IKA YULIATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PULWAN ( PUZZLE PAHLAWAN NASIONAL ) MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGENAL PAHLAW

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran PKN yaitu mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip PKN yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari­ hari, maka menumbuhkan keterampilan berpikir siswa terutama kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan sehingga penguasaan suatu konsep oleh siswa tidak hanya berupa hafalan dari sejumlah konsep yang telah dipelajarinya, tetapi mereka juga mampu menerapkan konsep yang dimilikinya pada aspek yang lain.

Peran guru dan motivasi belajar siswa dalam mengenal Pahlawan Nasional di Kelas V SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki sangat diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran serta menghasilkan output yang terbaik.

Mengingat masih rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo, maka guru dituntut untuk mampu meningkatkan hasil belajar siswa siswa dengan mengadakan variasi dalam kegiatan belajar mengajar, semisal dengan penggunaan alat peraga yang lebih varisai yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.

Berdasarkan uraian diatas, untuk mencapai tujuan pembelajaran disamping guru dituntut mampu menggunakan alat - alat peraga serta mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media atau alat peraga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran ( Arief, 2005: 82). Sedangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, kita harus bisa mewujudkan suasana belajar dan proses pembe;ajaran yang meyenangkan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tuntutan pendidikan dari tahun ke tahun yang selalu mengalami perkembangan, untuk menghadapi tuntutan zaman tersebut, pendidikan di Indonesia juga mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Peruabahan itu terlihat dari seringnya pergantian dan pembaharuan Kurikulum di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat yang lebih tinggi.

Dengan demikian, penulis mencoba melakukan penelitian terhadap cara belajar mengajar yaitu dengan menggunakan kajian PULWAN ( Puzle Pahlawan Nasional ) meningkatkan kemempuan siswa dalam mengenal Pahlawan Nasional pada siswa kelas V SDN DUWET 01 Kecamatan Baki Tahun Pelajaran 2020.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan alat peraga Puzle Pahlawan Nasional di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Tahun 2020 ?

2. Bagaimana hasil dan dampak dari pelaksanaan alat peraga Puzle Pahlawan Nasional di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Tahun 2020 ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan alat peraga Puzle Pahlawan Nasional di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Tahun 2020.

2. Menciptakan alat peraga inovatif yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar siswa dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

D. Manfaat

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peserta Didik

a. Memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak cepat bosan.

b. Melatih kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis terhadap suatu permasalahan.

2. Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan guru untuk menggunakan model yang bervariasi dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik serta dapat menumbuhkan kreatifitas guru dalam pembelajaran PKN.

b. Untuk melatih diri mencari solusi dalam mengelola pembelajaran di kelas.

c. Memberikan gambaran dalam menggunakan alat peraga yang bervariasi apabila nanti mengajar PKN di sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran PKN

Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar. Hal ini sesuai yang dikemukakan Abdurrahman ( 2003 : 28 ) bahwa “belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk peubahan perilaku yang relatif menetap”. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pemelajaran terdiri dari beberapa aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek - aspek tersebut. Adapun aspek - aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap. Kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dapat diketahui berdasarkan penilan yang dilakukan oleh guru. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar adalah hasil belajar yang diukur melalui tes. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ahmadi (1984:35) bahwa “hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada setiap mengikuti penilaian ulangan harian atau tes.

Hakikat PKN ialah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam dengan menggunakan metode ilmiah, yang digunakan untuk memecahkan masalah ilmiah (Mawardi & Mariati, 2016).Tujuan pembelajaran PKN di sekolah menengah tidak menjadikan siswa sebagai ahli dalam bidang PKN, melainkan agar menjadi orang yang mampu berpikir kritis. Sehingga pembelajaran PKN hendaknya diorientasikan pada aktivitas yang mendukung terjadinya pemahaman akan konsep, prinsip, dan prosedur dalam kaitannya dengan konteks kehidupan sehari-hari (Agustiana & Tika, 2013: 258-259).

