ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI SAMBONGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Visi :

“Membangun Peserta Didik yang Bertaqwa, Berilmu, Terampil, Mandiri, dan Berbudi Pekerti Luhur”

Oleh:

Ilhas Nur Taufik, S.Pd.

NIP.

SD NEGERI SAMBONGANYAR

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN BLORA

Tahun 2024

BAB I

HALAMAN PENGESAHAN

Judul PTK :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI SAMBONGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Karya Tulis Ilmiah ini ditulis oleh :

Nama : Ilhas Nur Taufik, S.Pd.

NIP : 199106282023211009

Pangkat / Golongan : IX

Instansi : SD Negeri Sambonganyar

Blora,05 November 2023

Kepala Sekolah

SUKARJAN, S.Pd.SD

NIP.19870623 201001 1 005

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN MEDIA BANTUAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI SAMBONGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai keterampilan senam lantai guling depan pada siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun pelajaran 2023/2024, dimana pada saat pra penelitian dilakukan 18 siswa dinyatakan belum tuntas dan 16 siswa dinyatakan tuntas pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan guling depan (roll depan) siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun pelajaran 2023/2024, setelah dibantu dengan bantuan gymball. Hasil analisis kelulusan nilai ketrampilan pada saat pra penelitian adalah sebesar 47,06% atau 16 siswa dinyatakan tuntas belajar, pada saat siklus 1 tingkat ketuntasan nilai keterampilan guling depan adalah 58,82% atau 19 siswa dinyatakan tuntas, dan pada saat siklus II tingkat ketuntasan nilai keterampilan guling depan adalah 73,53% atau sejumlah 25 siswa dinyatakan tuntas.

Simpulan penelitian ini adalah bantuan gymball dapat meningkatkan nilai keterampilan kayang siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun pelajaran 2023/2024.

Kata kunci : Kayang, Bantuan Gumball

MOTTO

Iklas, Sabar dan Bersukur dalam keadaan apapun”

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas berkat limpahan rahmat–Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “MENINGKATKAN NILAI KETERAMPILAN SENAM LANTAI KAYANG DENGAN BANTUAN GYMBALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBONGANYAR TAHUN PELAJARAN 2023/2024”

Penyusunan karya tulis ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesuksesan proses belajar mengajar di SD Negeri Sambonganyar. Kami menyadari bahwa selesainya karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Kepala Sekolah SD Negeri Sambonganyar Rekan – rekan guru di SD Negeri Sambonganyar Rekan guru PJOK di Kecamatan Ngawen Siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun pelajaran 2023/2024 Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya.

Blora, 05 November 2023

Ilhas Nur Taufik, S.Pd

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...

ABSTRAK …………………………………………………………………..

MOTTO ……………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………….

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………...

1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………

1.4 Rumusana Masalah …………………………………………………

1.5 Tujuan Penelitian …………………………………………………...

1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………….

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………

2.1 Pengertian Belajar …………………………………………………..

2.2 Pengertian Hasil Belajar …………………………………………….

2.3 Senam Lantai ………………………………………………………..

2.4 Guling Depan ……………………………………………………….

2.5 Media Audio Visual ………………………………………………...

2.6 SD Negeri 4 Bulungan ....…………………………………………...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………

3.1 Desain Penelitian ……………………………………………………

3.2 Subjek Penelitian ……………………………………………………

3.3 Objek Penelitian …………………………………………………….

3.4 Waktu Penelitian ……………………………………………………

3.5 Lokasi Penelitian ……………………………………………………

3.6 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….

3.7 Instrumen Pengumpulan Data ………………………………………

3.8 Analisis Data ………………………………………………………..

3.9 Rencana Penelitian ………………………………………………….

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….

4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………..

4.2 Pembahasan …………………………………………………………

BAB V PENUTUP ………………………………………………………….

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………

5.2 Saran ………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

LAMPIRAN – LAMPIRAN ……………………………………………….

Lampiran 1. RPP Pra Siklus ……………………………………………

Lampiran 2. RPP Siklus 1 ………………………………………………

Lampiran 3. Foto – Foto Pelaksanaan Siklus 1…………………………

Lampiran 4. RPP Siklus 2 ………………………………………………

Lampiran 5. Foto – Foto Pelaksanaan Siklus 2 ……...…………………

Lampiran 6. Hasil Penelitian ..............….………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

1

1

4

4

4

5

5

6

6

7

9

10

12

12

14

14

16

17

17

17

17

17

18

19

25

25

28

32

32

33

35

36

37

43

48

49

55

56

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikirkritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktvitas jasmani dan olahraga. Hal ini sesuai dengan pendapat Toho Cholik Mutohir & Rusli Lutan (2001: 2) bahwa: Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikanyang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan sebagai salah satu sub-sistem pendidikan yang berperan yang penting dalam mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan tunggal yang cakupannya cukup luas. Sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani, maka di dalam kurikulum pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang olahraga. Namun demikian materi yang diajarkan dalam pendidikan jasmani didasarkan pada tingkat jenjang pendidikan masing-masing. Ini artinya, materi pendidikan jasmani antara jenjang pendidikan paling bawah (Sekolah Dasar) berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama ( SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Kejuruan (SMK).

Cabang olahraga yang menjadi salah satu materi yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama adalah senam lantai. Pengertian senam lantai di kutip dari buku guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas V (2017:290) adalah satu dari rumpun senam yang gerakan – gerakan latihannya dilakukan di lantai atau matras. Senam lantai disebut juga dengan istilah pembelajaran bebas, oleh karena tidak mempergunakan benda – benda atau perkakas lain pada saat menjalankannya.

Materi senam lantai untuk tingkat Sekolah Dasar Kelas IV adalah mempelajari gerakan kayang. Pembelajaran kayang termasuk salah satu materi materi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan yang kurang diminati oleh siswa khususnya siswa putri. Kurangnya antusias siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya penyajian materi yang kurang variatif, sehingga menyebabkan siswa malas mengikutinya.

Dalam memberikan materi ajar seorang pendidik atau seorang guru dituntut untuk kreatif dan berinovatif agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang diharapkan. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa dan materi pembelajaran tak terkecuali dalam mengajar penjas di sekolah.

Berkembangnya teknologi komunikasi belakangan ini telah mendorong perubahan yang besar tentang cara-cara berkomunikasi. Semisal, dengan adanya internet kita bisa mengirim dan menerima pesan baik berupa tekstual, gambar maupun audiovisual dari manapun dan kapan pun. Dengan kemajuan teknologi komunikasi akan mendorong perubahan bagaimana cara-cara mengajar dan pembelajaran itu dilakukan. Sebagai bagian teknologi komunikasi, multimedia misalnya telah memberikan perubahan penting dalam sistem pendidikan dan memberikan dampak dalam cara guru mengkomunikasikan informasi kepada muridnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah tidak bisa lepas dari kurikulum yang berlaku saat ini di Indonesia yaitu kurikulum 2013, dimana dalam penilaian kurikulum 2013 salah satu aspek penilaian berupa penilaian psikomotor / keterampilan. Data yang diperoleh di SD Negeri Sambonganyar, kelas IV dari 26 siswa pada saat pra penelitian pelaksanaan guling depan mendapatkan hasil dibawah kriteria ketuntasan yaitu 70 yang telah ditentukan sekolah ada 10 siswa yang dinyatakan belum tuntas, sisanya 16 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar.

