Ikhlas Rizkiya

Saya Ikhlas Rizkiya, seorang guru PJOK yang ingin juga ikut dunia gemerlap tulis menulis....

Selengkapnya
Navigasi Web

JUJUR! SAYA NDAK SANGGUP! KAMU? #NasiPadang

Kalau ngomongin nasi Padang saya malah ingat seorang teman, guru hebat dari Balikpapan, mas Rachmad Pratama. Saya kenal sejak 2015. Waktu itu saya dan mas yang ramah ini sama-sama mendapat kesempatan untuk mengikuti ToT Peningkatan Kompetensi Guru PJOK di P4TK Penjas BK Parung Bogor. Setelah itu kita sering berkomunikasi media sosial. Terus, apa hubungannya dengan nasi Padang?

Nasib baik, Alhamdulillah, Allah mempertemukan kami lagi pada kegiatan Pembekalan Narasumber Nasional Guru Pembelajar di tahun 2016. Nah, disinilah cerita dimulai. Pada kegiatan ini tentu panitia akan menyediakan konsumsi untuk Peserta. Jelaslah masakan orang Jakarta beda dengan masakan orang Padang, apalagi di penginapan yang seperti itu. Bagi saya makan nasi ndak balado, rasanya belum makan. Begitulah keadaan saya selama sepuluh hari disini. Walaupun ada sambal yang disediakan, tapi ndak senikmat bikinan orang kampung saya, Padang.

Selesai kegiatan, saya dan mas Rachmad berkesempatan mutar-mutar di Jakarta. Setelah mengunjungi beberapa tempat kami singgah Blok M Square. Panek mangarewa di Ibu Kota, Perut mulai lapar, tak ada yang lain, ketika itu yang saya ingat hanya Nasi Padang. Eh ternyata si mas ganteng teman saya dari Kalimantan ini juga doyan Nasi Padang. Jadilah kami santap siang mantap dengan Nasi Padang.

Episode berikutnya, setahun setelah itu kami jumpa lagi. Kali ini pada kegiatan yang mirip dengan diatas. Dipasung di sebuah penginapan selama 6 hari di jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai Badung, Bali. Makanannya juga hampir sama dengan sebelumnya, mungkin lebih parah lagi disini. Baru enam hari ndak makan nasi Padang, bagai tak makan nasi setahun. Haha. Menjelang Pulang, akhirnya kami pesanlah Nasi Padang dengan aplikasi pesan makanan online. Jadilah kami Santap siang mantap dengan Nasi Padang untuk kedua kalinya.

Kalaupun nanti nanti ada larangan makan Nasi Padang, jujur! Saya ndak sanggup!

Begitulah cerita kami penikmat Nasi Padang, dimana bumi dipijak disana makan Nasi Padang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

24 Apr
Balas

Save Nasi Padang ya Pak hehe. Salam Literasi

23 Apr
Balas



search

New Post