ILA MAYA SUPRAPTI

Perbarui semangat, membuka diri dan selalu menyaring informasi dengan bijak...

Selengkapnya
Navigasi Web
BANGGA BUKAN JUARA

BANGGA BUKAN JUARA

Dalam setiap benak orang tua pasti tersimpan harapan besar agar anak-anaknya menjadi yang terbai

Bahkan tak terkalahkan. Kalau bisa disemua bidang. Sebagai orang tua kita cenderung "rakus". Tak mau anak-anak kita nomor dua. Anak kita juga yang paling ganteng atau cantik dibanding yang lain. Hingga saking narsisnya kita sebagai orang tua, semua fasilitas nomor satu yang bisa kita berikan, hanya untuk anak kita.

Pernah terpikir jika anak kita nomor dua atau bahkan nomor buncit? Jika belum, bayangkan saja jika mampu. Dan yakinlah, banyak diantara kita yang tak mau membayangkan jika anak kita nomor setelah 1. Bahkan urusan remeh temehpun tak mau kalah. Yang jago makanlah, jago tidur, jago bantu ibu, jago bersihkan kamar sendiri, dan sebagainya.

Tiap orang tua memiliki prioritas masing-masing tentang anaknya. Ada yang memprioritaskan pengetahuan, keterampilan dan sikap diri. Masing-masing dipengaruhi oleh lingkungan dan informasi yang terserap oleh orang tua. Bagi orang tua yang hidup dalam lingkungan yang penuh kompetisi, cenderung mengarahkan anknya pada bidang pengetahuan atau keterampilan. Namun bagi orang tua yang hidup dalam lingkungan spiritual yang kuat cenderung mementingkan kemampuan sikap diri anak.

Namun dalam kenyataannya, sepintar apapun anak kita secara pengetahuan dan keterampilan tanpa disertai sikap yang baik, ia lebih banyak akan mengalami kegagalan dalam hidupnya. Itulah mengapa juara tak selalu sukses dalam hidupnya. Baik secara materi maupun sosialnya.

Juara lebih sebagai beban dalam hidup. Bahwa segala sesuatu di sekitarnya haruslah serba juara. Sehingga ia sering membatasi diri dari sekitarnya. Membatasi kemampuannya hanya pada yang terlihat mata saja. Membatasi diri dari makna hidup tentang roda yang berputar. Tentang orang-orang yang kurang darinya atau malah lebih baik lagi. Ada baiknya kita mengubah mindset kita tentang anak-anak kita. Agar mereka tidak terbelenggu status yang tak selamanya mereka sandang. Mereka harus disadarkan bahwa kehidupan tak selamanya seputih awan yang tak ternoda sama sekali. Kehidupan itu seperti kertas yang ada kalanya harus kotor karena tulisan.

Penerimaan kita terhadap kekurangan anak akan membuat mereka bahagia menikmati proses hidup menjadi manusia dewasa. Tekankan sikap-sikap positif dalam diri mereka. Karena dalam kehidupan yang sebenarnya, sikap-sikap positif akan selalu menjadi hal yang disebut sebagai keberuntungan. Keberuntungan bukan hal gaib. Melainkan kumpulan sikap-sikap positif yang kita pupuk sehingga membantu kita melompat lebih jauh lagi.

Nikmatilah kekonyolan mereka. Karena tidak setiap saat kita merasakannya. Tanggapilah dengan biajak pertanyaan-pertanyaan mereka yang kita anggap bodoh, karena pertanyaan-pertanyaan itu terkadang mengarahkan kita menjadi manusia lebih baik dan bijak.

Bagi orang tua yang mengutamakan jura sebagai bagian dari kehidupan anak kalian, sadarlah. Mereka bukan robot yang harus mengikuti perintah pembuat program. Anak-anak kita adalah amanah. Bukan milik kita. Mereka tanggung jawab kita sebelum mereka atau kita mendapat panggilan-Nya.

Saya bangga anak saya bukan juara. Tapi peka dan penuh kasih sayang. Selalu memberikan pujian pada masakan yang saya buat walau rasanya berantakan. Sangat suka pelukan dan selalu berkata bahwa kulit saya halus seperti belut.

Karena dia juga berkata "Aufa bahagia jadi anak Ibu"

Kraksaan, 28 Agustus 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maaf, ini belum selesai. salah klik. Harusnya Draft :-)

28 Aug
Balas

Anak didik saya jg bangga tidak jadi juara. Setiap saya minta maju ke depan kelas semua pilih bukan yang pertama.

28 Aug
Balas

Setuju Bu Ila

28 Aug
Balas



search

New Post