Kesulitan yang sering dialami siswa pada gerakan kayang di antaranya, tidak dapat melentingkan badan kebelakang, dari gerakan kayang tidak bisa diakhiri dengan sempurna, badan tidak dapat kembali berdiri dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukan proses pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat pembelajaran serta masih kurangnya media pembelajaran dan modifikasi alat pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Akan tetapi para siswa di sini berani melakukan gerakan kayang setelah diberi contoh gambar dan gerakan kayang.

Dari permasalahan di atas maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan berbantukan media pembelajaran gymball untuk mempermudah gerakan pada siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar dengan judul Meningkatkan Keterampilan Dasar Senam Lantai Kayang Dengan Bantuan Gymball Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambonganyar Tahun Pelajaran 2023 – 2024”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diketahui permasalahan sebagai berikut:

a) Masih rendahnya nilai keterampilan pendidikan jasmani khususnya pada materi senam lantai kayang kelas IV di SD Negeri Sambonganyar tahun Pelajaran 2023/2024?

b) Apakah ada peningkatan nilai keterampilan senam lantai kayang dengan bantuan Gymball pada siswa kelas IV di SD Negeri Sambonganyar Tahun Pelajaran 2023/2024?

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu meluas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, maka hanya dibahas pada masalah peningkatan nilai keterampilan senam lantai kayang dengan bantuan gymball pada siswa kelas IV di SD Negeri Sambonganyar Tahun Pelajaran 2023/2024.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah bantuan gymball dapat meningkatkan nilai keterampilan senam lantai kayang pada siswa IV di SD Negeri Sambonganyar Tahun Pelajaran 2023/2024?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini meningkatkan keterampilan guru menyajikan materi senam lantai kayang dengan bantuan gymball

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan nilai keterampilan senam lantai kayang dengan bantuan gymball pada siswa kelas IV di SD Negeri Sambonganyar tahun Pelajaran 2023/2024.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

a) Bagi siswa, agar dapat memotivasi siswa dalam belajar senam lantai kayang khususnya siswa putri sehingga hasil belajarnya juga meningkat.

b) Bagi guru, dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kinerja guru, dengan menerapkan alat bantu gymball dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

c) Bagi sekolah, sebagai masukan untuk perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan diharapkan oleh sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktVIitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologi, konsep tentang belajar banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi. Gagne dan Berliner (1983:252). Menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah prilakunya karena hasil pengalaman. Morgan (1986:140). Menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman. Slavin (1994:152). Menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Menurut Aunurrahman (2010.35) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar menurut Mahmud (2010. 61) adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari yang tidak bisa menjadi bisa dan tidak tahu menjadi tahu. Dimana perubahan tersebut disebabkan adanya suatu pengalaman. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas perubahan tingkah laku sesorang. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Belajar adalah tanggung jawab masing-masing individu, sebab hasil belajar adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang di dapat dari orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya tergantung Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari yang tidak bisa menjadi bisa dan tidak tahu menjadi tahu. Dimana perubahan tersebut disebabkan adanya suatu pengalaman. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas perubahan tingkah laku sesorang. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Belajar adalah tanggung jawab masing-masing individu, sebab hasil belajar adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang di dapat dari orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan kondisi serta kemampuan seseorang.

2.2 Pengertian Hasil Belajar

Abdurrahman dalam Jihad dan Haris (2009: 14) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap.

Menurut Hamalik (2008: 54) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Sedangkan menurut Juliah dalam Jihad dan Haris (2009: 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai suatu akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak di bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (sikap), dan bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan bertindak) setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2009: 49).

Menurut Horward Kingsley dalam Sudjana (2005: 45) hasil belajar terbagi dari tiga macam, yakni: a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita

Dari uraian di atas maka bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah hasil perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris akibat proses kegiatan belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.

Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut sekaligus cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Selain mengukur hasil belajar, penilaian dapat juga ditujukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Oleh karena itu, kemajuan prestasi belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2.3 Senam Lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercises, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Bentuk-bentuk latihannya juga merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat).

Di dalam mempelajari / berlatih senam, seseorang tidak bisa langsung belajar / berlatih gerakan-gerakan yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Untuk itu belajar / berlatih senam harus diawali dari dasar atau tingkat yang mudah, baru kemudian semakin meningkat kearah gerakan yang sukar (tingkat kesulitan tinggi).

2.4 Kayang

Menurut Muhajir (2003:149-151), Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang dan membusur, bertumpu pada kedua tangan, dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutut lurus.

Pengertian Kayang adalah salah satu gerakan senam lantai yang menitik beratkan tumpuan pada tangan dan kaki secara bersamaan. Tubuh berbaring telentang, bertumpu pada tangan dan kaki dengan siku dan lutut lurus, adalah ciri postur kayang. Gerakan kayang mirip seperti roda yang tidak bergerak. Sehingga, tak heran jika nama lain adalah wheel pose atau upward bow pose dalam Bahasa Inggris. Baca juga: Manfaat Senam Lantai Selain itu, nama lain kayang adalah Urdva Dhanurasana dalam Bahasa Sansekerta. Bentuk roda yang dihasilkan kayang terlihat ketika mengangkat perut ke atas sementara kedua kaki dan tangan menjadi tumpuan di bawah. Cara Melakukan Kayang Lihat Foto Ilustrasi gerak sikap kayang dalam senam lantai(kemdikbud).

Cara melakukan kayang ada 2 cara, yakni dengan bantuan teman atau dilakukan secara mandiri. Kemudian dalam melakukan kayang secara mandiri terbagi lagi menjadi dua cara, yaitu awalan posisi berdiri dan telentang :

1. Bantuan :

a. Teman sejawat

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Teman berada di depan atau di samping Anda Satu atau dua tangan teman berada di pinggul belakang Anda untuk siap-siap menahan Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Lepaskan bantuan teman.

b. Tembok

Cara melakukan gerakan kayang dengan posisi berdiri bagi pemula, disarankan untuk memulainya dengan posisi berdiri dan menggunakan bantuan tembok untuk mendukung tubuh.

2. Secara mandiri :

a. Awalan telentang

Posisi tidur telentang dengan kedua telapak tangan berada di samping telinga Posisikan telapak tangan menghadap ke bawah dan ujung jari mengarah ke kaki Posisi kaki menekuk, tumit belakang kaki menyentuh bokong Angkat sekuat tenaga perut ke atas dengan bantuan tangan dan kaki Tarik kaki ke arah tangan agar membantu perut ke atas.

b. Awalan berdiri

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang dan jangan sampai menekuk Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman.

