ikrimah

Ikrimah,lahir di Padang tgl 23 Desember 1973...

Selengkapnya
Navigasi Web

KERTAS SAHABAT

Bullying atau penindasan dalam bahasa Indonesia sering terjadi didalam masyarakat. Baik yang disengaja maupun tidak disengaja.Terkadang merasa yang dilakukan hanya seloroh dan bercanda, tetapi bagi sebahagian orang hal itu bukanlah dianggap sebagai seloroh atau canda tetapi suatu kekerasan yang dapat meresap dan tertanam didalam hati sehingga menjadi dendam dan bahkan dapat menghilangkan kepercayaan diri.

Penindasan yang dirasakan akan menjadi trauma bagi korban setiap menghadapi seseorang atau situasi tertentu sering terjadi.Agar Bullying yang dihadapi anak tidak terus terjadi perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk segera menindak pelaku yang berbuat dan sebagai penghibur bagi yang menjadi korban.

Bullying kerap terjadi dimana saja terutama bagi anak-anak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan mentalnya. Tidak jarang anak-anak mengeluh kepada teman,suadara,orang tua dan guru. Di sekolah anak-anak akan mengeluh kepada gurunya. Seringkali di sekolah guru-guru menyelesaikan permasalahan yang terjadi diantara sesama siswa. Mereka membulli temannya dengan bermacam-macam cara, diantaranya dengan memberi gelar yang buruk,mengambil alat-alat tulis teman tanpa izin terlebih dahulu, memanggil nama orang tua dan lainnya yang tidak disenangi oleh siswa.

Jika seorang siswa dipanggil oleh temannya dengan panggilan yang tidak disenangi, maka teman lainnya akan selalu memanggil dengan nama itu karena merasa hal itu hanya sebagai candaan dan guruan saja yang tidak akan punya pengaruh apa-apa. Tetapi lain halnya bagi si korban, penindasan yang dialaminya akan membawa pengaruh kepada sikap dan mentalnya untuk masa yang akan datang.etapi lain halnya bagi si korban, penindasan yang dialaminya akan membawa pengaruh kepada sikap dan mentalnya untuk masa yang akan datang.

Menghadapi masalah seperti ini di sekolah, guru sebagai orang yang pertama yang menjadi tempat aduan bagi siswa harus menuntaskan masalah tersebut dengan cepat dan benar. Jangan sampai guru mengabaikan hal itu karena menganggap tidak penting, tetapi perlu diusut tuntas sampai selesai. Salah satu cara yang dilakukan guru adalah dengan memanggil siswa yang membulli dan yang kena bulli temannya.

Memanggil siswa yang bermasalah ke kantor dan menanyakn secara jelas pokok masalahnya.Guru bisa memberikan solusi terhadap masalah siswa sesuai dengan perkembangannya.Salah satu kasus di sekolah adalah ketika jam istirahat siswa terlihat telah bergumul berkelahi dan teman-temannya yang lain sibuk melerai dan ada sebahagian yang melaporkannya ke kantor.

Setelah siswa yang berkelahi dipanggil ke kantor guru menginterogasi permasalahan dari kedua belah pihak. Rupanya pokok permasalahannya adalah karena salah satu siswa memanggil nama orang tua siswa lainnya. Siswa ini tidak terima nama orang tuanya dipanggil dan diikuti ejekan dan cemoohan dari teman lainnya,sehingga ia membalas dengan memberikan pukulan kepada temannya yang memulai memanggil nama orang tuanya.

Karena tidak senang mendapat pukulan temannya ia balas memukul kembali sehingga terjadilah perkelahian. Setiap dipisahkan oleh temannya ia selalu kembali memukul temannya karena merasa belum puas.Setelah selesai menanyakn poko permasalahannya, guru berusaha mendamaikan dengan memberi nasehat kepada pembulli dan segera meminta maaf agar jangan diulang kembali. Tetapi hal itu tidak mudah. Mereka masing-masing tidak mau mengulurkan tangan karena masing-masing merasa benar. Yang satu merasa benar karena ia membela nama orang tuanya dan yang lain merasa benar karena ia korban pemukulan.

Setelah diberi pengertian dan nasehat tidak juga selesai, maka guru mengambil sehelai kertas HVS dan meletakkannya di lantai. Keduanya disuruh untuk berdiri di atas kertas itu dan tidak boleh ada satu kakipun yang terlepas dari atas kertas, jika terlepas maka dia akan disuruh lebih lama lagi untuk berdiri di atas kertas itu. Mereka terlihat berusaha agar jangan sampai terlepas tetapi kertas yang kecil memaksa mereka untuk berpegangan kalau tidak ingin keluar dari kertas sehingga waktunya lebih lama lagi.

Lama kelamaan mereka harus berpelukan agar bisa tetap berdiri di atas kertas. Karena berpelukan mereka terayun-ayun sehingga satu sama lain saling berpegangan lebih erat dan mereka sama-sama tersenyum,karena mereka tidak akan kuat tanpa dibantu oleh teman lainnya. Guru membiarkan lebih lama sampai mereka berpelukan dan saling menguatkan. Setelah mereka saling tersenyum barulah guru membolehkan keduanya untuk turun dari kertas dan mengulang kembali untuk segera memberi maaf, tanpa segan keduanya saling mengulurkan tangan untuk meminta maaf karena beban masalah mereka telah lepas dan saling berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Setekah itu guru menyuruh mereka kembali ke kelas.

Cara menyelesaikan masalah antara siswa bisa diterapkan guru seperti di atas, hal ini sudah diterapkan bagi siswa MI dan berjenis kelamin sama yaitu sama-sama laki-laki atau sama-sama perempuan. Mungkin tidak bisa diterapkan bagi siswa yang berjenis kelamin berbeda. Hal ini dilakukan agar mereka tidak menyimpan dendam dan terjalin susana harmonis antar sesama teman. Semoga bermanfaat bagi guru-guru lain.

Penulis :

Nama : Ikrimah,M.Pd

Tempat/Tanggal lahir : Padang / 23 Desember 1973

Jabatan : Koordinator Bidang Kurikulum

Instansi : MIN 4 Kota Padang

E Mail : [email protected]

Nomor WA : 082174421012

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

11 Aug
Balas



search

New Post