ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENINGKATKAN  KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL

LAPORAN STUDI KASUS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI SAMBONGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DI Susun oleh :

ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

NIP.19910628 202321 1 009

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PPG DALJAB ANGKATAN III TAHUN 2023/2024

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

STUDI KASUS

3.1 DISKRIPSI

Studi kasus yang akan dilaksanakan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007:1.4).

Desain yang digunakan didalam penilitian tindakan kelas ini adalah desain yang dikemukakakan oleh Arikunto. Menurut Arikunto (2009: 20), ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut akan membentuk sebuah siklus, jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus tergantung pada masih atau tidaknya tindakan tersebut diperlukan, selain itu juga tergantung pada permasalahan pembelajaran yang perlu dipecahkan.

Studi Kasus ini merupakan suatu pencermatan kegiatan yang sengaja dilaksanakan dalam sebuah kelas yang sama, dilakukan oleh guru secara kolaborasi dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui pendekatan penelitian tindakan kelas ini permasalahan yang dirasakan dan ditmukan oleh guru dan siswa dapat dicarikan solusinya. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam Studi Kasus ini membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi masalah mungkin diperlukan lebih dari satu siklus, siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan.

Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Suharsimi Arikunto, (2009: 16)

Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan seperti dibawah ini :

Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan mengenai apa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama penelitian berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan implementasi atau penerapan isi rancangan yang sudah sudah disusun dalam tahap perencanaan.

Dalam hal ini, peneliti harus ingat dan selalu menaati apa yang sudah disusun pada tahap perencanaan.

Pengamatan

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

Refleksi

Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan setelah peneliti selesai melakukan tindakan dan dilakukan bersama dengan observer. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

3.2 Subjek Penelitian

Sebagai subyek yang diteliti adalah dari siswa kelas IV SD Sambonganyar dengan jumlah total 26 orang yang terdiri atas 19 orang siswa laki - laki dan 7 orang siswa perempuan.

3.3 Objek Penelitian

Belum tercapainya hasil belajar siswa dalam pembelajaran guling depan pada kelas IV SD Negeri Sambonganyar

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan melalui dua siklus:

Siklus I : Senin, 5 November 2023

Siklus II : Kamis, 27 Januari 2024

3.5 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas diaksanakan di SD Negeri Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dikumpulkan dengan cara melakukan tes praktek (unjuk kerja) yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran.

3.7 Intrumen Pengumpulan Data

Intrumen Tes

Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan (suharsimi arikunto:1995:51).

Tabel 1. Lembar Pedoman Penilaian Tes Praktek (Unjuk Kerja)

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

2

Keterangan:

KKM : 70

L : Lulus

TL : Tidak Lulus

Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik pelaksanaan tindakan kelas. Berupa foto - foto dan video kegiatan siswa selama proses pembelajaran

3.8 Analisis Data

Data dalam penelitian ini berupa data-data dalam bentuk lembar observasi untuk guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Data yang sudah diperoleh kemudian dipaparkan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut Daryanto (2011 : 191-192) deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus. Analisis dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

a) Ketuntasan Belajar Secara Individual

P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar

Σ = Jumlah

b) Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar

Σ = Jumlah

3.9 Rencana Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah satu putaran siklus. Adapun proses pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan merupakan suatu tindakan yang dikerjakan sebelum pelaksanaan penelitian guna menyusun mengenai hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan didalam suatu penelitian. Pada tahap perencanaan ini, peneliti meminta teman sejawat yang untuk membantu sebagai kolabolator selama tindakan berlangsung. Langkah - langkah yang dilakukan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama observer, mengidentifikasi masalah pembelajaran penjas yang terjadi.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

3) Mempersiapkan materi pelajaran serta fasilitas dan sarana yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa untuk mengetahui kondisi berlangsungnya proses pembelajaran.

5) Menyusun alat evaluasi, dan tes.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan dan mempraktikkan teknik guling depan sesuai dengan video. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan-tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan dibubarkan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian dijadikan sebagai awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

d. Refleksi

Pada bagian refleksi di lakukan analisis data mengenai proses, masalah, kekurangan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang sudah dilaksanakan, dan mengetahui keefektifan media video pada pembelajaran senam guling depan, serta mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, apakah telah terjadi peningkatan atau belum. Setelah itu disimpulkan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I merupakan pedoman untuk tindakan pada siklus II. Peneliti melakukan penyempurnaan dan merencanakan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. melakukan tindakan pada siklus II

yaitu :

1) Identifikasi hal hal yang memerlukan perbaikan berdasarkan observasi pada siklus I.

2) Menentukan langkah langkah perbaikan yang ditentukan dalam RPP dengan alat bantu gymball.

3) Menyiapkan materi pelajaran.

4) Menyusun pedoman pengamatan pembelajaran.

5) Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, kekurangan dan kelemahan yang menjadi hambatan dalam siklus I diperbaiki pada siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran senam guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan yang benar dan video pelaksanaan penilaian gerak guling depan pada siklus I, setelah itu siswa – siswi memperaktekkan gerak kayang dengan tepat. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan-tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan siswa di dibubarkan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian akan dijadikan awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

d. Refleksi

Pada tahap ini diawali dengan diskusi antara pelaksana tindakan dengan kolaborator untuk membahas tentang hasil observasi dan tes siswa pada siklus II. Kegiatan ini untuk menemukan kekurangan dan kelebihan pada pelaksanaan siklus II. Dalam siklus II ini diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat di pecahkan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar, aktivitas belajar siswa meningkat, dan kemampuan siswa juga meningkat, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar senam lantai tanpa alat yaitu gerakan kayang pada aspek nilai keterampilan melalui alat batu gymball pada kelas IV SD Negeri Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah. Data penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa tersebut disajikan dalam dua siklus sebagai berikut:

1. Siklus I

Pembelajaran senam lantai gerakan kayang dengan menggunakan alat bantu gymball pada siklus I adalah perkenalan adalah perkenalan teknik dasar kayang yang meliputi: 1) Memperhatikan video, 2) Mempraktikkan gerak kayang sesuai dengan tayangan video, 3) Mempraktikkan gerakan kayang denga bantuan gymball

Tindakan siklus I dilaksanakan pada Senin, 2 Januari dalam satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Dari hasil pengamatan guru / peneliti di peroleh data nilai keterampilan gerak guling depan siswa kelas IV sebagai berikut:

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

A. Kharim M.

3

4

2

9

90

L

2

A. Chusainil A’la

3

4

3

10

90

L

3

Afifah

3

3

3

9

90

L

4

A. Khafa Zain

2

2

2

6

60

TL

5

Ahmad Nur Safi’i

2

2

2

6

60

TL

6

Alexa

3

3

3

9

90

L

7

Alifa Lailatul

2

2

2

6

60

TL

8

Alifa Rahma

3

4

3

10

90

L

9

Andik Firmansyah

2

2

2

6

60

TL

10

Annisa Nur Fitriyah

2

3

3

8

80

L

11

Aulia Izzatunnisa

2

2

2

6

60

TL

12

Barra Naufal Mirzano

3

4

3

10

90

L

13

Diah Adellia Rahma

1

2

2

5

50

TL

14

Dona Lilin Herleyna

2

2

2

6

60

TL

15

Durrotun Nafisah

3

3

1

7

70

L

16

Fahriza Alifka Putra

3

3

2

8

80

L

17

Fauzan Al Ansori

2

3

3

8

80

L

18

Hani Luthfia Mayang

3

3

2

8

80

L

19

Khanza Zhafira S.

3

3

2

8

80

L

20

Maharani

2

3

3

8

80

L

21

Marlita

2

2

2

6

60

TL

22

M. Affan Fawwas A

2

3

2

7

70

L

23

Muh. Al Hafizi

3

3

1

7

70

L

24

Muh. Syatar

3

4

2

9

90

L

25

Nafisha Kirana A

2

3

2

7

70

L

26

Pierlo Tossy Jovant

2

3

3

8

80

L

27

Putri Nazhifah

2

2

2

6

60

TL

28

Revaldo Wahyu

2

2

2

6

60

TL

Jumlah Ketuntasan: 18

Prosentase Ketuntasan: 58,82%

Hasil senam lantai guling guling depan siswa kelas IV setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dalam ketuntasan belajar sebesar 58,82%

2. Siklus II

Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti / guru menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rbu, 28 Januari, pada saat pelaksanaan siklus II peneliti atau guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik, pada saat kegiatan inti peneliti / guru menampilkan dua video, yang pertama video pelaksanaan penilaian keterampilan pada siklus I dan setelah itu peneliti / guru menampilkan kembali video gerak kayang dengan bantuan gymball yang benar.

Pada akhir kegiatan inti peneliti / guru melakukan observasi / penilaian gerak kayang untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran senam gerak kayang dengan alat bantu gymball.

Dari hasil observasi / penilaian yang dilakukan peneliti / guru selama proses pembelajaran menunjukkan perubahan hasil belajar siswa ke arah yang positif. Berikut ini data nilai keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar pada siklus II:

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

A. Kharim M.

2

3

3

8

80

L

2

A. Chusainil A’la

3

3

3

9

90

L

3

Afifah

3

3

3

9

90

L

4

A. Khafa Zain

2

3

2

7

70

L

5

Ahmad Nur Safi’i

2

3

2

7

60

L

6

Alexa

3

4

3

10

100

L

7

Alifa Lailatul

2

2

3

7

60

L

8

Alifa Rahma

3

4

3

10

100

L

9

Andik Firmansyah

2

2

2

6

60

TL

10

Annisa Nur Fitriyah

2

3

3

8

80

L

11

Aulia Izzatunnisa

2

2

2

6

60

TL

12

Barra Naufal Mirzano

3

4

3

10

100

L

13

Diah Adellia Rahma

2

2

2

6

60

TL

14

Dona Lilin Herleyna

2

2

2

6

60

TL

15

Durrotun Nafisah

2

3

3

8

80

L

16

Fahriza Alifka Putra

3

3

2

8

80

L

17

Fauzan Al Ansori

2

3

3

8

80

L

18

Hani Luthfia Mayang

3

3

3

9

90

L

19

Khanza Zhafira S

3

3

2

8

80

L

20

Maharani

3

3

3

9

90

L

21

Marlita

2

3

3

8

80

L

22

M. Affan Fawwas Al

3

3

3

9

90

L

23

Muh. Al Hafizi

3

3

1

7

70

L

24

Muh. Syatar

3

4

3

10

100

L

25

Nafisha Kirana A.

2

3

2

7

70

L

26

Pierlo Tossy Jovant

3

3

3

9

90

L

27

Putri Nazhifah

2

2

2

6

60

TL

28

Revaldo Wahyu

2

3

3

8

80

L

Jumlah Ketuntasan: 23

Prosentase Ketuntasan: 73,53%

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi pada siklus II hasil kegiatan siswa dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Nilai keterampilan dalam materi senam lantai kayang siswa IV SD Negeri Sambonganyar setelah dilakukan tindakan II menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 75,53% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah, yaitu 70

2. Dari 28 siswa kelas IV, 23 siswa mencapai kriteria tuntas, dan 5 siswa tidak tuntas.

4.2 Pembahasan

Pada saat pra penelitian tingkat ketuntasan kelulusan gerak guling depan pada aspek psikomotor hanya sebesar 50,06 % dengan rincian dari 28 siswa, 18 siswa dinyatakan lulus dan 10 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yaitu 70.

Setelah diberi tindakan pada siklus I berupa metode belajar guling depan dengan media audio visual, tingkat ketuntasan siswa meningkat sebesar 58,82 %, dengan rincian dari 28 siswa, 18 siswa dinyatakan lulus dan 10 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yaitu 70. Ada peningkatan prosentase kelulusan dari sebelum diambil tindakan dan setelah diambil tindakan pada siklus I sebesar 11,76 %.

Pada tindakan siklus II, ada peningkatan prosentase kelulusan sebesar 75,53%, dengan rincian dari 28 siswa, 23 dinyatakan lulus dan 5 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Berikut ini tabel perbandingan ketuntasan belajar aspek psikomotor (keterampilan) senam lantai gerak guling depan:

No

Nama

Awal

Siklus I

Siklus II

1

A. Kharim M.

80

90

80

2

A. Chusainil A’la

80

100

90

3

Afifah

80

90

90

4

A. Khafa Zain

60

60

70

5

Ahmad Nur Safi’i

60

60

60

6

Alexa

90

90

100

7

Alifa Lailatul

60

60

60

8

Alifa Rahma

100

100

100

9

Andik Firmansyah

60

60

60

10

Annisa Nur Fitriyah

80

80

80

11

Aulia Izzatunnisa

60

60

60

12

Barra Naufal Mirzano

90

100

100

13

Diah Adellia Rahma

50

50

60

14

Dona Lilin Herleyna

60

60

60

15

Durrotun Nafisah

60

70

80

16

Fahriza Alifka Putra

80

80

80

17

Fauzan Al Ansori

80

80

80

18

Hani Luthfia Mayang

80

80

90

19

Khanza Zhafira S

80

80

80

20

Maharani

80

80

90

21

Marlita

60

60

80

22

M. Affan Fawwas Al

70

70

90

23

Muh. Al Hafizi

60

70

70

24

Muh. Syatar

90

90

100

25

Nafisha Kirana A.

60

70

70

26

Pierlo Tossy Jovant

-

80

90

27

Putri Nazhifah

50

60

60

28

Revaldo Wahyu

60

60

80

Prosentase Kelulusan

47,06%

58,82%

73,53 %

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang penerapan media pembelajaran audio-visual dalam meningkatkan hasil belajar senam lantai pada siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2023/2024 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan kegiatan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, menghasilkan kesimpulan bahwa dengan penerapan media alat bantu gymball dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan kayang siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2022/2023, Hal tersebut dikarenakan:

Keberanian siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2023/2024 dalam melakukan gerak kayang mengalami peningkatan setelah Penerapan media pembelajaran dengan alat bantu gymball. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif di antara para siswa. Aktivitas belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang serta antusias dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar senam lantai kayang pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 58,82% atau 18 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 73,53% atau sejumlah 23 siswa.

5.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar, khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) maka dapat disampaikan saran-saran:

Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian motivasi dan keaktifan siswa akan meningkat pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode dan media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan media pembelajaran gymball hendaknya mencoba teknik tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasannya dan belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk berlatih untuk mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post