2.5 Gymball

Hamalik dalam Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Menurut Arsyad (2005: 7) media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Tetapi ada sedikit perbedaan penggunaan istilah media dan alat bantu. Media adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, dan alat bantu (peraga) digunakan untuk membantu proses pembelajaran agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih konkret/jelas karena ada model atau replika yang dapat diamati siswa sehingga mudah diterima atau dipahami peserta didik. Proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Alat bantu yang digunakan berupa bola senam (gymball) yang terbuat dari karet lentur namun sangat kuat, sehingga tidak mudah meletus bila mendapatkan tekanan Spesifikasi:

a. Bola gymball terbuat dari bahan lembut dan lentur.

b. Diameter bola 18-20 cm.

c. Berat bola 400-420 gram.

d. Permukaan bola glossy dan lengket (tidak licin). Keuntungan alat bantu ini memudahkan guru untuk mengevaluasi gerakan kayang dalam pembelajaran senam lantai. Diharapkan dengan bantuan alat bola senam (gymball) ini siswa akan termotivasi untuk melakukan kayang dan mempraktikkan teknik dasar gerakan yang sedang diajarkan dengan benar.

2.6 SD Negeri Sambonganyar

SD Negeri Sambonganyar adalah sekolah yang terletak di jalan Raya Blora – Purwodadi, Km. 14, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berdiri dan beroperasi pada tahun 1970. Pada tahun pelajaran 2022/2023 SD Negeri Sambonganyar memiliki 178 (Seratus tujuh puluh delapan ) peserta didik, dengan rincian sebagai berikut; kelas satu 28 siswa, kelas dua 34 siswa, kelas tiga 30 siswa, kelas empat 30 siswa, kelas lima 28 siswa, dan kelas enam 30 siswa. Pada saat ini SD Negeri Sambonganyar dipimpin oleh Bpk Sukarjan, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah, dan memiliki 1 guru PNS, empat guru PPPK, Tiga Guru Honorer dan satu penjaga sekolah.

BAB III

METODOLODI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007:1.4).

Desain yang digunakan didalam penilitian tindakan kelas ini adalah desain yang dikemukakakan oleh Arikunto. Menurut Arikunto (2009: 20), ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut akan membentuk sebuah siklus, jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus tergantung pada masih atau tidaknya tindakan tersebut diperlukan, selain itu juga tergantung pada permasalahan pembelajaran yang perlu dipecahkan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan kegiatan yang sengaja dilaksanakan dalam sebuah kelas yang sama, dilakukan oleh guru secara kolaborasi dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik. Penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui pendekatan penelitian tindakan kelas ini permasalahan yang dirasakan dan ditmukan oleh guru dan siswa dapat dicarikan solusinya. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi masalah mungkin diperlukan lebih dari satu siklus, siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan.

Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Suharsimi Arikunto, (2009: 16)

Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan seperti dibawah ini :

Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan mengenai apa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama penelitian berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan implementasi atau penerapan isi rancangan yang sudah sudah disusun dalam tahap perencanaan.

Dalam hal ini, peneliti harus ingat dan selalu menaati apa yang sudah disusun pada tahap perencanaan.

Pengamatan

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

Refleksi

Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan setelah peneliti selesai melakukan tindakan dan dilakukan bersama dengan observer. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

3.2 Subjek Penelitian

Sebagai subyek yang diteliti adalah dari siswa kelas IV SD Sambonganyar dengan jumlah total 26 orang yang terdiri atas 19 orang siswa laki - laki dan 7 orang siswa perempuan.

3.3 Objek Penelitian

Belum tercapainya hasil belajar siswa dalam pembelajaran guling depan pada kelas IV SD Negeri Sambonganyar

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan melalui dua siklus:

Siklus I : Senin, 5 November 2023

Siklus II : Senin, 25 Januari 2024

3.5 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas diaksanakan di SD Negeri Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dikumpulkan dengan cara melakukan tes praktek (unjuk kerja) yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran.

3.7 Intrumen Pengumpulan Data

Intrumen Tes

Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan (suharsimi arikunto:1995:51).

Tabel 1. Lembar Pedoman Penilaian Tes Praktek (Unjuk Kerja)

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

2

Keterangan:

KKM : 70

L : Lulus

TL : Tidak Lulus

Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik pelaksanaan tindakan kelas. Berupa foto - foto dan video kegiatan siswa selama proses pembelajaran

3.8 Analisis Data

Data dalam penelitian ini berupa data-data dalam bentuk lembar observasi untuk guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Data yang sudah diperoleh kemudian dipaparkan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menurut Daryanto (2011 : 191-192) deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus. Analisis dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

a) Ketuntasan Belajar Secara Individual

P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar

Σ = Jumlah

b) Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

P =

Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar

Σ = Jumlah

3.9 Rencana Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah satu putaran siklus. Adapun proses pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan merupakan suatu tindakan yang dikerjakan sebelum pelaksanaan penelitian guna menyusun mengenai hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan didalam suatu penelitian. Pada tahap perencanaan ini, peneliti meminta teman sejawat yang untuk membantu sebagai kolabolator selama tindakan berlangsung. Langkah - langkah yang dilakukan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama observer, mengidentifikasi masalah pembelajaran penjas yang terjadi.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

3) Mempersiapkan materi pelajaran serta fasilitas dan sarana yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa untuk mengetahui kondisi berlangsungnya proses pembelajaran.

5) Menyusun alat evaluasi, dan tes.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan dan mempraktikkan teknik guling depan sesuai dengan video. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan-tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan dibubarkan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian dijadikan sebagai awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

d. Refleksi

Pada bagian refleksi di lakukan analisis data mengenai proses, masalah, kekurangan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang sudah dilaksanakan, dan mengetahui keefektifan media video pada pembelajaran senam guling depan, serta mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, apakah telah terjadi peningkatan atau belum. Setelah itu disimpulkan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I merupakan pedoman untuk tindakan pada siklus II. Peneliti melakukan penyempurnaan dan merencanakan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. melakukan tindakan pada siklus II

yaitu :

1) Identifikasi hal hal yang memerlukan perbaikan berdasarkan observasi pada siklus I.

2) Menentukan langkah langkah perbaikan yang ditentukan dalam RPP dengan alat bantu gymball.

3) Menyiapkan materi pelajaran.

4) Menyusun pedoman pengamatan pembelajaran.

5) Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, kekurangan dan kelemahan yang menjadi hambatan dalam siklus I diperbaiki pada siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran senam guling depan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan sebelum kegiatan dimulai, yaitu saat guru mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran, mengabsen siswa, dan memberikan pemanasan. Mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Kegiatan inti dilakukan dengan memperhatikan video gerak guling depan yang benar dan video pelaksanaan penilaian gerak guling depan pada siklus I, setelah itu siswa – siswi memperaktekkan gerak kayang dengan tepat. Kegiatan akhir mengadakan tes evaluasi tahapan-tahapan guling depan. Kemudian ditutup dengan pendinginan dan siswa di dibubarkan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dalam keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mencatat hal-hal yang muncul akibat adanya tindakan. Hasil observasi kemudian akan dijadikan awal dalam kegiatan refleksi. Proses pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

d. Refleksi

Pada tahap ini diawali dengan diskusi antara pelaksana tindakan dengan kolaborator untuk membahas tentang hasil observasi dan tes siswa pada siklus II. Kegiatan ini untuk menemukan kekurangan dan kelebihan pada pelaksanaan siklus II. Dalam siklus II ini diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat di pecahkan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar, aktivitas belajar siswa meningkat, dan kemampuan siswa juga meningkat, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar senam lantai tanpa alat yaitu gerakan kayang pada aspek nilai keterampilan melalui alat batu gymball pada kelas IV SD Negeri Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah. Data penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa tersebut disajikan dalam dua siklus sebagai berikut:

1. Siklus I

Pembelajaran senam lantai gerakan kayang dengan menggunakan alat bantu gymball pada siklus I adalah perkenalan adalah perkenalan teknik dasar kayang yang meliputi: 1) Memperhatikan video, 2) Mempraktikkan gerak kayang sesuai dengan tayangan video, 3) Mempraktikkan gerakan kayang denga bantuan gymball

Tindakan siklus I dilaksanakan pada Senin, 2 Januari dalam satu kali tatap muka (3 x 35 menit). Dari hasil pengamatan guru / peneliti di peroleh data nilai keterampilan gerak guling depan siswa kelas IV sebagai berikut:

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

A. Kharim M.

3

4

2

9

90

L

2

A. Chusainil A’la

3

4

3

10

90

L

3

Afifah

3

3

3

9

90

L

4

A. Khafa Zain

2

2

2

6

60

TL

5

Ahmad Nur Safi’i

2

2

2

6

60

TL

6

Alexa

3

3

3

9

90

L

7

Alifa Lailatul

2

2

2

6

60

TL

8

Alifa Rahma

3

4

3

10

90

L

9

Andik Firmansyah

2

2

2

6

60

TL

10

Annisa Nur Fitriyah

2

3

3

8

80

L

11

Aulia Izzatunnisa

2

2

2

6

60

TL

12

Barra Naufal Mirzano

3

4

3

10

90

L

13

Diah Adellia Rahma

1

2

2

5

50

TL

14

Dona Lilin Herleyna

2

2

2

6

60

TL

15

Durrotun Nafisah

3

3

1

7

70

L

16

Fahriza Alifka Putra

3

3

2

8

80

L

17

Fauzan Al Ansori

2

3

3

8

80

L

18

Hani Luthfia Mayang

3

3

2

8

80

L

19

Khanza Zhafira S.

3

3

2

8

80

L

20

Maharani

2

3

3

8

80

L

21

Marlita

2

2

2

6

60

TL

22

M. Affan Fawwas A

2

3

2

7

70

L

23

Muh. Al Hafizi

3

3

1

7

70

L

24

Muh. Syatar

3

4

2

9

90

L

25

Nafisha Kirana A

2

3

2

7

70

L

26

Pierlo Tossy Jovant

2

3

3

8

80

L

27

Putri Nazhifah

2

2

2

6

60

TL

28

Revaldo Wahyu

2

2

2

6

60

TL

Jumlah Ketuntasan: 18

Prosentase Ketuntasan: 58,82%

Hasil senam lantai guling guling depan siswa kelas IV setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dalam ketuntasan belajar sebesar 58,82%

2. Siklus II

Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti / guru menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rbu, 28 Januari, pada saat pelaksanaan siklus II peneliti atau guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik, pada saat kegiatan inti peneliti / guru menampilkan dua video, yang pertama video pelaksanaan penilaian keterampilan pada siklus I dan setelah itu peneliti / guru menampilkan kembali video gerak kayang dengan bantuan gymball yang benar.

Pada akhir kegiatan inti peneliti / guru melakukan observasi / penilaian gerak kayang untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran senam gerak kayang dengan alat bantu gymball.

Dari hasil observasi / penilaian yang dilakukan peneliti / guru selama proses pembelajaran menunjukkan perubahan hasil belajar siswa ke arah yang positif. Berikut ini data nilai keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar pada siklus II:

No

Nama

Guling Depan

Jumlah Skor

Nilai

L/TL

Sikap Awal

Sikap Pelaksanaan

Sikap Akhir

1

2

3

1

2

3

4

1

2

3

1

A. Kharim M.

2

3

3

8

80

L

2

A. Chusainil A’la

3

3

3

9

90

L

3

Afifah

3

3

3

9

90

L

4

A. Khafa Zain

2

3

2

7

70

L

5

Ahmad Nur Safi’i

2

3

2

7

60

L

6

Alexa

3

4

3

10

100

L

7

Alifa Lailatul

2

2

3

7

60

L

8

Alifa Rahma

3

4

3

10

100

L

9

Andik Firmansyah

2

2

2

6

60

TL

10

Annisa Nur Fitriyah

2

3

3

8

80

L

11

Aulia Izzatunnisa

2

2

2

6

60

TL

12

Barra Naufal Mirzano

3

4

3

10

100

L

13

Diah Adellia Rahma

2

2

2

6

60

TL

14

Dona Lilin Herleyna

2

2

2

6

60

TL

15

Durrotun Nafisah

2

3

3

8

80

L

16

Fahriza Alifka Putra

3

3

2

8

80

L

17

Fauzan Al Ansori

2

3

3

8

80

L

18

Hani Luthfia Mayang

3

3

3

9

90

L

19

Khanza Zhafira S

3

3

2

8

80

L

20

Maharani

3

3

3

9

90

L

21

Marlita

2

3

3

8

80

L

22

M. Affan Fawwas Al

3

3

3

9

90

L

23

Muh. Al Hafizi

3

3

1

7

70

L

24

Muh. Syatar

3

4

3

10

100

L

25

Nafisha Kirana A.

2

3

2

7

70

L

26

Pierlo Tossy Jovant

3

3

3

9

90

L

27

Putri Nazhifah

2

2

2

6

60

TL

28

Revaldo Wahyu

2

3

3

8

80

L

Jumlah Ketuntasan: 23

Prosentase Ketuntasan: 73,53%

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi pada siklus II hasil kegiatan siswa dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Nilai keterampilan dalam materi senam lantai kayang siswa IV SD Negeri Sambonganyar setelah dilakukan tindakan II menunjukkan persentase ketuntasan sebesar 75,53% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah, yaitu 70

2. Dari 28 siswa kelas IV, 23 siswa mencapai kriteria tuntas, dan 5 siswa tidak tuntas.

4.2 Pembahasan

Pada saat pra penelitian tingkat ketuntasan kelulusan gerak guling depan pada aspek psikomotor hanya sebesar 50,06 % dengan rincian dari 28 siswa, 18 siswa dinyatakan lulus dan 10 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yaitu 70.

Setelah diberi tindakan pada siklus I berupa metode belajar guling depan dengan media audio visual, tingkat ketuntasan siswa meningkat sebesar 58,82 %, dengan rincian dari 28 siswa, 18 siswa dinyatakan lulus dan 10 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yaitu 70. Ada peningkatan prosentase kelulusan dari sebelum diambil tindakan dan setelah diambil tindakan pada siklus I sebesar 11,76 %.

