Ilisya P. Indrasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Beliau Telah Membuat Saya Merasa 'Ada'

Beliau Telah Membuat Saya Merasa Ada

Ilisya P. Indrasari

Pak Nahwi, itulah nama salah satu sosok Guru yang selalu saya ingat sampai saat ini. Guru dari sebuah Sekolah Dasar Negeri yang tidak terkenal, bahkan mungkin dipandang sebelah mata.

Saya adalah anak pindahan dari sebuah kota, menurut saya. Dari Bekasi, saya pindah ke CIlegon banten pada saat kelas 5 SD, mengikuti kedua orang tua. Bekasi pada saat itu sudah cukup modern dibandingkan dengan Cilegon, khususnya daerah Desa Panggung Rawi, tempat saya tinggal. orangtua menyekolahkan saya di SD terdekat, yaitu SDN Kependilan.

Jujur, awalnya saya merasa bingung dan kurang kerasan tinggal disana. saya selalu membandingkan dengan teman-teman dan sekolah sebelumnya. bahasa yang terkadang kurang dimengerti (masih banyak menggunakana bahasa daerah), permainan-permainan yang cukup aneh, karena saya belum mengenalnya pada waktu itu.

saya yang hanya mengenal bermain sepeda, petak jongkok, petak umpet, rumah-rumahan, main karet, badminton, orang-orangan, gambaran, gundu, bebentengan, berbie, tamiyya. ketika pindah ke desa panggung rawi, cukup beraneka ragam permainan lainnya, permainan-permainan yang aneh tetapi sangat menyenangkan. untuk pertama kalinya saya mengenal tari jaipong, pencak silat, gobak sodor, egrang, gatrik, hahayaman, bancakan, dan kasti.

satu hal lagi yang membuat saya beruntung orang tua memaksa untuk pindah ke desa panggung rawi adalah saya bertemu dengan sosok guru yang tidak akan pernah terlupakan, pak nahwi, guru kelas enam. beliau adalah sosok guru muda yang begitu menyenangkan, selalu semangat masuk ke kelas. dan beliau lah yang membuat saya merasa 'ada'.

walaupun di sekolah sebelumnya saya selalu juara kelas, tapi saya merasa tidak istimewa. saya selalu merasa minder, dan ingin bergabung dengan teman-teman yang saya anggap punya kemampuan lebih. entah karena efek merundung (bulyying) yang pernah saya terima ketika taman kanak-kanak, membuat saya menjadi orang yang selalu tidak PeDe (percaya diri).

moment yang tidak akan pernah terlupakan adalah di kelas enam SD, ketika pertama kalinya Pak Nahwi memuji karangan saya. tugas yang beliau berikan untuk mengarang sebuah cerita tentang manfaat membaca. setiap murid pada saat itu diberikan kesempatan untuk membacakan tulisannya. setiap murid dipuji oleh beliau, sehingga tidak ada yang merasa malu untuk membacakan ceritanya, termasuk saya. saya yang tidak pernah berani untuk bersuara, jika sendirian. tidak pernah berani untuk tampil di depan, jika sendirian. tetapi pada saat itu, saya berani untuk membacakan karangan saya. untuk pertama kalinya saya berani bersuara, sendirian, walaupun membacakannya dari bangku sendiri, tanpa harus tampil di depan. dahsyatnya lagi, saya merasa spesial pada saat itu, karena beliau secara khusus mendekati saya dan mengomentari tulisan saya di depan kelas, (komentar yang tidak pernah saya lupakan) "kamu suka baca ya ca? tulisan kamu bagus...", "nah anak-anak, kalau kalian suka baca, tulisannya pasti enak didengar, seperti tulisan ica...".

untuk pertama kalinya, pada saat itu, ada perasaan bahagia yang tidak bisa diuraikan dengan kata-kata. saya hanya senyum-senyum saja pada waktu itu, dan satu hal yang penting, saya merasa diakui. tidak hanya itu, beliau lah yang menimbulkan kepercayaan diri saya, beliau melihat potensi saya dalam menggambar dan mengikutsertakan saya dalam lomba menggambar, walaupun tidak juara. tapi beliau tidak pernah menyalahkan atau bahkan marah. padahal pada lomba menggambar itu, saya benar-benar sadar tidak akan menang, karena waktu sudah habis dan gambar saya belum selesai. tapi beliau sama sekali tidak mengatakan, 'sudah tidak perlu dilanjutkan, sudah habis waktunya, pasti kalah', kata-kata itu sama sekali tidak ada. yang keluar dari mulutnya hanya senyum, dan beliau berkata, "selesaikan saja ca, bapak tunggu", dan benar, beliau menunggu di depan kelas tempat perlombaan, sampai saya selesai menggambar.

beliau juga yang memunculkan kepercayaan diri saya untuk membacakan puisi di atas panggung pada saat perpisahan. sekali lagi, untuk pertama kalinya saya berani tampil di panggung, sendirian melakukan sesuatu.

sosok beliau, sampai saat ini tidak akan pernah terlupakan. beliau yang selalu tersungging senyum di bibirnya ketika bertemu dengan murid-muridnya. beliau yang selalu menyemangati murid-muridnya. beliau yang sangat mengenali potensi murid-muridnya, dan dapat membuat mereka PeDe dengan kemampuannya. beliau, yang mengabdi di sekolah dasar pinggir kota, yang sarana dan prasarana sekolahnya pada saat itu amat sangat terbatas, yang muridnya kebanyak berasal dari desa desa terdekat dan masih 'ndeso', yang murid perempuannya lebih banyak berfikir untuk menikah setelah lulus Sekolah Dasar daripada melanjutkan sekolah. tetapi keikhlasan muncul dari sosok beliau, yang sanggup menjadikan murid-muridnya bersemangat dan berkembang potensinya. yang sanggup membuat, kami, saya, merasa ‘diakui’ dan ‘ada’. Beliau adalah Pak Nahwi.

terimakasih Bapak. mungkin tanpa senyuman dan kata-kata Bapak waktu itu, saya tidak akan menjadi seperti saya yang sekarang. begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan dari Bapak, diantaranya adalah keikhlasan dan selalu mengakui (memuji) pekerjaan muridnya, walaupun belum sesuai dengan yang seharusnya.

saya hanya dapat mengucapkan terimakasih, walaupun itu sangatlah tidak dapat membalas apa yang telah bapak berikan untuk saya.

do'akan saya yang saat ini sedang berusaha untuk menjadi guru yang ikhlas seperti Bapak.

Salam hormat dan bakti saya untuk Bapak.

Selamat Hari Guru Nasional

Majalengka, 14 November 2017

Murid Bapak Nahwi dari SDN Kependilan angkatan 1996

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post