Naira begitu menyayangi suaminya, enam tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan orang yang sangat dia sayangi itu adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Suami yang setia, sayang terhadap keluarga dan imam yang baik bagi dirinya.

Selama itu, Naira hidup penuh dengan kebahagiaan. Sosok seorang suami yang tak pernah ada celah kesalahan di mata Naira menjadikan dia mempercayai bahwa suaminya tak akan pernah menyakiti Naira.

Hingga pada suatu hari, Naira memergoki suaminya sedang berdua dengan sahabatnya sendiri. Naira masih menganggap itu hanya sebuah kebetulan karena sahabatnya itu adalah rekan kerja suaminya. Satu, dua, hingga tiga kalinya Naira melihat dengan mata kepalanya sendiri saat suami yang dia cintai sedang berduaan dengan orang yang sama yaitu sahabat Naira. Naira kemudian bertanya ada hubungan apa suaminya dengan sahabat Naira? Suaminya menjawab " maaf Naira, sahabatmu itu adalah calon istri dari adikku. " Naira tersenyum malu.