Pada tindakan siklus II, ada peningkatan prosentase kelulusan sebesar 75,53%, dengan rincian dari 28 siswa, 23 dinyatakan lulus dan 5 siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh skor dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Berikut ini tabel perbandingan ketuntasan belajar aspek psikomotor (keterampilan) senam lantai gerak guling depan:

No

Nama

Awal

Siklus I

Siklus II

1

A. Kharim M.

80

90

80

2

A. Chusainil A’la

80

100

90

3

Afifah

80

90

90

4

A. Khafa Zain

60

60

70

5

Ahmad Nur Safi’i

60

60

60

6

Alexa

90

90

100

7

Alifa Lailatul

60

60

60

8

Alifa Rahma

100

100

100

9

Andik Firmansyah

60

60

60

10

Annisa Nur Fitriyah

80

80

80

11

Aulia Izzatunnisa

60

60

60

12

Barra Naufal Mirzano

90

100

100

13

Diah Adellia Rahma

50

50

60

14

Dona Lilin Herleyna

60

60

60

15

Durrotun Nafisah

60

70

80

16

Fahriza Alifka Putra

80

80

80

17

Fauzan Al Ansori

80

80

80

18

Hani Luthfia Mayang

80

80

90

19

Khanza Zhafira S

80

80

80

20

Maharani

80

80

90

21

Marlita

60

60

80

22

M. Affan Fawwas Al

70

70

90

23

Muh. Al Hafizi

60

70

70

24

Muh. Syatar

90

90

100

25

Nafisha Kirana A.

60

70

70

26

Pierlo Tossy Jovant

-

80

90

27

Putri Nazhifah

50

60

60

28

Revaldo Wahyu

60

60

80

Prosentase Kelulusan

47,06%

58,82%

73,53 %

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang penerapan media pembelajaran audio-visual dalam meningkatkan hasil belajar senam lantai pada siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2023/2024 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan kegiatan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, menghasilkan kesimpulan bahwa dengan penerapan media alat bantu gymball dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan kayang siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2022/2023, Hal tersebut dikarenakan:

Keberanian siswa kelas IV SD Negeri Sambonganyar tahun ajaran 2023/2024 dalam melakukan gerak kayang mengalami peningkatan setelah Penerapan media pembelajaran dengan alat bantu gymball. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif di antara para siswa. Aktivitas belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang serta antusias dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar senam lantai kayang pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 58,82% atau 18 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 73,53% atau sejumlah 23 siswa.

5.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar, khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) maka dapat disampaikan saran-saran:

Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian motivasi dan keaktifan siswa akan meningkat pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode dan media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan media pembelajaran gymball hendaknya mencoba teknik tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasannya dan belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk berlatih untuk mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media.

Arsyad, Azhar, 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Aunurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti

Lutan, Rusli. 1998. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Depdikbud Dikdasmen.

Muhajir. 2007. Bugar Jasmaniku. Jakarta: CV. Azahra.

Syarifuddin, Aip. 1990. Belajar Aktif Senam Ketangkasan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka KTSP SD/MI 2011

Lampiran 1. RPP Pra Siklus

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Sambonganyar

Mata Pelajaran : PJOK

Kelas/Semester : IV/Genap

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : Senam Lantai

Sub Tema : Kayang

Alokasi Waktu : 8 JP x 35 Menit ( 2 Pertemuan )

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

3.6.1 Menjelaskan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C2)

3.6.2 Mensimulasikan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C3)

3.6.3 Membuat variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai (C6)

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

4.6.1 Melakukan (P2) keterampilan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dalam kayang

4.6.2 Menunjukkan (P3) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dan lentingan badan kebelakang dalam kayang

4.6.3 Membuat (P6 )variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan mengamati Video melalui model Project Based Learning, peserta didik dapat :

1. Setelah mengamati video pembelajaran dan berdiskusi, ( C ) peserta didik ( A ) mampu menjelaskan dan menerapkan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada senam lantai yaitu kayang sesuai minat dan kesiapan belajarnya dengan baik dan benar ( D )

2. Mampu melakukan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

3. Mampu membuat ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dalam aktivitas senam lantai

2. Materi Pembelajaran Remedial : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dapat dibantu oleh teman sejawat.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan : Dikembangkan dari materi pembelajaran regular dengan memodifikasi alat/ bantuan teman.

E. Metode Pembelajaran

1. Metode : Video, Diskus kelompok, Demontrasi gerakan

2. Pendekatan : Scientific Learning

3. Model Pembelajaran : Project Based Learning ( PjBL )

F. Media Pembelajaran

1. Media

1) Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

2) Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

3) Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

2. Fasilitas, alat/bahan pembelajaran

1) Ruang kelas

2) Laptop

3) Peluit

4) Gymball

G. Sumber Belajar

1. Buku Peserta didik PJOK Kelas IV

2. Buku Petunjuk Guru PJOK Kelas IV

3. Artikel Kompas.com

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/15/15300048/kayang-pengertian-cara-melakukan-dan-manfaat?page=all.

4. Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

5. Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

6. Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ( 4 x 35 menit )

Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit)

Pemikiran

abad 21 dan

penguatan

karakter

Guru :

Orientasi

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius, partisipatif)

2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin ( Santun )

3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

4. Menyanyikan Bersama lagu Nasional ( Nasionalis )

Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, (menanamkan: kreatif, kerja keras)

2. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan :

a. Apa yang kalian ketahui tentang gerakan kayang?

b. Apa saja Gerakan yang ada dalam kayang?

c. Apa saja gerakan yang sulit menurut kalian pada kayang?

Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

2. Apabila materi ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : (kemandirian, berfikir logis, kreatif dan kerjasama )

Keterampilan melakukan gerakan kayang

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

4. Mengajukan pertanyaan.

5. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ini

6. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator.

7. Pembagian kelompok belajar, untuk melakukan back lift berpasangan

8. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran

Santun,

Religius,

Disiplin

Kegiatan Inti 100 Menit

Sintak Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pemikiran Abad

21 dan

Penguatan

Karakter

Orientasi peserta

didik pada masalah

Ø Mengamati

1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian membagikan LKPD kepada peserta didik terkait tugas mengamati video pembelajaran yang nantinya akan di isi peserta didik. ( kreatif, kerja keras )

2. Guru menyajikan video pembelajaran dalam gerakan kayang, Peserta didik mengamati video gerakan kayang yang disajikan guru dengan seksama dan mengisi LKPD sesuai langkah-langkah yang dibagikan guru. ( kreatif, kerja keras )

Berpikir kritis,

komunikatif

Mengorganisasikan

peserta didik untuk

belajar

Ø Menanya (Problem Statement)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/video yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contoh :

Mengajukan pertanyaan tentang :

Keterampilan melakukan kayang

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Bagaimana cara melakukan gerakan kayang sesuai dengan video yang diamati (kritis )

Berpikir kritis,

komunikatif

Membimbing

penyelidikan individu

maupun kelompok

Ø Menalar/mengasosiasikan

1. Peserta didik mendiskusikan informasi yang telah diterima tersebut bersama teman kelompoknya dan guru, kemudian setelah itu peserta didik menyamakan persepsi kepada teman dan gurunya. ( kritis, logis, kerjasama )

2. Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk mensimulasikan apa yang mereka tangkap dari video pembelajaran (kreatif, analitis, kritis, saling menghargai, santun)

Ø Mencoba

a. Siswa melakukan pemanasan menggunakan gerakan “back lift” yang aturannya sebagai berikut : ( Kreatif, Kerjasama )

- Guru membagi pasangan dengan pertimbangan jenis kelamin dan postur tubuh siswa.

