ada manfaat utk.kebaikan yg kita kerjakan

30 Oct



search

New Post