Ika Masruroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Metode Pembelajaran Dalam Perspektif Islam

METODE PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: Ika Masruroh, S. Pd

Guru Bahasa Indonesia di MTs Negeri 15 Jombang

Belajar merupakan proses kegiatan secara sadar dilakukan terus menerus dan tidak terbatas pada dinding kelas. Belajar juga bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dalam kegiatan belajar pasti ada proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses perbuatan mempelajari dan menjadikan mahluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan proses yang kompleks di dalamnya mencakup proses kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar terjadi pada siswa dengan segala aktivitasnya, sedangkan kegiatan mengajar diperankan oleh guru dengan perannya sebagai fasilitator atau desainer proses pembelajaran.

Belajar merupakan kunci yang paling urgen dalam setiap usaha pendidikan. Tanpa belajar pendidikan tidak akan pernah terwujud sebagai suatu proses, di mana dengan proses itu sebuah tingkah laku muncul dan selalu diperbaiki melalui serangkaian reaksi terhadap situasi dan rangsangan yang ada. Oleh karena itu belajar sangat penting dalam perkembangan manusia, dengan belajar manusia menjadi lebih dewasa dan lebih sempurna. Selain itu belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku manusia yang relative menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kematangan fisik. Konsep belajar dalam Islam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan rasional saja, tetapi harus meliputi seluruh kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang, tidak melihat unsur-unsur psikologinya secara dikotomis.

Kegiatan belajar terjadi pada siswa dengan segala aktivitasnya, sedangkan kegiatan mengajar diperankan oleh guru dengan perannya sebagai fasilitator atau desainer proses pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan proses interaksi dan proses mempengaruhi antara peserta didik dan pendidik. Dengan demikian ukuran keberhasilan pembelajaran dilihat pada sejauh mana proses tersebut mampu menumbuhkan membina, membentuk, dan memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki manusia secara signifikan pada kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. Islam sebagai ajaran yang bersifat terbuka sangat menghargai pendapat manusia atau ijtihad yang berorientasi pada masa sekarang atau masa depan terutama dalam proses pembelajaran, belajar dan mengajar.

Konsep inilah yang sebenarnya melahirkan fikir dan dzikir menjadi satu arah, dan menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu, sosial ataupun makhluk spiritual Sedangkan proses belajar mengajar dalam islam telah terjadi sejak diciptakannya Adam dan diturunkannya ia ke muka bumi. Dalam perspektif agama Islam belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu yang beriman untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kehidupan kehidupan manusi. Metode belajar dalam konsep islam itu dengan peniruan, pengalaman praktis (trial and error) dan berfikir.

Islam memberikan panduan dan arahan tentang cara menggunakan proses pembelajaran dengan baik agar mencetak pelajar yang mampu memberikan keteladanan dalam kehidupan. Pendidik muslim baik sebagai bapak, guru atau da’i hendaknya mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran yang baik dan tidak membosankan. Dalam perspektif Islam diadakan metode adalah supaya hasil dari pembelajaran menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan hasil dari belajarnya. Lalu bagaimana pembelajaran menurut perspektif Islam.?

Dalam perspektif Islam sebenarnya masih banyak ditemukan metode-metode dalam mendidik murid. Dalam hal ini akan disuguhkan beberapa metode untuk mendapatkan proses pembelajaran yang baik prespektif Islam, diantaranya:

Pertama, metode kisah Qurani dan Nabawi. Metode kisah disebut pula metode”cerita” yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tulisan dengan menyampaikan pokok sumber dari ajaran Islam. Setiap kisah menunjang materi yang disajikan baik kisah itu benar-benar terjadi atau kisah simbolik. Dalam Al-Quran dijumpai banyak kisah, pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologi kepada peserta didik, dalam artian contohnya adalah ketika guru menceritakan tentang kisah nabi dalam proses pembelajaran agar peserta didik mampu mengambil hikmah dari kisah tersebut sebagai motivasi dalam belajar. Guru juga harus mempu memberikan

Kedua,metode perumpamaan, metode ini juga disebut metode “amstaal” yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perumpamaan yang diungkapkan al-Quran memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukan oleh kedalaman dan ketinggian maksud. Adapun dampak edukatif dan perumpamaan al-Qur’an dan Nabawi diantaranya:

Memberikan kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh kongkrit dalam al-Quran.

Membina akal untuk terbiasa berpikir secara valid dan analogis.

Mampu menciptakan motivasi yang menggerakan aspek emosi dan mental manusia.

Ketiga, metode Ibrah dan Mau’izhah. Metode ini disebut pula metode”nasihat” yakni suatu pendidikan dan pengajaran dengan cara mendidik memberikan motivasi. Metode ini sangat efektif dalam pembentukan keimanan, mempersiapkan moral, spiritual dan sosial peserta didik. Nasihat bisa membuka wawasan peserta didik terhadap hakekat sesuatu. Serta memotivasinya agar bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekali dengan prinsip nilai-nilai Islam.

Belajar adalah proses untuk berubah kearah yang lebih baik, setiap individu sangat membuthkan pembelajaran dan pendidikan. Diterapkannya sebuah metode agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tidak membosankan, supaya mendpat ilmu yang bermanfaat serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan di masyarakat. Agama Islam sudah terlebih dulu dalam membahas keilmuan, untuk mendapatka ilmu saja tidak cukup karena harus ada ilmu yang bermanfaat, dengan kata lain Islam juga memberikan langkah-langkah dalam pembelajaran sebagai mana telah dibahas di atas.

Dengan maksud agar para guru atau pendidik tidak ceroboh dalam mendidik manusia, yang perannya adalah sebagai khalifah di muka bumi. Maka para pendidik memiliki cara yang baik untuk memberikan bekal-bekal kehidupan dalam prosem pembelajaran.

Jombang, 02 Maret 2020

[email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post