- Setelah mendapat pasangan siswa melakukan gerakan “back lift ” secara bergantian.

b. Menggunakan metode ceramah guru menjelaskan skenario jalannya pembelajaran, pertama-tama peserta didik mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang pada aktivitas senam lantai

Berpikir kritis,

kolaboratif,

komunikatif

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Ø Mandiri

Ø Kayang dengan awalan berdiri

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang dan jangan sampai menekuk Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Seperti gambar dibawah

Ø Kayang dengan awalan Tidur Terlentang

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi tidur telentang dengan kedua telapak tangan berada di samping telinga Posisikan telapak tangan menghadap ke bawah dan ujung jari mengarah ke kaki Posisi kaki menekuk, tumit belakang kaki menyentuh bokong Angkat sekuat tenaga perut ke atas dengan bantuan tangan dan kaki Tarik kaki ke arah tangan agar membantu perut ke atas. Seperti gambar dibawah

Mengkomunikasikan

1. Setelah melakukan pengamatan video pembelajaran, berdiskusi serta mencoba melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan gerakan kayang, peserta didik diminta secara acak untuk mengkomunikasikan pemahaman mereka terhadap Gerakan dominan kayang dalam aktivitas senam lantai yang telah mereka pelajari. ( kerja keras, Kreatif )

2. Guru melakukan penilaian keterampilan gerak dominan kayang. ( jujur, syukur )

Kreatif,

kolaboratif,

komunikatif

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru mewawancarai siswa :

1. Menurut kalian apa kesalahan yang dilakukan oleh teman kalian?

2. Menurut kalian kenapa temanmu melakukan kesalahan?

3. Solusi apa yang kalian berikan untuk teman kalian yang melakukan kesalahan?

Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point- point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang materi yang dipelajari

Kreatif,

kolaboratif,

komunikatif

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan).

Penutup ( 10 Menit )

Ø Peserta didik membuat simpulan dari hasil diskusi dan peragaan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan gerakan kayang dengan pengalaman gerak yang didapat.

Ø Guru menyampaikan evaluasi dari materi yang diberikan, memberikan

koreksi dan penguatan pada peserta didik yang telah menguasai materi dengan baik.

Ø Mengagendakan tugas untuk membaca materi untuk pertemuan berikutnya

Ø Guru memberikan kata himbauan/ajakan/penyemangat juga apresiasi untuk siswa yang mendapatkan nilai terbaik, kemudian pembelajaran ditutup dengan bacaan doa dan salam ( religius, santun )

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a) Penilaian Sikap : Pengamatan/observasi

b) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis

c) Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja

2. Bentuk Penilaian

a) Observasi : Jurnal sikap siswa

b) Tes tertulis : Pilihan ganda

c) Unjuk Kerja : Rubrik penilaian unjuk kerja

3. Remidial

a) Tugas membuat rangkuman dan indikator yang tidak mampu dicapai

b) Tugas mandiri berupa mempelajari materi pada indikator yang belum dicapai bersama tutor sebaya

4. Pengayaan

a) Menjadi tutor sebaya bagi teman yang belum mampu mencapai nilai KKM pada indikator

pembelajaran tertentu

b) Diberikan materi untuk pertemuan berikutnya atau keterampilan dengan tingkat kesulitan

lebih kompleks agar lebih terampil

Ngawen, 05 November 2023

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

NIP. 19910628202321 1 009

Lampiran 2. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Sambonganyar

Mata Pelajaran : PJOK

Kelas/Semester : IV/Genap

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : Senam Lantai

Sub Tema : Kayang

Alokasi Waktu : 4 JP x 35 Menit ( 2 Pertemuan )

H. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

3.6.4 Menjelaskan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C2)

3.6.5 Mensimulasikan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C3)

3.6.6 Membuat variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai (C6)

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

4.6.4 Melakukan (P2) keterampilan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dalam kayang

4.6.5 Menunjukkan (P3) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dan lentingan badan kebelakang dalam kayang

4.6.6 Membuat (P6 )variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai

J. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan mengamati Video melalui model Project Based Learning, peserta didik dapat :

1. Setelah mengamati video pembelajaran dan berdiskusi, ( C ) peserta didik ( A ) mampu menjelaskan dan menerapkan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada senam lantai yaitu kayang sesuai minat dan kesiapan belajarnya dengan baik dan benar ( D )

2. Mampu melakukan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

3. Mampu membuat ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

K. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dalam aktivitas senam lantai

2. Materi Pembelajaran Remedial : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dapat dibantu oleh teman sejawat.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan : Dikembangkan dari materi pembelajaran regular dengan memodifikasi alat/ bantuan teman.

L. Metode Pembelajaran

1. Metode : Video, Diskus kelompok, Demontrasi gerakan

2. Pendekatan : Scientific Learning

3. Model Pembelajaran : Project Based Learning ( PjBL )

M. Media Pembelajaran

1. Media

1) Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

2) Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

3) Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

2. Fasilitas, alat/bahan pembelajaran

1) Ruang kelas

2) Laptop

3) Peluit

4) Gymball

N. Sumber Belajar

1. Buku Peserta didik PJOK Kelas IV

2. Buku Petunjuk Guru PJOK Kelas IV

3. Artikel Kompas.com

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/15/15300048/kayang-pengertian-cara-melakukan-dan-manfaat?page=all.

4. Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

5. Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

6. Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ( 4 x 35 menit )

Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit)

Pemikiran

abad 21 dan

penguatan

karakter

Guru :

Orientasi

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius, partisipatif)

2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin ( Santun )

3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

4. Menyanyikan Bersama lagu Nasional ( Nasionalis )

Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, (menanamkan: kreatif, kerja keras)

2. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan :

a. Apa yang kalian ketahui tentang gerakan kayang?

b. Apa saja Gerakan yang ada dalam kayang?

c. Apa saja gerakan yang sulit menurut kalian pada kayang?

Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

2. Apabila materi ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : (kemandirian, berfikir logis, kreatif dan kerjasama )

Keterampilan melakukan gerakan kayang

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

2. Mengajukan pertanyaan.

3. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ini

4. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator.

