Noor dan syaira adalah seorang teman sejak dia smp hingga memasuki perguruan tinggi tetapi mereka tidak satu kost, mereka sudah saling memahami satu sama lain hingga suatu ketika karena pengaruh sesuatu hal, mereka saling bermusuhan.

“syaira, ada noor tuh di depan nyariin kamu katanya. Dah nungguin dari tadi.” Sahut mira kepada syaira yang sedang mengerjakan tugas kuliah di kamar syaira.

“mira, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta syaira pada mira.

“ok bos, jawab mira.”

“Kamu kenapa kaya gitu sama noor? Dia sudah datang jauh-jauh malah kamu gituin. noor itu anak baik lho, syaira.”

“Iya, dia dari luarnya keliatan baik, manis semanis madu, ramah. Tapi apa hanya itu saja kamu mengukur sifat seseorang? Aku sudah lama mengenal dia dan tak ku sangka dia seperti itu terhadapku,,,, Dari luar memang manis. Tapi dalamnya tuh pahit banget kayak yang gak hilang hilang rasanya, ibarat makan buah mojopahit hahaha.”

“Pahit gimana maksudnya?”

“noor itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang orangnya dan merasa paling benar disetiap langkah dan perbuatannya. Dia itu seperti ular berbisa, megal megol kesana sini kemudian menggigit dan memberi bisa. Banyak pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu. Suatu hari kamu akan tahu sendiri kelakuannya.

“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. cerewet, ceplas-ceplos kalo ngomong sama aku. Tapi hatimu tulus, mira. Aku tidak suka orang baik diluar ternyata dalamnya busuk banyak belatungnya. Jelas syaira kepada mira.