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas V ( lima ) di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki, mulai tanggal 01 Februari sampai dengan tanggal 29 Februari 2020. Jadwal pelaksanaan perbaikan untuk setiap pelajaran adalah sebagai berikut :

1. Siklus I, Tanggal 01 Februari 2020

2. Siklus II, Tanggal 18 Februari 2020

Adapun karakteristik siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki diantaranya adalah jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 7 orang perempuan usia siswa rata-rata 11 – 12 tahun dengan keadaan ekonomi siswa sebagian besar tergolong ekonomi menengah dengan pekerjaan orang tuanya kebanyakan petani dan tempat tinggal tidak jauh dari sekolah.

B. Deskripsi Per Siklus

1. Rencana Penelitian

Berdasarkan hasil kegiatan identifikasi dan analisis masalah , kemudian diadakan rancangan perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran PKN dalam materi mengenal pahlawan nasional di kelas V.

Untuk melaksanakan penelitian, maka disusunlah penelitian secara umum yaitu :

a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan pembelajaran.

b. Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak lanjut.

c. Menyusun kegiatan yang terdiri dari :

a). Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan

b). Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir).

c). Memilih metode pembelajaran

d). Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran.

e). Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan Penelitian ini masing-masing dilaksanakan sebanyak dua kegiatan .

3. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat setelah proses perbaikan pembelajaran pertama mata pelajaran PKN selesai. Sesuai dengan hasil yang diperoleh siswa ternyata masih ada sebagian siswa yang belum mampu mamahami materi sehingga dalam menjawab soal masih ada yang salah dengan kualifikasi dibawah rata-rata, hal ini disebabkan oleh penyampaian materi guru yang terlalu cepat dan kurangnya situasi tanya jawab yang diberikan guru. Dengan demikian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran akan dilakukan pada kegiatan yang kedua.

Pada kegiatan II guru memberikan materi yang efisien serta pemberian diskusi tanya jawab antara siswa dengan guru sehingga terjadi komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Dengan demikian pada kegiatan II terdapat hasil yang konsisten yaitu dilihat dari hasil evaluasi terdapat 1 anak nilai yang kurang karena keterbatasan daya pikir anak. Dengan demikian kegiatan ke II dinyatakan berhasil membangkitkan semangat siswa sehingga tidak diperlukan tahapan kegiatan selanjutnya.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Strategi Pemecahan Masalah

Pada Kurikulum 2013 ini proses pembelajaran di tuntut untuk inovatif karena menekankan proses pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik. Keaktifan siswa sangat diperlukan dala proses pembelajaran kurikulum 2013 karena guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Proses pembelajaran kurikum 2013 harus disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Menurut Desmita (2012: 35) karakteristik anak usia sekolah dasar ditandai dengan senang bermain, senang bergerak, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara langsung/ konkret, sehingga perlu suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut.

Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo terdapat beberapa isu yang berkaitan dengan proses pembelajaran kurikulum 2013. Terdapat salah satu isu yang harus segera dipecahkan yaitu tentang rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya dalam pengenalan Pahlawan Nasional. Rendahnya hasil belajar siswa mengikuti pelajaran dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa. Isu tentang rendahnya hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut menjadi hal yang harus segera dipecahkan karena kelas 5 merupakan dasar atau pondasi pokok untuk kelas 6. Apabila di kelas 5 siswa kurang antusias mengikuti proses pembelajaran, maka akan berdampak pada hasil belajar siswa, karena siswa tidak mengikuti proses pembelajaran dengan sepenuh hati.

Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi antusias atau minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Firdaus & Adillah (2018: 13-14) faktor-faktor yang mempengaruhi antusias atau minat belajar antara lain faktor internal (aspek jasmani dan psikologi) dan faktor eksternal yang meliputi keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Secara sepsifik faktor eksternal sekolah mencakup model/metode pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, sumber/bahan pelajaran, media pembelajaran, dan hubungan dengan guru atau siswa. Dari banyaknya faktor tersebut, faktor yang cukup berpengaruh dan berkaitan terhadap hasil belajar siswa adalah model/metode pengajaran dan sumber/bahan ajar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber belajar utama pada kurikulum 2013 adalah buku siswa. Akan tetapi sumber belajar ini bukanlah suatu buku suci atau satu-satunya sumber yang harus digunakan. Justru kurikulum 2013 memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan bahan ajar sendiri sebagai pendamping buku siswa. Pengembangan bahan ajar ini dibutuhkan agar materi yang ada pada buku siswa dapat disesuaikan dengan kondisi belajar dan karakteristik siswa karena konten yang ada pada buku siswa bersifat universal untuk seluruh Indonesia. Selain itu, pengembangan bahan ajar secara mandiri sangat diperlukan oleh guru karena distribusi buku siswa yang terkadang tidak sesuai jadwal. Sebagai contoh, di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo terdapat buku siswa dan buku guru kelas V untuk tema 1 yang belum sesuai dengan edisi revisi terbaru. Padahal saat ini semester 1 sudah hampir berakhir, sehingga pengembangan bahan ajar sangat diperlukan.

B. Hasil

Setelah menggunakan alat peraga Puzle Pahlawan Nasional, dalam pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan yang terbaik di SDN Duwet 01 Kecamatan Baki.

1. Terdapat pengaruh baik dalam pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki dengan adanya peningkatan hasil belajar.

2. Siswa dapat lebih mengenal Pahlawan Nasional yang ada di Indonesia tanpa ada keraguan lagi.

3. Proses pembelajaran siswa merasa nyaman dan senang karena dapat mengenal pahlawan nasional yang sebelumnya mereka belu mengetahuinnya.

C. Dampak

1. Dengan penggunaaan alat peraga Puzzle Pahawan Nasional ini dapat membuat siswa lebih cepat mengenal pahlawan nasional yang ada di Indonesia.

2. Membuat siswa lebih nyaman saat pembelajaran, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar mereka.

D. Kendala

Kendala yang dihadapai yaitu kemampuan siswa yang berbeda menjadi kendala saat pembuatan alat peraga secara mandiri oleh masing – masing siswa.

E. Faktor Pendukung

Faktor pendukung terlaksananya best practice ini adalah adanya kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat menjadikan suasana kelas lebih kondusif.

F. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut yang akan penulis lakukan adalah mengembangkan alat peraga puzzle pahlawan nasional menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian para siswa akan lebih senang saat pembelajaran tertutama bila materinya tentang pahlawan nasional yang menurut mereka susah untuk menghafalkan.

BAB IV

KESIMPULAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu dengan penggunaan alat peraga Puzzle pahlawan nasional pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Kecamatan Baki dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam mengikuti proses pembelajaran tematik. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis hasil pengisian angket antusias belajar yang diisi oleh siswa dan hasil belajar yang menunjukkan peningkatan pada pembelajaran pertemuan I dan II . Pada pertemuan I rata-rata tingkat hasil belajar siswa menunjukkan angka 74,6 dan pada pertemuan II rata-rata tingkat hasil belajar siswa menunjukkan angka 88,5 atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 3,9.

B. Rekomendasi

1. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat lebih komunikatif saat pembelajaran berlangsung selain itu siswa diharapkan juga lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.

2. Bagi guru

Supaya guru lebih kreatif lagi dalam pembuatan alat peraga yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi lembaga sekolah

Diharapkan penggunaan alat peraga Puzzle pahlawan nasional dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M.2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 1984. Didaktik Metodik. Semarang: CV. Toha Putera.

Arief S.Sadiman, dkk.2005. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatnya. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Karya

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Firdaus, Laras & Adillah, Yumaida. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa. Makalah: Universitas Negeri Padang

Juliada, Gede Edi. 2015. Program Pengembangan Kurikulum. Bali: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Singaraja

Pemerintah Indonesia. 2018. Permendikbud RI Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Lembaran RI Tahun 2018 Nomor 15. Jakarta: Kemendikbud

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post