5. Pembagian kelompok belajar, untuk melakukan back lift berpasangan

6. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran

Santun,

Religius,

Disiplin

Kegiatan Inti 100 Menit

Sintak Model

Pembelajaran

( Problem Based Learning )

Kegiatan Pembelajaran

Pemikiran Abad

21 dan

Penguatan

Karakter

Pertanyaan mendasar

Ø Siswa menyimak materi pembelajaran variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang yang diberikan oleh guru berupa vidio ( Dikirim melalui Grup WA ).

Siswa menyimak materi pembelajaran variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang yang diberikan oleh guru berupa Gambar.

Contoh gerakan kayang :

1. Kayang dengan awalan berdiri

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang dan jangan sampai menekuk Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Seperti gambar dibawah

2. Kayang dengan awalan Tidur Terlentang

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi tidur telentang dengan kedua telapak tangan berada di samping telinga Posisikan telapak tangan menghadap ke bawah dan ujung jari mengarah ke kaki Posisi kaki menekuk, tumit belakang kaki menyentuh bokong Angkat sekuat tenaga perut ke atas dengan bantuan tangan dan kaki Tarik kaki ke arah tangan agar membantu perut ke atas. Seperti gambar dibawah

3. Teman Sejawat

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Teman berada di depan atau di samping Anda Satu atau dua tangan teman berada di pinggul belakang Anda untuk siap-siap menahan Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Lepaskan bantuan teman. Seperti gambar dibawah

4. Modifikasi Alat Tumpu

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi badan duduk diatas alat tumpu ( gymball ), kemudian rebahkan badan/punggung bertumpu diatas gymball yang berada dibelakang badan. Perlahan ayunkan dua tangan ke belakang posisi kepala menengadah perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Seperti gambar dibawah

Ø Peserta didik mengamati lembar kerja siswa dan membuat catatan dan pertanyaan untuk menyelesaikan indicator dalam lembar kerja siswa

Literasi

Menyusun jadwal pembuatan

Ø Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok kerja untuk merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas

Ø Peserta didik menerima penjelasan dari guru tentang langkah-langkah kegiatan membuat berbagai pola gerak variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang

Ø Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru tentang tugas yang akan dikerjakan

Ø Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat pola gerak kayang

Ø Peserta didik menerima LKPD yang dibagiakan guru secara berkelompok

Kerja sama, tanggung jawab dan kerja keras

Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek

Ø Melalui pengamatan, guru dan siswa bisa saling berdiskusi terkait dengan hal hal yang belum bisa dipahami, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, serta menerima umpan balik dari guru.

Kerja keras, Tanggung jawab dan kerja sama

Menguji hasil

Ø Siswa mempresentasikan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang.

Jujur dan Kerja keras

Evaluasi pengalaman belajar

Perserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang.

Kreatif,

kolaboratif,

komunikatif

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan).

Penutup ( 10 Menit )

Ø Peserta didik membuat simpulan dari hasil diskusi dan peragaan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan gerakan kayang dengan pengalaman gerak yang didapat.

Ø Guru menyampaikan evaluasi dari materi yang diberikan, memberikan

koreksi dan penguatan pada peserta didik yang telah menguasai materi dengan baik.

Ø Mengagendakan tugas untuk membaca materi untuk pertemuan berikutnya

Ø Guru memberikan kata himbauan/ajakan/penyemangat juga apresiasi untuk siswa yang mendapatkan nilai terbaik, kemudian pembelajaran ditutup dengan bacaan doa dan salam ( religius, santun )

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a) Penilaian Sikap : Pengamatan/observasi

b) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis

c) Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja

2. Bentuk Penilaian

a) Observasi : Jurnal sikap siswa

b) Tes tertulis : Pilihan ganda

c) Unjuk Kerja : Rubrik penilaian unjuk kerja

3. Remidial

a) Tugas membuat rangkuman dan indikator yang tidak mampu dicapai

b) Tugas mandiri berupa mempelajari materi pada indikator yang belum dicapai bersama tutor sebaya

4. Pengayaan

a) Menjadi tutor sebaya bagi teman yang belum mampu mencapai nilai KKM pada indikator

pembelajaran tertentu

b) Diberikan materi untuk pertemuan berikutnya atau keterampilan dengan tingkat kesulitan

lebih kompleks agar lebih terampil

Ngawen, 05 November 2023

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

NIP. 19910628202321 1 009

Lampiran 3. Foto – Foto Pelaksanaan

Lampiran 4. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Sambonganyar

Mata Pelajaran : PJOK

Kelas/Semester : IV/Ganjil

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : Senam Lantai

Sub Tema : Kayang

Alokasi Waktu : 4 JP x 35 Menit ( 2 Pertemuan )

O. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

P. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6 Menerapkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

3.6.7 Menjelaskan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C2)

3.6.8 Mensimulasikan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai Kayang melalui latihan kekuatan otot tangan, kaki, pinggang dan kelentukan (C3)

3.6.9 Membuat variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai (C6)

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

4.6.7 Melakukan (P2) keterampilan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dalam kayang

4.6.8 Menunjukkan (P3) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan menumpu dan lentingan badan kebelakang dalam kayang

4.6.9 Membuat (P6 )variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada gerakan kayang dalam aktivitas senam lantai

Q. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan mengamati Video melalui model Project Based Learning, peserta didik dapat :

1. Setelah mengamati video pembelajaran dan berdiskusi, ( C ) peserta didik ( A ) mampu menjelaskan dan menerapkan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan pada senam lantai yaitu kayang sesuai minat dan kesiapan belajarnya dengan baik dan benar ( D )

2. Mampu melakukan ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

3. Mampu membuat ( B ) variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan Senam lantai (Kayang) dengan baik dan benar.( D )

R. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dalam aktivitas senam lantai

2. Materi Pembelajaran Remedial : Keterampilan melakukan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan kayang dapat dibantu oleh teman sejawat.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan : Dikembangkan dari materi pembelajaran regular dengan memodifikasi alat/ bantuan teman.

S. Metode Pembelajaran

1. Metode : Video, Diskus kelompok, Demontrasi gerakan

2. Pendekatan : Scientific Learning

3. Model Pembelajaran : Project Based Learning ( PjBL )

T. Media Pembelajaran

1. Media

1) Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

2) Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

3) Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

2. Fasilitas, alat/bahan pembelajaran

1) Ruang kelas

2) Laptop

3) Peluit

4) Gymball

U. Sumber Belajar

1. Buku Peserta didik PJOK Kelas IV

2. Buku Petunjuk Guru PJOK Kelas IV

3. Artikel Kompas.com

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/15/15300048/kayang-pengertian-cara-melakukan-dan-manfaat?page=all.

4. Video keterampilan back lift berpasangan

https://www.youtube.com/watch?v=PFS1t-6Uk_g

5. Vidio gerak kayang awalan berdiri

https://www.youtube.com/watch?v=UMM2_T6D3NI

6. Video gerak kayang dengan gymball

https://www.youtube.com/watch?v=G36HFxk29bQ

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ( 4 x 35 menit )

Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit)

Pemikiran

abad 21 dan

penguatan

karakter

Guru :

Orientasi

5. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius, partisipatif)

6. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin ( Santun )

7. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

8. Menyanyikan Bersama lagu Nasional ( Nasionalis )

Apersepsi

3. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, (menanamkan: kreatif, kerja keras)

4. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan :

a. Apa yang kalian ketahui tentang gerakan kayang?

b. Apa saja Gerakan yang ada dalam kayang?

c. Apa saja gerakan yang sulit menurut kalian pada kayang?

