Ika sri wijayanti

Guru SMK plus al mujahidi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MERDEKA BELAJAR MENUJU GERBANG KESUKSESAN PENDIDIKAN

tantangan hari ke 35

#tantangangurusiana

Pendidikan merupakan alat untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, pendidikan yang berkualitas akan mencerminkan masyarakat yang maju damai dan mengarah pada sifat sifat yang konstruktif. Menurut ki hajar dewantoro ( bapak pendidikan nasional Indonesia) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya. Pendidikan juga sebagai roda penggerak yang melahirkan ide ide kreatif, inovatif dalam menapaki setiap perkembangan jaman.

Dalam sejarah perkembangan pendidikan Indonesia, dari dahulu sampai sekarang Indonesian masih jauh tertinggal dengan negara tetangga. Dalam undang undang 1945 berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa ” mengarah pada pendidikan yang semakin baik lagi dari sabang sampai merauke, dari pelosok desa hingga ke kota. Banyak orang Indonesia yang menimba ilmu kenegara lain guna untuk memajukan Indonesia agar bisa sejajar dengan negara yang lain dari berbagai kalangan. dalam perjalalannya meningkatkan kualitas pendidikan dibuktikan dengan beberapa kebijakan pemerintah untuk wajib belajar 9 tahun, dan adanya beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Adanya ujian nasional yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara nasional, dari sabang sampai merauke. Biasanya untuk menghadapi ujian nasional siswa harus berlomba lomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik dan bahkan mereka harus belajar tanpa mengenal waktu, les privat dan lainnya yang sebenarnya membuat mereka tambah stress karena tuntutan dari orang tua. Para siswa cenderung untuk menghafalkan semua materi bukan memahami apa yang dipelajarinya, sehingga banyak menyebabkan siswa sulit untuk bernalar jika mendapatkan masalah atau soal yang berbeda.

Merdeka belajar merupakan inisiatif pak nadiem yang ingin meciptakan suasana belajar yang bahagia baik bagi murid maupun para guru, suasana yang happy tanpa harus ada beban dan paksaan harus mendapatkan nilai yang bagus dan tertinggi. Tidak adanya persaingan untuk mendapatkan nilai yang paling tinggi tetapi bagaimana siswa bisa memiliki karakter yang diharapkan. Selama ini maidset kita sebagai seorang guru sangatlah salah, kita beranggaban bahwa anak yang memiliki kepandaian dalam berhitung dia adalah anak yang pandai dan sebaliknya, padahal tidak seperti itu terkadang anak yang tidak bisa berhitung mereka memiliki karakter yang unik misal pintar menulis puisi dsb. Belajar tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi dimanapun tempatnya kita bisa belajar. Misal saja dari alam, dari hal yang gaib dan lain sebagainya. Secara keseluruhan merdeka belajar yang diluncurkan pak nadiem terdiri dari empat aspek yaitu:

1) Penggantian ujian nasional (UN) diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang meliputi literasi (kemampuan bernalar tentang dan menggunakan Bahasa), numerasi ( kemampuan menggunakan angka angka), karakter (misalnya pembelajaran gotong-royong, kebhinekaan, dan perundangan). Dari sini anak anak diajarkan untuk lebih mencintai bangsa dan negarannya, tidak adanya persaingan yang tidak sehat, lebih patuh akan hokum yang diterapkan suatu bangsa tersebut. Sehingga meminimalisir tingkat kriminalitas dalam dunia pendidikan dan dunia yang lain.

2) Kompetensi minimum dan survei karakter akan mengacu pada praktik penyelenggaraan PISA dan TIMSS (trends in international mathematics and science study).

3) Ujian sekolah berstandart nasional (USBN) yang akan diganti dengan ujian ( asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah, ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dana tau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif seperti portofolio dan penugasan (karya tulis dsb)

4) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang hanya terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, asesmen. Guru dapat memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Dan tidak lagi disibukkan dengan administrasi yang banyak sekali sehingga lupa akan tanggung jawab yang harus diberikan kepada siswa.

5) Peraturan penerimaan peserta didik baru zonasi, lebih memeratakan penyebaran siswa sehinga tidak ada sekolah favorit, pemerataan akses dan kualitas pendidikan diiringi dengan inisiatif oleh pemerintah daerah seperti pendistribusian guru ke sekolah yang kekurangan guru, sesuai dengan bidangnya.

Kesemuanya agar terlaksana dengan baik dan merata dari sabang sampai merauke, hingga pelosok desa maka perlu adanya manajemen pendidikan. Managemen pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha untuk mencapai tujuannya ( suryosubroto,2004). Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan pendidikan dimasa depan yang diarahkan kepada tercapainya tujuan tujuan dengan sarana yang optimal. Pengorganisasian pendidikan merupakan usaha bersama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Pengarahan pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan pendidikan untuk memberikan penjelasan pendidikan kepada bawahannya sebelum dan setelah melaksanakan tugas. Pemantauan pendiddikan merupakan usaha yang dilakukan untuk memantau jalannya program pendidikan yang dilakukan oleh pimpinan pusat dengan mempercayakan kepada daerah masing masing.

Guru sebagai manager pendidikan harus siap menghadapi tantangan yang diberikan pendidikan dan perubahan zaman. Yaitu dengan cara menyusun merencanakan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan. Guru harus punya inovasi dan kreatifitan yang dibutuhkan untuk menjawab masalah pendidikan. Guru juga pencetak generasi millennial yang nantinya akan menjadi seorang pemimpin masa depan. Setiap orang memiliki kompetensi untuk menjadi seorang pemimpin, untuk itu maka dibutuhkan bekal yang cukup yang meliputi jiwa kepemimpinan, wawasan yang luas, jiwa social yang tinggi.

Sarana dan prasarana juga harus diperhatikan guna menunjang terlaksanannya pendidikan dengan baik, sarana prasarana bisa diminta kepada pemerintah atau wali murid.faktor environmental adalah factor yang besasal dari lingkungan rumah siswa atau lingkungan sekolah dan factor ini sangat lah memiliki pengaruh yang sangat besar. Pengaruh bagi lulusan yang akan dikeluarkan. Kita sebagai manager pendidikan harus memperhatikan hal diatas agar cita cita dimasa depan tercapai dan terlaksana dengan baik. Dan menuju gerbang kesuksesan pendidikan yang nyata.

Oleh: Ika Sri Wijayanti, lahir di desa tembokrejo jember tanggal 30 november 1984, mengajar di sebuah smk swasta yaitu SMK PLUS AL MUJAHIDI di daerah tembokrejo sebagai guru maple KIMIA . Berusaha menulis untuk ikut berperan serta dalam kegiatan tantangan menulis juga untuk berbagi pengalaman menulis. Diharapkan kritik dan saran dari semua para pembaca terutama yang bersifat membangun, semoga kedepannya bisa menulis yang lebih baik lagi.email [email protected], 085259074764

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post