Motivasi

3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

4. Apabila materi ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : (kemandirian, berfikir logis, kreatif dan kerjasama )

Keterampilan melakukan gerakan kayang

7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

8. Mengajukan pertanyaan.

9. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan ini

10. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator.

11. Pembagian kelompok belajar, untuk melakukan back lift berpasangan

12. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran

Santun,

Religius,

Disiplin

Kegiatan Inti 100 Menit

Sintak Model

Pembelajaran

( Problem Based Learning )

Kegiatan Pembelajaran

Pemikiran Abad

21 dan

Penguatan

Karakter

Pertanyaan mendasar

Ø Siswa menyimak materi pembelajaran variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang yang diberikan oleh guru berupa vidio ( Dikirim melalui Grup WA ).

Siswa menyimak materi pembelajaran variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang yang diberikan oleh guru berupa Gambar.

Contoh gerakan kayang :

5. Kayang dengan awalan berdiri

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang dan jangan sampai menekuk Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Seperti gambar dibawah

6. Kayang dengan awalan Tidur Terlentang

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi tidur telentang dengan kedua telapak tangan berada di samping telinga Posisikan telapak tangan menghadap ke bawah dan ujung jari mengarah ke kaki Posisi kaki menekuk, tumit belakang kaki menyentuh bokong Angkat sekuat tenaga perut ke atas dengan bantuan tangan dan kaki Tarik kaki ke arah tangan agar membantu perut ke atas. Seperti gambar dibawah

7. Teman Sejawat

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi sikap berdiri sempurna dengan tangan ke atas Teman berada di depan atau di samping Anda Satu atau dua tangan teman berada di pinggul belakang Anda untuk siap-siap menahan Perlahan ayunkan satu atau dua tangan ke belakang Posisikan kepala menengadah dan lentingkan badan ke belakang Perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Lepaskan bantuan teman. Seperti gambar dibawah

8. Modifikasi Alat Tumpu

Cara melakukan kayang ini adalah :

Posisi badan duduk diatas alat tumpu ( gymball ), kemudian rebahkan badan/punggung bertumpu diatas gymball yang berada dibelakang badan. Perlahan ayunkan dua tangan ke belakang posisi kepala menengadah perhatikan posisi telapak tangan saat mendarat dan pertahankan posisi sampai menemukan titik nyaman. Seperti gambar dibawah

Ø Peserta didik mengamati lembar kerja siswa dan membuat catatan dan pertanyaan untuk menyelesaikan indicator dalam lembar kerja siswa

Literasi

Menyusun jadwal pembuatan

Ø Peserta didik di bagi dalam beberapa kelompok kerja untuk merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas

Ø Peserta didik menerima penjelasan dari guru tentang langkah-langkah kegiatan membuat berbagai pola gerak variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang

Ø Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru tentang tugas yang akan dikerjakan

Ø Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat pola gerak kayang

Ø Peserta didik menerima LKPD yang dibagiakan guru secara berkelompok

Kerja sama, tanggung jawab dan kerja keras

Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek

Ø Melalui pengamatan, guru dan siswa bisa saling berdiskusi terkait dengan hal hal yang belum bisa dipahami, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, serta menerima umpan balik dari guru.

Kerja keras, Tanggung jawab dan kerja sama

Menguji hasil

Ø Siswa mempresentasikan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang.

Jujur dan Kerja keras

Evaluasi pengalaman belajar

Perserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan senam lantai gerakan kayang.

Kreatif,

kolaboratif,

komunikatif

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan).

Penutup ( 10 Menit )

Ø Peserta didik membuat simpulan dari hasil diskusi dan peragaan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan gerakan kayang dengan pengalaman gerak yang didapat.

Ø Guru menyampaikan evaluasi dari materi yang diberikan, memberikan

koreksi dan penguatan pada peserta didik yang telah menguasai materi dengan baik.

Ø Mengagendakan tugas untuk membaca materi untuk pertemuan berikutnya

Ø Guru memberikan kata himbauan/ajakan/penyemangat juga apresiasi untuk siswa yang mendapatkan nilai terbaik, kemudian pembelajaran ditutup dengan bacaan doa dan salam ( religius, santun )

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a) Penilaian Sikap : Pengamatan/observasi

b) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis

c) Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja

2. Bentuk Penilaian

a) Observasi : Jurnal sikap siswa

b) Tes tertulis : Pilihan ganda

c) Unjuk Kerja : Rubrik penilaian unjuk kerja

3. Remidial

a) Tugas membuat rangkuman dan indikator yang tidak mampu dicapai

b) Tugas mandiri berupa mempelajari materi pada indikator yang belum dicapai bersama tutor sebaya

4. Pengayaan

a) Menjadi tutor sebaya bagi teman yang belum mampu mencapai nilai KKM pada indikator

pembelajaran tertentu

b) Diberikan materi untuk pertemuan berikutnya atau keterampilan dengan tingkat kesulitan

lebih kompleks agar lebih terampil

Ngawen,05 November 2023

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

ILHAS NUR TAUFIK, S.Pd

NIP. 19910628 202321 1 009

Lampiran 5. Foto – Foto Pelaksanaan Siklus 2

Lampiran 6. Hasil Penelitian

No

Nama

Awal

Siklus I

Siklus II

1

A. Kharim M.

80

90

80

2

A. Chusainil A’la

80

100

90

3

Afifah

80

90

90

4

A. Khafa Zain

60

60

70

5

Ahmad Nur Safi’i

60

60

60

6

Alexa

90

90

100

7

Alifa Lailatul

60

60

60

8

Alifa Rahma

100

100

100

9

Andik Firmansyah

60

60

60

10

Annisa Nur Fitriyah

80

80

80

11

Aulia Izzatunnisa

60

60

60

12

Barra Naufal Mirzano

90

100

100

13

Diah Adellia Rahma

50

50

60

14

Dona Lilin Herleyna

60

60

60

15

Durrotun Nafisah

60

70

80

16

Fahriza Alifka Putra

80

80

80

17

Fauzan Al Ansori

80

80

80

18

Hani Luthfia Mayang

80

80

90

19

Khanza Zhafira S

80

80

80

20

Maharani

80

80

90

21

Marlita

60

60

80

22

M. Affan Fawwas Al

70

70

90

23

Muh. Al Hafizi

60

70

70

24

Muh. Syatar

90

90

100

25

Nafisha Kirana A.

60

70

70

26

Pierlo Tossy Jovant

-

80

90

27

Putri Nazhifah

50

60

60

28

Revaldo Wahyu

60

60

80

Prosentase Kelulusan

47,06%

58,82%

73,53 %

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post